This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 31 Desember 2017

Ketua ULMWP Sampaikan Pesan Natal Buat Masyarakat Papua


Knpbtimikanews, Jayapura - Atas nama ULMWP, Benny Wenda kepada seluruh masyarakat West papua mengatakan bahwa damai natal dan tahun baru ini menjadi sebuah momen bahagia kepada seluruh rakyat West Papua. Jumat (29/12/17)

Pesan natal dari ULMWP yang disampaikan langsung oleh benny Wenda Merupakan bentuk Apresiasi ULMWP kepada pemerintah Indonesia dalam menciptakan damai natal di papua.

Selain itu Benny wenda yang mewakili ULMWP mengharapkan kepada pemerintah Indonesia agar kedepanya Rakyat papua untuk lebih diperhatikan, agar Rakyat Papua dapat lebih berkembang.

Benny Wenda juga berpesan kepada kelompok KKB untuk tidak melakukan aksinya sampai akhir tahun 2017 karena Natal yang damai di papua janganlah dirusak oleh penembakan ataupun ancaman – ancaman lain yang dapat mengganggu ketentraman masyarakat papua.

Tahun 2017 merupakan tahun yang mempunyai banyak makna dimana banyak terjadi kasus penembakan seperti di Timika dan Lany Jaya. Catatan ini akan menjadi sebuah evaluasi di PBB.
Share:

Benny Wenda Berterima Kasih Buat Natal Yang Damai Ke Masyarakat Papua


Knpbtimikanews, Jayapura - Pesan Natal ULMWP kepada seluruh Rakyat papua yang disampaikan oleh Benny Wenda merupakan bentuk permintaan perhatian kepada pemerintah Indonesia untuk rakyat papua. Jumat (29/12/17).

2017 merupaka tahun yang bahagia dimana banyak masyarakat yang berhasil diselamatkan dari KKB oleh aparat keamanan Indonesia tepatnya di desa Banti dan Utikini yang mempunyai ratusan jiwa dan puluhan kepala keluarga.

Benny wenda yang mewakili ULMWP mengucapkan terimkasih kepada pemerintah Indonesia karena telah menciptakan dan mejaga damainya natal. Selain itu, Benny mengharapkan kedamaian natal ini menjadi sebuah awal dimana rakyat papua akan mendapatkan perhatian dari pemerintah Indonesia.

“Sebagai Ketua ULMWP saya meminta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih memperhatikan rakyat papua karena kami hanya butuh perhatian dari pemerintah Indonesia untuk menjaga keamanan dan pembangunan dipapua,” tegas Benny Wenda.

Diakhir penyampaianya Ketua ULMWP ini mengajak kepada seluruh rakyat papua di tahun 2018 untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban seperti halnya natal pada tahun 2017 ini, Karena suasana natal seperti inilah yang diharapkan setiap hamba tuhan.

“Sekali lagi atas nama ULMWP dan masyarakat West Papua, saya ingin mengucapkan selamat Natal dan Tahun Baru yang Damai,” Tutup Benny Wenda.
Share:

Sabtu, 30 Desember 2017

Jembatan Hamadi-Holtekamp tonggak Pembangunan di Tanah Papua Oleh Pemerintah


Knpbtimikanews, Jayapura – Wakil Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Octovianus Mote mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemerintah yang sudah membangun Papua dengan baik.

Pembangunan di Papua ini membuktikan keseriusan Pemerintah terhadap Masyarakat Papua dan semua ini dilakukan untuk kemajuan Papua di Mata Dunia bahwa Pemerintah Indonesia tidak pernah menutup Mata untuk Pembangunan Papua.

“Jembatan Hamadi-Holtekamp adalah bukti Pemerintah sangat serius dan tidak main-main dalam membangun tanah Papua. Tadinya memang janji Presiden RI Joko Widodo dicibirkan oleh lawan-lawan politiknya,” Kata Octovianus Mote

Mote Menambahkan bahwa, Jaringan Kelompok bersenjata Separatis pun menentang keras dengan adanya pembangunan tanah Papua yang sangat masif. Namun apa dikata masyarakat sangat menikmati hasil pembangunan Presiden Joko Widodo dari transPapua, Tol Laut, bandara, pelabuhan, penerangan tanah Papua, rumah sakit dan yang sangat viral dimasyarakat adalah diluncurkannya BBM satu harga di tanah Papua.

“Kami berharap agar KKB tidak lagi membuat perlawanan terhadap Pemerintah dan Aparat Keamanan yang ada di Papua, karena sekarang Pembangunan di Papua begitu cepat dan merata untuk semua Masyarakat Papua,” Tandas Mote.

Papua sudah maju dan begitu Indah dilihat, dengan pembangunan yang begitu siknifikan serta jembatan panjang yang membentang Hamadi – Holtekamp adalah bukti bahwa Pemerintah memang benar-benar Peduli dan Cinta sama Papua, tutup Wakil Ketua ULMWP Octovianus Mote.
Share:

Jumat, 29 Desember 2017

Natalius Pigai : Tidak Benar Kalau Etnis Orang Papua Dimusnahkan


Knpbtimikanews, Jayapura – Ketua Komnas Ham Natalius Pigai memberikan apresiasi yang besar kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Papua atas pembangunan Papua yang begitu maju dan cepat.

Pada kesempatan tersebut Natalius Pigai menyampaikan pembangunan Papua begitu baik dan diharapkan kedepan masyarakat harus bisa menjaga dan mendukung semua pembangunan yang ada di Papua. Adapun program-program yang sudah dilaksanakan dan dinyatakan berhasil serta dirasakan oleh masyarakat Papua seperti UP4B (Unit Percepatan Pembangunan Papua&Papua Barat) yang didukung oleh Otonomi Khusus (Otsus), hal ini dapat menjadikan final akar permasalahan yang selama ini terjadi di Papua dan Papua Barat.

“Saya berharap tidak ada lagi masyarakat yang menuntut kemerdekaan karena pembangunan di Papua sudah merata seperti di Provinsi lain yang ada di Indonesia dan juga sebagai Masyarakat Papua Saya berterima kasih kepada Pemerintah yang sudah melihat Papua,” Ujar Natalius Pigai

Lanjut Natalius, Masyarakat Papua sekarang harus bisa melihat Pembangunan ini karena selama ini pemerintah tidak menutup mata untuk melihat Masyarakat Papua dan Pembangunan yang ada di Papua, melalui pendekatan kultural, pembangunan insfratruktur (jalan, jembatan, pelabuhan, dsbnya), masyarakat sudah menikmati pembangunan ini seperti yang ada di kota lain di Indonesia.

“Papua sudah bagus dan tidak seperti dulu lagi, dan saya berharap agar pembangunan ini tidak sampai disini melainkan bisa sampai membuat Papua seperti Ibu kota Negara Indonesia (Jakarta),” pungkas ketua Komnas Ham Natalius Pigai

Untuk itu harapan Masyarakat Papua bisa nantinya Papua bisa menjadi Provinsi yang baik dan bisa menjadi contoh pembangunan di Indonesia yang begitu cepat dan terlaksana, tutup Natalius Pigai.

Pendekatan secara menyeluruh merupakan penyelesaian akar masalah yang ada di Papua dan Papua Barat secara tuntas, jadi tidak benar kalau di Papua terjadi pemusnahan etnis orang Papua, itu adalah sebuah isu yang ditiupkan oleh orang-orang yang tidak senang melihat masyarakat Papua maju dan berkembang.

“tidak ada bukti kalau etnis orang Papua dimusnahkan, sebaliknya di Kota Jayapura saja kalau kita lihat, orang Papua (OAP) semakin banyak yang terlihat, dengan adanya Otsus ini membuat masyarakat asli Papua dapat mengembangkan dirinya, jadi orang yang meniupkan isu tersebut saya pikir dia tidak berada di Papua,” ungkapnya dengan nada keras.

Pemerintah saat ini tidak main-main dengan Papua, presiden Jokowi saja memperbanyak kunjungannya di Papua hanya untuk memastikan sudah sejauh mana program pembangunan di Papua.


“saya berpesan jangan berbicara yang mengada-ngada tentang Papua kalau tidak tau keadaan Papua sekarang, kepada Tokoh-Tokoh baik Tokoh Msayarakat, Tokoh Adat, serta Tokoh Agama agar memberikan penjelasan yang sebenarnya kepada warganya ataupun kepada umatnya, bawalah mereka ke jalan yang benar, jangan manfaatkan mereka untuk kepentingan politik anda” tutupnya
Share:

Melakukan Perlawanan Terhadap Petugas, Seorang Warga Dilumpuhkan



Knpbtimikanews, Jayapura – Kasus Penembakan yang terjadi di Kab. Mappi Pada tanggal (25/12) kemarin seperti yang diberitakan oleh Tabloidjubi tidak sesuai dengan Fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Menurut Kapolres Mappi Akbp Wartono Kejadian tersebut bermula ketika Anggota Piket Jaga sedang melaksanakan Patroli diseputaran Jln. Irian Keppi dan ketika dalam perjalan balik ke Mako Polres Mappi, Anggota Patroli mendapti sekolompok Masyarakat yang diduga mengkonsumsi Minuman Keras (Miras) diseputaran Jln. Tanjung Kodok.

“Anggota memberikan Himbauan Kepada Masyarakat yang sedang berkumpul dan juga menyuruh pulang karena besok mau Ibadah Natal di setiap gereja yang ada di Kab. Mappi,” Kata Kapolres Mappi Akbp Wartono.

Lanjut Kapolres, Pada saat ditegur salah satu Masyarakat ABA tidak terima dengan teguran yang disampaikan oleh DE tersebut dan langsung melakukan perlawanan terhadap anggota DE tersebut.

“ABA yang merasa tidak puas dengan perlawanan tersebut langsung mengambil parang dan menyerang Anggota DE, karena merasa terancam DE mengeluarkan tembakan peringatan 2x ke arah bawah dan masyarakat sekitar yang berada di Tanjung Kodok menyerang Anggota yang melaksanakan Patroli dan Juga DE sehingga Anggota kembali Ke Mako Polres Mappi,” Ucap Kapolres Akbp Wartono.

Untuk Masalah tersebut sudah di Tangani langsung oleh Propam Polda Papua dan Keluarga Korban juga sudah kami datangi serta kami juga sudah berikan pemahaman tentang terjadinya penembakan tersebut yang mengakibatkan korban ABA meninggal duania, tutup Kapolres Akbp Wartono.
Share:

Rabu, 27 Desember 2017

Benny Wenda : Kelompok Separatis Harus Pahami Makna Natal


Knpbtimikanews, Jayapura – Ketua United Liberation Movement for West Papua West Papua (ULMWP) Benny Wenda berharap agar Natal dan Tahun Baru di Papua Damai dan Penuh hikamat tanpa ada Gangguan Kelompok Separatis.

Benny Wenda berharap di momen Natal yang penuh damai ini tidak ada lagi aksi-aksi Kelompok Separatis Papua, karena momen Natal ini harus ada arti dimana kelahiran Tuhan Yesus Kedunia untuk membawah Damai dan Suka Cita buat semua orang Papua.

“Kami berharap agar semua Masyarakat Papua Khususnya Kelompok-Kelompok yang berada di hutan agar tidak melakukan aksi-aksi kejahatan terhadap siapapun karena makna natal ini sangat penting buat kita orang papua,” kata Benny Wenda.

Benny melanjutkan bahwa Selama perayaan Natal dan Tahun baru ini Kami berharap tidak ada juga masyarakat yang mengkonsumi Minuman Keras (Miras), karena dampak dari Miras tersebut yang akan membuat kekacauan di Hari yang penuh dengan Damai.

“Kami berharap agar kebiasaan Miras yang dilakukan oleh Orang Asli Papua (OAP) harus dihentikan karena hal tersebut yang menghancurkan Generasi Muda Papua dan hal ini juga yang terjadi pada saat momen Natal dan Tahun Baru di Papua,” pungkas Ketua ULMWP Benny Wenda.

Pada Kesempatan tersebut juga Ketua ULMWP Benny Wenda menyampaikan Selamat Natal 25 Desember dan Selamat Menyambut Tahun Baru Kepada semua Masyarakat Papua, Semoga Damai dan Kasih Natal Selalu Menyertai Tanah Papua.
Share:

Minggu, 24 Desember 2017

Dipengaruhi Alkohol dan Menyerang Petugas, 2 Pemuda Dilumpuhkan Aparat


Knpbtimikanews.com. – Diwarung Makan Sederhana Perumnas III Distrik Heram  dua pemuda melakukan penyerangan terhadap anggota Dalmas Polres Jayapura kota. Pelaku yang diketahui berinisial OU (24) warga angkasa dan IA warga Kampwolker Perumnas, langsung dilumpuhkan aparat ditempat.

Share:

Jumat, 22 Desember 2017

Emus Gwijangge : Tak Ada Intimidasi di Kab. Nduga


Knpbtimikanews, Jayapura – Emus Gwijangge Membantah menuding adanya kelompok-kelompok yang tidak senang dengan kedamaian di Tanah Papua, seperti kabar bohong yang beredar di media jika Aparat Keamanan TNI melakukan pembakaran rumah warga dan membakar Gereja Kingmi yang terjadi Distrik Mugi Kab. Nduga.

Hal ini tidaklah benar, Emus menambahkan seiring dengan maraknya pemberitaan yang dilakukan oleh Tim yang mengatas namakan Tim Koalisi yang diprakasai Theo Hasegem dengan Anggota Pdt. N. Tabuni, Jhon Jonga yang berkaloborasi dengan kontras yankni Yati Anriani serta LBHI Veronika melalui media sosial.

“Kelompok ini menebar isu, jika Aparat Keamanan TNI melakukan penyisiran hingga terjadi korban kepada masyarakat adanya intimidasi, penyiksaan terhadap 4 orang masyarakat 3 diantaranya yakni dibawah umur, melakukan pembakaran rumah warga serta pembakaran terhadap Gereje Kingmi,” ujar Emus Gwijangge.

Lanjut Emus, Terkait dengan merebaknya informasi di Medsos yang menyudutkan Aparat Kemanan tersebut agar bisa dipertanggung jawabkan, jangan hanya ingin membuat isu Negatif tentang aparat kemanan yang ada di Papua.

“Pasca pemembakan yang dilakukan oleh kelompok TPN-OPM terhadap aparat keamanan dan Masyatat membuat warga yang berada di Kampung Mugi takut dan meninggalkan kampung kerana warga pasti akan menjadi korban dari Kelompok TPN-OPM tersebut,” Pungkas Emus Gwinjangge

Terkait dengan Tim Koalisi yang menebar berita tidak benar tersebut, kami belum ada rencana untuk mengambil labnkah hukum, namun kami sudah mengingatkan bahwa sebagai tokoh Pemer Hati Komnas Ham, harus emnggunakan dasar hukum yang akurat untuk membuat berita dan tidak asal memberitakan sesuatu tanpa investigasi langsung.

Kami sebagai warga Papua sangat terrpukul dengan isu-isu yang dibuat oleh mereka, seakan-akan kami ini dijadikan ajang bisnis untuk kepentingan mereka dalam mencari keuntungan.

Papua saat ini aman dan damai, di Era Pemerintahan Jokowi Papua menjadi prioritas, jadi saya berharap jangan lagi buat isu-isu yang menjadi penghambat pembangunan di Papua, tutup Emus.
Share:

Rabu, 20 Desember 2017

Inilah Bukti Kalau Perjuangan Papua Merdeka


Knpbtimikanews, Jayapura - Mahasiswa Papua yang melakukan demo di bali tepatnya di depan gedung konsulat amerika serikat Jalan Hayam Wuruk Denpasar bali sepertinya harus menerima kenyataan, pasalnya mereka mendapat penolakan setelah sebelumnya melakukan long march sejauh 100 meter dengan berbagai atribut bintang kejora.

Penolakan mahasiswa papua ini merupakan sebuah bukti bahwa kemerdekaan papua yang selama ini di suarakan Benny Wenda hanyalah permainan Benny Wenda semata, tipu daya yang dilakukan kepada masyarakat papua hanya untuk mendapatkan keuntungan diri sendiri.

Seperti diketahui kalau Benny Wenda adalah seorang mantan tahanan yang namanya sempat menjadi catatan merah Interpol dengan tuduhan melakukan kejahatan makar.

Bukti nyata Penolakan Perjuangan Papua terlihat dari semua perjuangan papua yang ditolak oleh PBB dan bahkan pihak PBB menganggap Organisasi Papua Merdeka (OPM) hanyalah sekumpulan gerombolan tidak jelas sehingga bisa dikatakan gerakan ini merupakan gerakan illegal karena masih sejalan dengan aliran ISIS.


Benny Wenda mempunya reputasi yang buruk di Indonesia itu sebabnya ia memilih untuk tingaal di luar negeri dan mengadu domba orang papua yang cendrung masih merupakan keluarganya sendiri.
Share:

Selasa, 12 Desember 2017

Sekjen Barisan Merah Putih Minta Pilkada 2018 Untuk Terbuka Pada Masyarakat


Knpbtimikanews, Jayapura.- Sekretaris Jenderal Barisan Merah Putih Provinsi Papua, Yonas Alfons Nussy menghimbau kepada penyelenggara pilkada agar bisa cecara rutin melibatkan Lembaga dalam hal ini TNI-POLRI ataupun tokoh masyarakat untuk bisa Bersama-sama memberikan pemahaman politik dan demokrasi kepada masyarakat.
Share:

Senin, 11 Desember 2017

Pemerintah Diminta Serius Dalam Menyelenggarakan Pilkada


Knpbtimikanews, Jayapura Tokoh adat Jayapura Ondoafi George L. Awi mengimbau agar masyarakat bisa menggunakan hak politiknya dengan baik, mengingat Pemilukada 2018 sudah semakin dekat.
Share:

Sukseskan Pesta Demokrasi Dengan Aman, Tertib, Jujur Dan Bermanfaat


Knpbtimikanews, JAYAPURA,- Pemilukada di Provinsi Papua akan kembali digelar pada 2018 mendatang, untuk itu semua pihak diajak berperan serta dalam mensukseskan pesta demokrasi tersebut dengan aman, tertib, jujur dan bermartabat.
Share:

Jangan Jadikan Masyarakat Sebagai Tumbal Pilkada


Knpbtimikamews, Jayapura.- Melihat berbagai macam persoalan yang terjadi baik di tahun 2016 maupun 2017 yang mengalami keterpurukan dalam proses demokrasi di Papua, Tokoh Masyarakat Papua, menyerukan proses Pemilukada 2018 yang bermartabat.
Share:

Komnas HAM Rekomendasikan Poin – Poin Pemilu Damai 2018


Knpbtimikanews, Jayapura.- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas-HAM) merekomendasikan enam poin untuk terciptanya pelaksanaan pemilu damai di Papua pada tahun 2018, mendatang.
Share:

Kamis, 07 Desember 2017

Yanes Murib : KKB Stop Buak Aksi Jelang Natal dan Tahun Baru



Knpbtimikanews, Lanny Jaya – Penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Purom Wenda kepada aparat keamanan di Polres Lanny Jaya hanya karena ingin membuat keributan semata untuk mencari sensasi.

Menurut Yanes Murib Kelompok tersebut hanya ingin membuat kekacauan di Papua Jelang Natal dan Tahun Baru, karena kelompok tersebut tidak pernah memahami apa itu arti dari Hari Raya Natal.

“Kelompok Purom Wenda itu hanya karena sudah kehabisan bahan makanan dan uang makanya mereka membuat kekacauan jelang Natal dan Tahun Baru di Papua Khususnya daerah Lanny Jaya,” Kata Yanes Murib

Murib melanjutkan bahwa Aksi-aksi tersebut tidak pantas dilakukan karena hanya mengganggu masyarakat yang ada di Lanni Jaya dan juga aksi tersebut bisa membuat Orang Asli Papua (OAP) takut untuk beraktivitas.

“Kami berharap kelompok tersebut jangan lagi membuat aksi karena hanya membuat masyarakat takut dan resah, serta kelompok tersebut jangan mencari sensasi yang hanya ingin membuat Papua di Anggap tempat Konflik,” Pungkas Senator Papua Yanes Murib.
Share:

Rabu, 06 Desember 2017

Pengakuan Nius Magal Terkait Aksi KKB di Tembagapura


Knpbtimikanews, Timika – Pengakuan Nius Magal terkait dengan permasalahan yang selama ini terjadi di Tembagapura dan beberapa aksi penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Nius Magal mengatakan bahwa aksi yang di lakukan oleh ketua KKB Tembagapura sudah direncanakan dan aksi tersebut dilakukan karena KKB sudah tidak mempunyai uang.

Lanjut Nius Magal, Apa yang sering dibicarakan media tentang pemerkosaan dan perampasan harta benda oleh KKB semuanya benar, karena hal tersebut selalu dilakukan kepada masyarakat berda di Kampung-kampung yang ada di Tembagapura.

“Kami di hutan sudah tidak memiliki makanan dan uang makanya kami bisa melakukan aksi tersebut kepada masyarakat yang berada di kampung-kampung yang berada di Tembagapura,” Ujar Nilus Magal

Nius Menambahkan bahwa Masyarakat Kimbeli dan Banti tau persis apa yang di lakukan KKB selama melakukan Penahana terhadap Masyarakat yang berada di 2 Kampung tersebut.

“Masyarakat yang dari Kampung Banti dan Kimbelu tau betul kalakuan KKB yang sering melakukan hal-hal yang diluar manusiawi kepada para penduduk di 2 kampung tersebut,” Pungkas Nius Magal.
Share:

Rabu, 29 November 2017

Lenis Kogoya : Final Papua Adalah Bagian Dari NKRI


Knpbtimikanews, Jayapura – Staf Khusus Kepresidenan Republik Indonesia Lenis Kogoya mengungkapkan bahwa Papua adalah Final bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada kesempatan tersenut Lenis Kogoya menjelaskan, sejarah membuktikan bahwa di tahun 1969 para Pejuang Pepera ingin Papua bergabung dengan indonesia dan tidak ada aksi untuk melepaskan diri atau ingin berdiri sendiri dari Indonesia.

“Ada sekitar seribu lebih tokoh adat Papua dari pantai, lembah, dan gunung turut dalam Pepera 69 itu, Kemudian hasil Pepera itu dibawa ke PBB selanjutnya disahkan. Ini artinya final, kita sudah merdeka," kata Lenis Kogoya

Lenis Juga menambahkan bahwa tanggal 01 Desember itu bukan hari Kemerdekaan Papua melainkan hari perjuangan Pepera yang dilakukan oleh para pejuang papua untuk kembalai ke Pangkuan Ibu Pertiwi.

“Tanggal 1 Desember tidak ada apa-apa, malah menjadi hari integrasi bagi Papua bergabung ke Indonesia, bukan terus dijadikan sebagai Hari Kemerdekaan Papua," ujar Lenis Kogoya

Lanjut Lenis bahwa Presiden RI Joko Widodo saat ini fokus untuk pembangunan di Papua dan sekarang mulai membangun sistem yang baik di Papua, agar Papua lebih maju dan terdepan.


"Saya bersama Bapak Jokowi sampai masuk-masuk ke wilayah pedalaman Papua, termasuk ke basis (KKB-red) di Nduga dan Puncak Jaya, itu kita lakukan untuk pemerataan kesejahteraan pendidikan juga kesehatan," pungkas Staf Khusu Kepresidenan RI Lenis Kogoya 
Share:

Selasa, 28 November 2017

Pendidikan Anak-Anak Kimbeli Butuh Perhatian Pemerintah


Knpbtimikanews, Timikia – Pdt. Jiman Magai mengungkapkan kepeduliannya terhadap penerus Generasi Muda Papua yang tinggal di Kampung Kimbeli dan Banti yang sekarang berada ditimika akibat ulah dari kelompok Krimilal Bersenjata (KKB).

Jiman Magai menjelaskan bahwa Papua butuh Generasi Muda yang berkualitas dan baik agar kedepan mereka bisa membangun Papua yang lebih maju dan bisa menjadi Provinsi yang memegang teguh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

“Kami berharab agar Pemerintah Daerah maupun Pusat harus menindak keras Kelompok KKB karena mereka hanya menghancurkan dan membuat Generasi Muda Papua yang berada di Kampung Kimbeli dan Banti rusak atau terjerumus ke Jalan yang salah,”tutur Jiman Magai

Jiman Magai menambahkan bahwa, untuk sementara anak-anak kami berada di Timika akibat ulah dari KKB sehingga anaka-anak yang ingin mendapat pelajaran dan ilmu tidak bisa.

“Untuk itu kami meminta kepada Pemerintah Daerah Agar memperjuangkan Pendidikan buat anak-anak kami, dan juga harus segera membangun Sekolah dan Paud buat anak Usia dini agar mereka bisa mempunyai masa depan yang lebih baik,” pungkas Pdt. Jiman Magai.
Share:

Minggu, 26 November 2017

Senator Papua Tuding KKB Lakukan Kebohongan Besar Kepada Seluruh Masyarakat


Knpbtimikanews, Jayapura - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) asal Papua, Yanes Murib, menuding KKB melakukan pembohongan publik tentang situasi di Tembagapura Timika kepada seluruh rakyat Indonesia.

"Propaganda yang di lakukan sangat berlebihan, seakan - akan masyarakat yang ada di Banti dan sekitarnya dalam keadaan yang biasa saja,” kata Yanes Murib, Kepada Jubi, Senin (20/11/2017).
Ia menegaskan isu penyanderaan yang dituduhkan kepada KKB di Kampung Banti dan sekitarnya sangat benar. Bahkan ia menyebut informasi itu sebagai fakta nyata yang mengarah pada permainan politik yang dibuat oleh pemerintah asing.

"Perlu diketahui oleh masyarakat luas bahwa kondisi di lapangan memang seperti yang diberitakan oleh media nasional dan media lokal, ini semua adalah fakta nyata,” kata Yanes menambahkan.

Yanes membenarkan bahwa kejadian KKB yang menyandera, memperkosa, dan membunuh karena di sana ada istri anaknya sendiri, keluarga dan saudara sesukunya. Ia mempertanyakan tujuan dan kepentingan KKB membuat berita bohong kepada rakyat Papua.

Sebagai anggota DPD RI ia minta KKB berhenti melakukan pembohongan publik dan propoganda media lokal dan nasional.  Menurut Yanes, jika mau mengejar merdeka jangan mengorbankan masyarakat Papua.

Semenatara itu, Legislator Papua, Laurenzus Kadepa, menyatakan pihaknya mengakui penyanderaan terhadap warga di Kampung Banti dan Kimbeli dengan bukti video yang telah banyak di upload di media sosial.

"Kami sudah melihat bukti, baik dari rekaman video yang menunjukkan warga di Banti dan Kimbeli yang mana benar - benar disandera, dan apa tuntutan pihak yang menyatakan diri sebagai TPN dan OPM dalam masalah ini," kata Kadepa.

Kadepa menyatakan sejak awal bahwa dirinya sepakat jika warga di Banti dan Kimbeli disebut disandera, karena warga di wilayah itu tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar menggunakan telepon genggam atau cara lain bahkan untuk keluar dari kampungpun tidak diperbolehkan.


"Siang hari, warga mengaku tidak bias beraktivitas seperti biasa, tidak hanya itu pada malam hari mereka was - was," katanya.
Share:

DM TPN PB: KKB Harus Hentikan Pertikaian dan Harus Ada Perdamian


Knpbrimikanews, Jayapura - Juru bicara Dewan Militer Tentara Pembebasan Nasional Papua barat, (DM TPN PB) di luar negeri Jhona W Penggu mengatakan, Sekarang waktunya untuk berdamai dengan Bapa Elohim, berdamai dengan mama tanah, berdamai dengan rekan perjuangan, aparat keamanan dan mengaku dosa pribadi, dosa keluarga, dosa organisasi, dan dosa lainya seperti yang Nehemia lakukan sebelum melangkah untuk membangun tembok Jerusalem yang runtuh pada zaman itu. Nehemia 2:1-8. kepada media ini, (22/11/17).

Lanjut Jhona, Kita para pemimpin bangsa Melanesia di Papua Barat saat ini harus mengambil keputusan yang tegas membangun rekonsiliasi yang permanen dengan menetapkan aturan - aturan yang jelas untuk menutup semua kerja - kerja Politik, Diplomasi, Militer dan moral force untuk membangun TANAH PAPUA YANG DAMAI, MANDIRI DAN SEJAHTERA, serta Mari kita lihat Papua seperti YAHSUAH (Jesus) lihat Bukan seperti suku (kelompok) saya atau seperti orang Pulau, Pantai atau Gunung lihat, kata dia.


Saat untuk membangun wacana suda harus di hentikan sekarang adalah saatnya kita mengambil Langkah yang tegas untuk mengumumkan bahwa NKRI adalah tempat kami untuk kembali dan berjuang bersama dalam mewujudkan papua yang sesungguhnya.
Share:

KKB di Pukul Mundur Aparat Gabungan, Warga Kimbeli dan Utikini Merasa Aman


Knpbtimikanews, Timika - Masyarakat yang ada di wilayah Tembagapura saat ini merasa senang dengan adanya operasi militer, yang dilakukan oleh TNI-Polri.

Pasalnya sering terjadi kontak senjata yang dilakukan oleh KKB dibeberapa kampung di Tembagapura. Demikian disampaikan Juru Bicara Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Tembagapura (Komasi-Unte) saat menyampaikan peryataan sikap dihadapan Wakil Ketua I DPRD Mimika, Yonas Magal dan beberapa anggota DPRD Mimika, pada Kamis (23/11) di Kantor DPRD Mimika.

Kata dia, operasi militer yang dilakukan oleh TNI-Polri di Tembagapura dengan menggunakan senjata tempur dan bisa menguasai Kampung Kimbeli, Banti, dan Utikini membuat masyarakat menjadi tenang dan bahagia. Dimana masyarakat sipil yang ada di beberapa kampung tersebut, dapat memperoleh makanan, yang biasanya dibeli di Kota Tembagapura atau pedagang di daerah tersebut.

Sementara bahan makanan bantuan dari Pemda Mimika telah diberikan di MP 68, Tembagapura.

“Ditambah iklim tropis Tembagapura yang cukup tinggi, sehingga hasil tanaman umbi - umbian, petatas, keladi, sayur mayur butuh waktu 8-9 bulan untuk panen. Dan ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari. Tapi dengan adanya operasi militer, masyarakat bisa bergerak,” terangnya.

Selain itu, kata dia, sampai saat ini masyarakat asli dibeberapa kampung di Tembagapura sudah bisa beraktifitas. Ini karena masih dijaga ketat oleh aparat TNI-Polri. Dan sejak evakuasi warga sipil dan masyarakat pendulang, yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, dan berdasarkan informaai via telepon dengan beberapa masyarakat asli. Pelaksanaan evakuasi masyarakat dilakukan atas kemauan masyarakat sendiri. Dimana masyarakat merasa terganggu akan dengan KKB yang melakukan aksinya dari kampung ke kampung.

Selain itu masyarakat mengambil sikap untuk pindah naik ke Kampung Opitawak. Dan keesokan harinya, masyarakat yang ada di Kampung Opitawak dikumpulkan dalam gereja, untuk diberi arahan dan imbauan. Setelah itu masyarakat kembali turun ke kampung masing - masing.

“Pasca evakuasi, sampai saat ini TNI-Polri masih bertahan di Kampung Banti dan beberapa kampung lainnya. Dan masyarakat merasa senang dengan hadirnya TNI-Polri yang menjaga desa mereka.” ungkapnya
Share:

Kelompok KKB Buat Onar Lagi di Tembagapura


Knpbtimikanews, Timika - Aksi penembakan kembali terjadi, dilakukan oleh Kelompok Kriminal Separatis TPN/OPM (KKS TPN/OPM) terhadap Kendaraan Dinas Kasatgas jenis LWB dengan No. Lambung 01-4618 di Mile – 61 Timika Kabupaten Mimika Papua.

"Kronologis kejadian, kendaraan Kasatgas pada saat mendaki tanjakan terlintas anggota dari kelompok Kriminal Separatis TPN/OPM (KKS TPN/OPM) berjumlah 6 orang  di tanggul samping jalan sambil menembaki kendaraan Kasatgas Amole dengan jarak tempuh Kurang lebih 25 Meter,".

Kasatgas Amole yang sedang melakukan pengecekan ke pos jaga dibeberapa tempat (Pos Satgas Amole) di jalur PT Freeport Indonesia, pos yang terdekat langsung melakukan bantuan pengejaran terhadap KKS TPN/OPM. Atas peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa atau luka-luka, namun kaca mobil pecah dan kap mobil lobang dalam kejadian ini.


"Masyarakat Tembagapura kembali mengecam tindakan KKS TPN/OPM itu dengan melakukan berbagai aksi protes kepada pemerintah. kami inginkan damai diatas tanah papua, bukan kekacauan. dan apa yang dilakukan oleh KKS TPN/OPM ini, kami minta agar pemerintah dapat mengejar dan membubarkan kelompok pengecut rakyat ini. mereka sangat menakuti-nakuti kami" kata ibu yemima di timika.
Share:

Kepala Suku Kimbeli Kelompok KKB Selalu Mengancam Warga


Knpbrimikanews, Timika - Kepala suku Kimbeli Bapak Kamaniel Waker, mengakui jika selama ini ada ancaman dari Kelompok TPN/OPM terhadap warga, baik yang berada di Kimbeli, Utikini maupun Banti.

Bapak Kamaniel mengatakan bahwa, sebelum aparat keamanan datang untuk menyelamatkan warga di kampung kami Kimbeli, mereka (TPN/OPM) melakukan kekerasan terhadap warga seperti memukul warga, merampas handphone warga dan melakukan pemerkosaan serta hampir melakukan pembunuhan.

Bapak Kamaniel disini berhadapan langsung dengan kelompok TPN/OPM dengan tegas menantang mereka kalau mereka mau membunuh OYAME (orang rambut lurus dalam adat mereka) maka TPN/OPM harus bunuh Bapak Kamaniel terlebih dahulu.

“kamu bunuh saya dulu, baru bunuh Oyame, kalau tidak kita perang,” kata Bapak Kamaniel kepada TPN/OPM.

Bapak Kamaniel juga menjelaskan bahwa, kalau mereka (TPN/OPM) tersebut juga adalah keluarganya, Bapak Kamaniel sudah siap angkat panah kalau mereka berani melakukan pembunuhan kepada OYAME.

Sebelumnya para OYAME ini ditampung oleh Bapak Kamaniel didalam rumahnya, karena mendapatkan kekerasan dan ancaman dari TPN/OPM. Beberapa hari terisolasi, para warga ini bergabung baik dari warga asli papua maupun pendatang (Oyame) di rumah Bapak Kamaniel, mereka makan bersama, mereka makan apa yang tersisa di kampung karena beberapa hari sebelumnya wilayah Utikini, Kimbeli dan Banti dikuasai Kelompok TPN/OPM.


Setelah aparat keamanan menyelamatkan mereka dari terisolasi yang dilakukan oleh TPN/OPM, Bapak Kamaniel bersama warganya saat ini tingal di penampungan sementara di Kota Timika, di Gedung Eme Neme Yauware.
Share:

Mayoritas Anak-anak Korban Penyanderaan KKB di Papua Alami Trauma






Knpbtimikanews, Timika - Hasil rapid assessment yang dilakukan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kementerian Sosial menunjukkan bahwa para pengungsi yang saat ini ditampung di Mimika mengalami cemas dan trauma khususnya anak-anak.


“Anak-anak ketakutan mendengar suara keras seperti suara teriakan dan mereka akan segera berlari,” ujar Koordinator LDP Milly Mildawati di tempat pengungsian Eme Neme Yauware, Sabtu (25/11).


Pengalaman yang dialami anak-anak selama penyanderaan ketakutan mendengar suara tembakan, kekurangan pasokan makan karena akses keluar masuk desa dijaga oleh kelompok kriminal bersenjata.


Menurutnya, kecemasan dan rasa takut itu dipicu oleh pengalaman yang dialami anak-anak selama penyanderaan. Dalam penjagaan ketat KKB, mereka sering kali mendengar suara tembakan.



“Setelah dilakukan LDP, warga merasa tenang di pengungsian, setelah sebelumnya selalu merasa ketakutan dalam masa penyanderaan,” ujar Milly.



Setelah aparat TNI dan Polri berhasil mengevakuasi warga dari Kampung Banti dan Kimbeli di Distrik Tembagapura, Kementerian Sosial segera menurunkan Tim LDP ke lokasi pengungsian untuk melakukan pendampingan kepada korban penyanderaan.


Tim LDP terdiri dari Tim Kementerian Sosial RI, Sakti Peksos Kab. Mimika, Guru, Relawan 1000 guru untuk Papua, Pramuka, PMI, Tagana dan Relawan Pekerja Sosial.


“Setelah dilakukan LDP, warga merasa tenang di pengungsian, setelah sebelumnya selalu merasa ketakutan dalam masa penyanderaan,” ujar Milly.


Kebutuhan makan tercukupi, lanjut Milly, setelah selama hampir dua minggu kekurangan makan karena akses keluar masuk desa dijaga oleh Kelompok Bersenjata.


Untuk pemenuhan kebutuhan makan, disesuaikan dengan kebiasaan makan sehari-hari di pegunungan, seperti ubi-ubian, ayam dan lalapan.


Warlex (9 tahun) merasa senang dapat mengungkapkan perasaannya. “Saya sangat gembira bisa menulis apa yang saya rasakan. Saya ingin segera pulang ke rumah agar bisa main bola dengan teman-teman.”


Upacara bakar batu yang merupakan kearifan lokal dilakukan sebagai simbol/bentuk rasa syukur dari penerimaan masyarakat Timika terhadap pengungsi yang berasal dari Desa Banti dan Kimbeli.


“Kegiatan diikuti oleh semua Penpengungsi dan bisa mengurangi kecemasan dan ketakutan mereka, dan juga memberikan rasa tenang karena sudah secara adat diterima oleh masyarakat Timika,” pungkas Milly
Share:

Mayoritas Korban yang Disandera Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua Alami Cemas Berlebihan


Knpbtimikanews, Timika - Hasil rapid assessment yang dilakukan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kementerian Sosial menunjukkan bahwa para penyintas mengalami cemas dan rasa takut berlebihan.

“Anak-anak ketakutan mendengar suara keras seperti suara teriakan dan mereka akan segera berlari,” ujar Koordinator LDP Milly Mildawati di tempat pengungsian Eme Neme Yauware, Sabtu (25/11/2017).

Pengalaman yang dialami anak-anak selama penyanderaan ketakutan mendengar suara tembakan, kekurangan pasokan makan karena akses keluar masuk desa dijaga oleh kelompok kriminal bersenjata.

Sedikitnya ada 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, dilarang keluar dari kampung itu oleh kelompok kriminal bersenjata sejak Kamis (9/11) lalu.

Sedikitnya ada 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, dilarang keluar dari kampung itu oleh kelompok kriminal bersenjata sejak Kamis (9/11) lalu.

Setelah aparat TNI dan Polri berhasil mengevakuasi warga dari Kampung Banti dan Kimbeli di Distrik Tembagapura, Kementerian Sosial segera menurunkan Tim LDP ke lokasi pengungsian untuk melakukan pendampingan kepada korban penyanderaan.

Tim LDP terdiri dari Tim Kementerian Sosial RI, Sakti Peksos Kab. Mimika, Guru, Relawan 1000 guru untuk Papua, Pramuka, PMI, Tagana dan Relawan Pekerja Sosial.

“Setelah dilakukan LDP, warga merasa tenang di pengungsian, setelah sebelumnya selalu merasa ketakutan dalam masa penyanderaan,” ujar Milly.

Kebutuhan makan tercukupi, lanjut Milly, setelah selama hampir dua minggu kekurangan makan karena akses keluar masuk desa dijaga oleh Kelompok Bersenjata.

Untuk pemenuhan kebutuhan makan, disesuaikan dengan kebiasaan makan sehari-hari di pegunungan, seperti ubi-ubian, ayam dan lalapan.

Warlex (9 tahun) merasa senang dapat mengungkapkan perasaannya. “Saya sangat gembira bisa menulis apa yang saya rasakan. Saya ingin segera pulang ke rumah agar bisa main bola dengan teman-teman.”

Upacara bakar batu yang merupakan kearifan lokal dilakukan sebagai simbol/bentuk rasa syukur dari penerimaan masyarakat Timika terhadap penyintas yang berasal dari Desa Banti dan Kimbeli.

“Kegiatan diikuti oleh semua Penyintas dan bisa mengurangi kecemasan dan ketakutan mereka, dan juga memberikan rasa tenang karena sudah secara adat diterima oleh masyarakat Timika,” pungkas Milly
Share:

Sabtu, 25 November 2017

Mematikan Gerakan KKB Untuk Kesejahteraan Masyarakat Papua di Tembagapura


Knpbtimikanews, Jayapura - Anggota Komisi I DPR, Dave Akbarshah Fikarno atau Dave Laksono menilai, masalah kesejahteraan menjadi penyebab kelompok separatis di Papua masih terus bermunculan.

Menurut dia, selama masyarakat Papua belum merasakan keadilan, maka gerakan-gerakan semacam itu akan terus ada.

“Jadi cara untuk mematikan gerakan tersebut adalah memastikan masyarakat Papua mendapatkan pelayanan publik yang optimal dan merasakan kesejahteraan dan kemerdekaan Indonesia,” kata Dave di Kompleks Parlemen, Jumat (24/11/2017).

Ia menambahkan, pemerintah harus terus-menerus mengintensifkan ruang dialog dengan masyarakat dan tokoh-tokoh setempat.

Hal itu dibarengi dengan terus memberikan kinerja yang optimal, melakukan pembangunan infrastruktur, sarana-sarana pendidikan, hingga lapangan pekerjaan.

Namun, ia menilai, langkah pemerintah sudah tepat untuk tak memenuhi tiga tuntutan yang sempat diminta oleh kelompok bersenjata.

Terlebih salah satu tuntutannya adalah agar pemerintah menyetujui referendum.

“Oh sudah sangat tepat karena Papua adalah bagian dari NKRI dan sudah tidak bisa didebatkan lagi,” tutur Politisi Partai Golkar itu.

Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar sebelumnya telah melakukan mediasi terhadap kelompok bersenjata. Bahkan upaya mediasi sampai melibatkan kepala suku, tokoh adat dan agama.

Namun, usaha negosiasi tersebut tidak menemukan titik temu, sebab kelompok bersenjata meminta tuntutan yang tidak masuk akal dan sulit dipenuhi.

Pertama, bubarkan Freeport. Kedua, militer Indonesia harus ditarik keluar dari Papua dan diganti dengan pasukan Keamanan PBB.


Ketiga, Pemerintah Indonesia harus menyetujui pemilihan bebas atau referendum. Artinya rakyat Papua bisa menentukan nasib sendiri.
Share:

Rabu, 22 November 2017

KKB : Natalius Pagai Hanya Cari Sensasi di Media


Knpbtimikanews, Timika – Juru Bicara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Yason Sambon Angkat bicara soal tanggapan Natalius Pigai terkait masalah Tembagapura yang saat masih memanas.

Ham dalam hal ini Natalius Pigay sebenarnya tidak mendukung Kemerdekaan Papua dan Natalius Pigay hanya ingin mencari sensasi karena akan maju pada Pilgub Tahun 2018 mendatang.

“Kami tau apa yang dimaksud oleh Natalius Pigay, dia hanya mencari sensasi karena ingin maju jadi Calon Gubernur Papua dan Natalius Pigay itu tidak mengerti apa itu arti perjuangan Papua Merdeka,”tutur Yason Sambon

Yason menambahkan Natalius Pigai jangan mengatas namakan KKB untuk mencari sensasi di Masyarakat Papua, karena apa yang dilakukan itu tidak akan menjadi pedoman buat KKB dukung Natalius Pigai jd Gubernur Papua.


“Kami akan berjuang sendiri tanpa minta dukungan siapapun, dan disini kami tegaskan bahwa jangan mengatasnamakan KKB untuk mencari nama atau sensasi di Papua,”pungkas Yason Sambon.
Share:

Minggu, 19 November 2017

Dubes Inggris Moazzam Malik, Papua” Final Bagian Dari NKRI



Knpbtimikanews, Jayapura – Pemerintah Inggris melalui Duta Besarnya Moazzam Malik mengungkapkan bahwa Tanah Papua adalah bagian dati Negara Kesaruan Republik Indonesia (NKRI).

Malik menjelaskan, kebijakan pemerintah Inggris sudah jelas mendukung persatuan Indonesia dan Papua sudah mutlak bagian dari NKRI. Walaupun ada salah satu tokoh OPM Benny Wenda meminta suaka dan sudah dijadikan warga Negara Inggris yang tinggal di Kota Oxford.

 “Selain pemerintah pusat, saya secara pribadi sudah menyampaikan ke Pemkot Oxford, kalau Pemerintah Pusat Inggris mendukung persatuan Indonesia dan kami akan melawan kampanye atau permintaan kemerdekaan Papua,” ujar Moazzam

Malik menambahkan, apabila Benny Wenda melakukan kampanye, dengan membuat websaite dan menggelar aksinya di inggris, tentunya itu tak bisa dilarang, sebab negaranya adalah Negara demokrasi.

“Benny Wenda sudah menjadi warga Negara Inggris, sehingga dia berhak dan diperbolehkan melakukan kampanye, protes dan apa saja, selama tidak melangar hukum. Namun, tak ada hubungan pemerintah Inggris dengan Benny Wenda,” kata Malik.

Lanjut Moazzam Malik, melihat situasi konflik yang belakangan ini terjadi di Kabupaten Mimika, Papua, Malik mengaku belum mendapat informasi yang akurat, bahkan selama ini hanya mendapat informasi itu di media massa.


“Kelihatannya di Timika saat ini panas dan perlu di tenangkan, kami mendukung usaha kepolisian dan TNI termasuk pemerintah untuk mengendalikan situasi itu,” tutup Moazzam Malik.
Share:

Sabtu, 18 November 2017

KKB Timika Dipukul Mundur Brimob, 357 Warga Diselamatkan


Knpbtimikanews, Jayapura – KKB Timika dipukul diserang Brimob, sebanyak 357 warga dapat diselamatkan, hal ini disamopaikan oleh Juru Bicara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)  Yason Sambon, Jumat kemarin (17/11).

Saat di konfirmasi melalui saluran telpon Yason Sambon mengatakan bahwa KKB dipukul mundur oleh Anggota Brimob yang datang dengan perlengkapan yang begitu lengkap.

“KKB mundur karena di kejar oleh Brimob dan kekuatan KKB tidak sebanding dengan mereka karena mereka memiliki semua kelengkapan dan senjata yang bagus,”ujar Yason.

Yason Sambon menambahkan bahwa pertempuran saat satuan Brimob melakukan penjemputan terjadi baku tembak yang mengakibatkan adanya korban dari KKB, namun ia belum mendapatkan data yang pasti, berapa jumlah yang terkena tembakan.

Lanjut Yason, KKB sudah mundur, Brimob dan TNI langsung menguasai wialyah Banti dan menyelamatkan warga masyarakat yang berada di Kimbeli.

Sampai saat ini pasukan KKB masih berada di wilayah Freeport, mereka masih berjaga-jaga bilamana ada serangan susulan dari Brimob maupun TNI, tutupnya.
Share:

Arsip Blog

Support

ad300