This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 27 September 2018

HYU, Kehadiran TNI dan Polri di Lanny Jaya Adalah Bagian Dari Tugas Mulia



Knpbtimikanews, Jayapura - Terkait penegakan hukum yang dilakukan Aparat TNI/Polri di Kabupaten Lanny Jaya yang diminta ditarik oleh beberapa kelompok yang punya kepentingan, ditanggapi oleh Ketua Gerakan Cinta NKRI Hendrik Yance Udam yang bertempat di Hotel City Hub Abepura, Kamis (27/09/2018).

Ketua Gerakan Cinta NKRI Hendrik Yance Udam (HYU) mengatakan, kehadiran TNI dan Polri di Papua khususnya di Lanny Jaya adalah bagian dari tugas mulia demi menegakkan hukum untuk menjaga papua tetap damai, menyangkut pihak-pihak yang berkepentingan diwilayah Lanny Jaya yang ingin memita TNI/Polri ditarik, merupakan permintaan yang keliru dan mempunyai kepentingan-kpentingan tertentu.

“Saya pertanyakan Nasionalisme mereka sebagai anak bangsa, Kehadiran TNI/Polri di Lanny Jaya sangat Positif, ini harus kita dukung untuk menjaga stabilitas keamanan di Papua, khususnya di daerah Lanny Jaya, keberadaan mereka untuk  menjaga aset-aset pemerintah yang ada di wilayah Lanny Jaya,” terang Hendrik Yance Udam.

Lanjutnya, Kelompok sipil bersenjata ini lagi berkeliaran di Lanny Jaya, kalau ada permintaan untuk pasukan TNI/Polri di tarik, apakah mereka dapat menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat di Lanny Jaya setelah beberapa kali adanya ancaman dan intimidasi dari kelompok Enden Wanimbo.

“jangan cuma tau dapat uang saja, jangan cuma tau menikmati uang dari republik indonesia tetapi tidak bisa untuk bersama-sama dengan repblik ini untuk menjaga stabilitas keamanan di daerah Lanny Jaya,”ujar HYU dengan tegas.

saya minta Bupati, Forkopimda yang ada di wilayah Lanny Jaya koperatif untuk bersama TNI/Polri menjaga stabilitas keamanan daerah,” himbunya.
Share:

Rabu, 26 September 2018

Ketika Seorang Gembala Mengakui Sejarah Papua


Knpbtimikanews, Jayapura - Pertemuan dan Foto bersama Ketua Gerakan Cinta NKRI Hendrik Yance Udam (HYU) dan Pdt. Dr. Socratez Sofyan Yoman membuktikan bahwa Rasa Cinta Tanah Papua dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (KNRI) sangat besar, Rabu (26 September 2018).

Dalam Foto yang didapat oleh kontributor Knpbtimikanews yang tersebar di facebook, terlihat keakraban serta kedekatan emosional yang nampak dari seorang Gembal Dr. Socratez sofyan Yoman bersama HYU Ketua Gerakan Cinta NKRI yang nampak dalam Foto tersebut.

Dengan adanya foto  ini banyak pihak yang memberikan dukungan kepada Dr. Socratez Yoman bersama Gerakan Cinta NKRI untuk menjaga Keamanan dan Kedamaian di Tanah Papua, dan memberikan pendidikan yang baik kepada putra/putri Papua agar kelak bisa menjadi pemimpin di Tanah Papua yang kita banggakan.

Senyum yang ditunjukan oleh Socratez Sofyan Yoman mengandung arti bahwa seorang gembala yang mempercayai sejarah gereja juga pasti akan percaya bahwa sebenarnya sejarah mencatat bahwa Papua adalam bagian dari Pangkuan Ibu Pertiwi.

Jhon Tokoro dalam komentar facebooknya mengatakan bahwa Foto yang lagi Viral ini memperlihatkan kedekatan emosianal yang ditunjukan oleh Gembala Socratez, semoga bapak Gembala Socratez konsisten dengan senyumannya dan tidak ada kebencian dan ajaran mengajak sesama manusia untuk saling mengutuk lagi.


  • Lebih lanjut kata Jhon yang aktif memberikan pesan kedamaian di Facebook  bahwa "Senyum Melambangkan Kedamaian" semoga kedamaian selalu menyertai bapak Gembala Socratez Sofyan Yoman.
Share:

Polisi: Hanya NTT dan Papua yang Tidak Terkontaminasi ISIS


Jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) asal Suriah dikabarkan telah tersebar luas di Indonesia. Tapi, kata Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) Kombes Dicky Sondani, dari semua wilayah di Indonesia, hanya dua wilayah yang tidak terkontaminasi jaringan ISIS. "Ada dua wilayah, yaitu wilayah NTT dan Papua. Kalau Sulsel tentu ada," kata Dicky, ditemui di salah satu Warkop di Jalan Urip Sumoharjo, Sulsel, Rabu (16/5/2018). Karena berdasarkan diidentifikasi, kata Dicky, pejuang ISIS asal Indonesia yang berjuang di Suriah, telah kembali ke Indonesia dan menyebar luas hampir di seluruh wilayah. Kuat dugaan, jaringan yang pernah bermukim di Suriah mulai melakukan teror di dua wilayah, yaitu Surabaya dan Riau. Tapi, kata Dicky, jaringan-jaringan teror dari Suriah yang bermukim di Indonesia ini hanya jaringan yang diketahui masih aktif dan diduga terus melakukan teror. Dicky mengungkapkan, sasaran para terduga jaringan ISIS Suriah adalah anggota kepolisian dan markas-markas kepolisian. "Kita lihat sel di Surabaya kini sudah bangkit, di Riau juga sudah bangkit. Tapi kami meminta masyarakat agar selalu tenang," ujar Kombes Dicky Sondani. Untuk itu, Polda Sulsel telah mengeluarkan status waspada ke seluruh jajarannya, juga kepada masyarakat untuk selalu tenang dan tidak terprovokasi. "Mereka ini sudah siap untuk mati, seperti meledakkan diri mereka di kantor-kantor polisi. Jadi kita tentu tembak langsung," cetus Dicky. Oleh karena itu, antisipasi yang sedang dilakukan Polda Sulsel melalui instruksi Mabes Polri, agar langsung menindak tegas teroris dengan tembak di tempaT. "Sesuai instruksi, pokoknya kalau ada aksi teroris yang sudah kita ketahui itu langsung kita tembak di tempat, tidak ada lagi alasan apa pun itu," tegasnya. Menurut Kombes Dicky, teroris sudah siap mati. Maka dari itu, tindakan tegas kepolisian adalah menembak di tempat
Share:

Informasi ISIS di Medsos Adalah Hoax


Beredarnya informasi di Media Sosial khususnya melalui pesan Whatsup tentang sekelompok ISIS yang kedapatan di Masjid At Taubah, Perumahan Pemda I Entrop, Distrik Jayapura Selatan, membuat kekhawatiran di masyarakat Kota Jayapura ternyata “Hoax” alias informasi tidak benar.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di Kota Jayapura agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang dapat mengganggu stabilitas keamanan.
“Hanya terjadi salah paham antara Jamaah Yayasan Mutiara Ilmu Sunnah dengan Ketua Pengurus Masjid At Taubah terkait dengan pelaksanaan buka puasa bersama,” jelas Kabid Humas.
Ia juga menjelaskan, berawal ketika salah seorang pengurus Masjid At Taubah datang ke Masjid hendak membersihan Masjid untuk persiapan buka puasa, namun setelah sampai di Masjid persiapan buka puasa sudah di gelar oleh Jamaah Yayasan Mutiara Ilmu Sunnah tanpa sepengetahuan dari Ketua pengurus Masjid At Taubah H. Rahman.
Kemudian setelah buka puasa bersama, Jamaah Yayasan Mutiara Ilmu Sunnah melaksanakan Sholat Magrib bersama sama dengan Jamaah Masjid At Taubah.
Selanjutnya, setelah shalat magrib berjamaah ketua pengurus Masjid At Taubah menyampaikan kepada salah seorang jamaah Yayasan Mutiara Ilmu Sunnah untuk membersihkan tempat yang telah dipakai acara buka puasa bersama.
“Pada saat itu, tiba-tiba Ketua pengurus Masjid At Taubah mengumumkan dengan menggunakan pengeras suara dengan mengatakan “tolong warga turun ke masjid untuk mengusir orang orang ini” sehingga warga mendatangi masjid At Taubah dan ribut dengan jamaah Yayasan Mutiara Ilmu Sunnah,” katanya.
Mendapat informasi tersebut, personil Polsek Jayapura Selatan yang dipimpin Kapolsek Kompol. Nursalam Saka, S.Pd mendatangi TKP dan memberi pemahaman kepada warga agar tetap tenang, karena permasalahan tersebut sudah ditangani oleh kepolisian.
Oleh karena itu, Kabid Humas mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sehingga terciptanya situasi kamtibmas di Kota Jayapura yang aman dan damai.
Share:

Sabtu, 22 September 2018

Masyarakat Kampung Wanam, Yudas Gebze Meninggal Akibat Hukum Alam



Knpbtimikanews, Jayapura - Pemakaman Alm. Yudas Gebze di Kampung Wanam Distrik Ilwayab Kabupaten Merauke banyak diwarnai dengan penolakan Masyarakat Kampung yang menganggap bahwa Alm. Yudas Gebze bukan orang baik dikampung tersebut, Sabtu (22/09/2018).

Hal tersebut disampaikan Kepala Kampung Wanam Nelson Yustus Gebze bahwa, pada tanggal (13/09/2018) Alm. Yudas Gebze meminta ijin untuk menikam ketua LMA karena di tegur atas perbuatannya yang selalu mabuk dan mengganggu orang lain di kampung  Wanam dan  kampung Wogekel juga sering melakukan pencurian.

"Alm. Yudas Gebze selalu membuat masalah di Kampung sehingga Masyarakat tidak ada yang suka dengan Alm. Yudas Gebze sehingga hari ini semua Masyarakat yang ada di Kampung Wanam menolak untuk Alm. Yudas Gebze di makamkan di Kampung,"kata Nelson Gebze.

Lanjutnya, selama di Kampung Alm. Yudas Gebze tidak pernah melakukan hal yang baik kepada setiap Masyarakat yang ada di Kampung, dan Alm. Yudas Gebze selalu menggunakan kekuatan Alam untuk melakukan tindakan kejahatan kepada semua orang yang ada di Kampung.

"Kejahatan yang dilakukan oleh Alm. Yudas Gebze selalu menggunakan kekuatan Alam yang dia miliki sehingga selalu membuat Masyarakat takut dan juga Alm. Yudas Gebze selalu melakukan pencurian serta tindakan-tindakan yang melanggar hukum seperti pemukulan dan juga pembunuhan,"tutur Kepala Kampung.

Lagi Kepala Kampung mengatakan bahwa sekarang Masyatakat Kampung bersyukur atas meninggalkan Alm. Yudas Gebze, dan semua Masyarakat bersyukur atas apa yang terjadi sehingga saat ini masyarakat kampung wanam merasa aman dan tenang tanpa gangguan dari orang seperti Alm. Yudas Gebze.
Share:

Tolak Aksi Demo, Mahasiswa UNCEN Minta ULMWP Stop Buat Masalah di Papua


Knpbtimikanews, Jayapura - Rencana aksi dari komite aksi United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) mendapat sorotan dari penghuni asrama Rusunawa Universitas Cenderawasih Jayapura.

“Kami merasa dirugikan karena aksi komite aksi ULMWP mengakibatkan  penyisiran  di asrama Rusunawa dari unit 1-6, dan tidak ada pihak yang bertanggung jawab ” kata ketua asrama Rusunawa uncen, Agustinus Mosip, Sabtu (22/9/2018) di Jayapura.

Menurutnya, berdasarkan selebaran yang beredar, aksi yang akan digelar oleh ULMWP bertempat di seberang Kali Kalmowker, bersebelahan dengan asrama Rusunawa.

“Maka aparat pasti akan ke asrama Rusunawa untuk lakukan  penyisiran. Kami minta komite aksi ULMWP tidak buang tanggung jawab,” katanya.

Dia menjelaskan beberapa waktu lalu pihak TNI/Polri menyita motor dan laptop. Tetapi sampai hari, apa yang disita belum dikembalikan kepada pemiliknya. Pihaknya tidak mau hal serupa terulang lagi.

“Untuk menyampaikan pendapat di muka umum itu hak setiap warga negara dan sudah di atur dalam UU. Terkait aksi ULMWP pada 24-28 september 2018, kami minta dengan hormat untuk cari tempat lain “ kata Mosip

Sebelumnya, tiga kali aksi damai yang dikoordinir oleh komite aksi ULMWP digagalkan oleh pihak aparat kepolisian.

Copy Right : Tabloidjubi.com
Share:

Jumat, 21 September 2018

Jacob Rumbiak, ULMWP Tidak Pernah Membagikan Selebaran di Tanah Papua


Knpbtimikanews, Jayapura - Terkait selebaran yang dibagikan kepada Masyarakat Papua untuk mendukung Vanuatu dalam sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bansa (PBB) pada tanggal 24 - 28 September adalah tidak benar, Jumat (21/09/2018).

Melalui Juru Bicara United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) Jacob Rumbiak menyatakan bahwa selebaran yang dibagikan kepada Masyarakat Papua adalah pembohongan publik yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang ingin membuat kekacauan di Papua.

"Beredar selebaran yang mengatasnamakan ULMWP berisi permintaan dukungan kepada rakyat papua untuk memberikan dukungan kepada Vanuatu dan Negara Pasifik untuk membawah persoalan West Papua ke sidang umum PBB, selebaran tersebut adalah hoax dan merupakan buatan BIN dari Indonesia, kami tidak perah mengeluarkan selebaran tersebut,"kata Jacob Rumbiak

Jacob juga menambahkan bahwa sampai dengan saat ini Ketua ULMWP Benny Wenda dan semua Anggota masih berada di Papua New Guinea (PNG) dalam rangka menghadiri acara Hari Kemerdekaan PNG Ke - 43, seingga ULMWP tidak bertanggung jawab atas selebaran yang dibagikan kepada Masyarakat Papua.

Ia juga menambahkan bahwa, banyak kelompok-kelompok yang ingin menyudutkan ULMWP sehingga kelompok tersebut membuat selebaran yang hanya ingin membohongi semua Masyarakat Papua.

"Sekali lagi, sebagai Juru Bicara ULMWP saya menegaskan bahwa apa yang disebarkan itu tidak benar, karena selebaran tersebut hanya ingin membuat Masyarakat Papua terjabak dalam suatu tindakan yang melanggar hukum," tegas Jacob Rumbiak.

Untuk itu sebagai Juru Bicara ULMWP, saya menghimbau kepada semua Masyarakat Papua agar tidak ikut dalam Aksi demo yang akan dilaksanakan tersebut, karena Demo tersebut hanya ingin membuat Masyarakat Papua terjebak dalam masalah.
Share:

Soal Pembunuhan 27 Ekor Babi di Lanny Jaya, Ini Kata Anggota DPRD


Knpbtimikanews, Jayapura - Anggota DPRD Kabupaten Lanny Jaya Dopen Wakerkwa meluruskan berita terkait pembunuhan sebanyak 27 ekor Babi yang terjadi di Kab. Lanny Jaya, yang mana berita tersebut tidak benar, hal ini dijelaskan saat pertemuan antara Pemda dan aparat kampung di Ilungme distrik Pirime, Kamis (20/09/2018).
Share:

Kamis, 20 September 2018

Andibena Kogoya, Masyarakat Terlindungi Dengan Adanya TNI/Polri di Lanny Jaya

Knpbtimikanews, Jayapura - Masyarakat Lanny Jaya mengapresiasi kinerja Aparat TNI/Polri yang selalu memberikan rasa aman dan nyaman kepada semua Masyarakat Lanny Jaya, dan juga selalu siap membantu Masyarakat yang mendapat kesusahan.
Share:

Rabu, 19 September 2018

Jhon Tokoro, Masyarakat Dukung Penegakan Hukum Untuk Kelompok Separatis di Lanny Jaya


Knpbtimikanews, Jayapura - Penegakan Hukum yang dilakukan oleh Aparat Kemanan di Kabupaten Lanny Jaya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi Masyarakat dari Kelompok-kelompok yang melakukan perlawanan kepada Kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hal tersebut di Kemukan oleh Pengamat Politik dan Pembanhunan Papua Jhon Tokoro yang menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh aparat keamanan sangat tepat dan benar agar kelompok yang melawan Kedaulatan Negara harus di tindak tegas dan ditangkap.

"Harus ada Penegakan Hukum yang tepat kepada kelompok-kelompok tersebut, agar tidak melakukan perlawan dan penindasan kepada aparat kemanan maupun Masyarakat yang ada di Kabupaten Lanny Jaya, sehingga Kabupaten Lanny Jaya tetap aman tanpa ada gangguan,"Kata Jhon.

Jhon juga menilai bahwa Nioluen Kotoui yang juga anggota DPR Papua harus mendukung Aparat Keamanan, sehingga proses penegakan hukum kepada kelompok-kelompok yang melawan Kedaulana Negara Kita di Tangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Jangan hanya karena mau mencari dukungan Rakyat Papua untuk Pileg 2019, Niolueen Kotouki menjatuhkan Aparat keamanan yang sudah bekerja keras untuk menjaga Kemanan dan Kedaulatan Bangsa kita, agar tidak terpecah belah oleh kelompok-kelompok tersebut,"tandas Jhon Tokoro dengan tegas.
Share:

Suzana Wanggai, Kunjungan Gubernur Papua Membahas Pertumbuhan Ekonomi Indonesia - PNG


Jayapura - Gubernur Papua, Lukas Enembe melakukan kunjungan kerja serta memenuhi undangan Gubernur National Capital District (Port Moresby), Powes Parkop menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan PNG Ke - 43.

Dalam kunjungan kerja tersebut Gubernur Papua Lukas Enembe yang di dampingi oleh Kepala Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua, Suzana Wanggai, mrmbahas tetang pertumbuhan Ekonomi serta kerja sama antara Indonesia dan PNG dalam meningkatkan perekonomian kedua Negara.

"Kunjungan kerja yang dilakukam oleh Gubernur Papua untuk membahas pertumbuhan ekonomi serta silahturami antara Gubernur Papua dan Gubernur Gubernur National Capital District (Port Moresby) dan menghadiri Hari Kemerdekaan PNG Ke - 43 Tahun,"kata Wanggai.

Perdana Menteri PNG, Peter ONeill dalam pidato kenegaraannya menyebutkan bahwa saat ini Negara yang dipimpinnya sedang fokus dalam persiapan penyelenggaraan Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) yang akan diselenggarakan di Port Moresby pada bulan November tahun ini. 

“APEC akan menjadi ajang mempromosikan PNG sebagai pintu gerbang Ekonomi Pasifik. Kami berterima kasih kepada Negara-negara sahabat, terutama Negara-negara Pasifik yang telah memberikan dukungan kepada kami untuk menjadi tuan rumah APEC,” kata ONeill.
Share:

Senin, 17 September 2018

Sengberd Pahabol: Viktor Yeimo Seharusnya Bertanggung Jawab Atas Tertangkapnya RW


Knpbtimikanews, Jayapura - Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Yahukimo Sengberd Pahabol mengecam dan mengutuk pernyataan Ketua KNPB Pusat Victor Yeimo yang tidak bertanggung jawab atas penggeledahan markas KNPB wilayah Timika oleh aparat gabungan TNI-POLRI.

Menurut Sengberd Pahabol, Ketua KNPB Pusat Victor Yeimo seharusnya bertanggung jawab atas ditangkapnya RW yang merupakan anggota dari KNPB wilayah Yahukimo, sampai saat ini Viktor Yeimo belum memberikan pernyataan resmi selaku ketua umum KNPB pusat. 

"Victor Yeimo harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi saat ini, baik menyangkut RW maupun penggeledahan markas KNPB wilayah Timika bukan diam dan menulis status di Facebooknya.

Sengberd menambahkan bahwa RW mengambik amunisi dari KNPB wilayah Timika untuk dibawa ke Yahukimo itu atas sepengetahuan Viktor Yeimo selaku ketua umum KNPB, namun sangat disayangkan sampai saat ini belum ada pernyataan resmi oleh KNPB pusat, ingkar sengberd.
Share:

Minggu, 16 September 2018

Yanto Awerkyon Kecewa Dengan Peryataan Ketua KNPB Pusat


Knpbtimikanews, Jayapura - Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat tidak bertanggung jawab atas penggeledahan yang dilakukan oleh Aparat Kepolisian di Markas KNPB Timika kemarin (15/09) di Jalan Sosial Timika.

Dalam postingan Facebooknya Victor Yeimo selaku Ketua KNPB menyatakan "Saya tidak bertanggung jawab atas penangkapan 8 anggota KNPB Wilayah Timika, bahwa KNPB wilayah Timika tidak sejalan dengan saya, barang-barang yang disita TNI/Polri berupa amunisi dan pistol rakitan milik KNPB wilayah Timika dan tidak ada kaitannya dengan KNPB Pusat".

Victor juga  dalam postingan tersebut mengatakan, Ruben Wakla adalah intel KNPB wilayah Timika, dan saya tidak ada kaitannya dengan Ruben Wakla, dia yang menyimpan amunisi dan bom molotov bukan atas perintah saya.

Menanggapi postingan tersebut Wakil Ketua KNPB Timika Yanto Awerkyon mengatakan bahwa semua yang dilakukan oleh KNPB Timika adalah perintah dari KNPB Pusat sehingga, Victor Yeimo harus bartanggung jawab dan jangan menyalahkan Anggota KNPB yang lain.

"KNPB Pusat harus bertanggung jawab, karena apa yang dilakukan saat ini berdasarkan perintah dari KNPB pusat, dan apa bila Ketua KNPB Victor Yeimo tidak mau bertanggung jawab atas apa yang terjadi mendingan KNPB kita bubarkan saja,"tegas Wakil Ketua KNPB Timika Yanto Awerkyon.
Share:

Sabtu, 15 September 2018

Benny Wenda, KNPB Hanya Korbankan Orang Asli Papua Untuk Keuntungan Sendiri

Knpbtimikanews, Jayapura - Menanggapai penangkapan terhadap Anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) di Kabupten Mimika Kemarin (14/09), Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda Angkat bicara dan menyesalkan perbuatan yang telah dilakukan KNPB, Sabtu (15/09/2018).

Saat dikonfirmasi melalui sambungan Telpon Benny Wenda mengungkapkan bahwa perbuatan yangdilakukan oleh KNPB sangatlah tidak bernar dan hanya menyusakan Masyarakat serta perjuangan Papua untuk Masuk dalam Pasific Island Forum (PIF) dan Angenda Sidang Persekutuan Bangsa-Bangsa (PBB) mendatang.

"Tindakan yang dilakukan oleh KNPB adalah mengorbankan Masyarakat Papua yang tidak bersalah dan berdosa sehingga Papua semakin terbelakang dalam kesejahteraan Orang Asli Papua (OAP), akibat perbuatan keji yang  sudah dilakukan oleh Organisasi KNPB kepada semua Masyarakat Papua,"kata Benny Wenda.

Benny juga menambahkan bahwa sampai dengan saat ini Victor Yeimo tidak bisa mempertanggung jawabkan apa yang sudah dilakukan anggotanya kepada Orang Asli Papua (OAP), sehingga menurut sudut pandang ULMWP Victor Yeimo dan Organisasinya harus dibubarkan dan ditindak tegas oleh aparat keamanan yanh ada di Papua.

"Victor Yeimo bukanlah orang yang bertanggung jawab sehingga mengorbankan Masyarakat Papua untuk dijadikan Tumbal dalam perjuangan dan perlawanan melawan pemerintan indonesia,"pungkas Ketua ULMWP Benny Wenda.
Share:

Kamis, 06 September 2018

Warpo Wetipo, ULMWP Lebih baik Bubar Dari Pada Terus Menipu Masyarakat Papua


Jayapura - Pertemuan KTT Pasifik Isaland Forum (PIF) di Nauru, tidak mebawah kabar baik untuk United Liberation Moverment Fot West Papua (ULMWP) yang mana dalam pertemuan tersebut negara-negara Pasifik tidak membahas isu Papua.

Menurut Aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Warpo Wetipo, Pertemuan yang sedang dilakukan di Nauru tidak membahas tentang Isu Papua melainkan membahas untuk kemajuan serta peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Negara Pasifik.

"Yang dibahas adalah SDM untuk Negara Pasifik bukan Isu Papua, dan sampai dengan hari ini belum ada Agenda Papua yang dibahas, sehingga kami dari pihak KNPB merasa bahwa ULMWP hanya membawah kegagalan untuk Masyarakat Papua,"kata Warpo.

Warpo juga menambahkan bahwa setiap pertemuan di Negara Pasifik tidak pernah ada pembahasan tentang Papua, tetapi ULMWP selalu menipu dengan mengatakan bahwa Isu Papua akan selalu di bahas oleh Negara Pasifik.

"Isu Papua tidak pernah dibahas oleh Negara-Negara Pasifik, karena Negara Pasifik merasa bahwa Papua lebih maju dan berkembang dari pada Negara-Negara yang ada didaratan Pasifik,"tutur Wetipo

Lagi Warpo juga mengatakan bahwa ULMWP sudah tidak pantas memperjuangkan Papua, karena apa yang selama ini dilakukan oleh ULMWP dianggap gagal dan tidak bisa membuktikan kepada Masyarakat Papua.

"Kalau memang ULMWP sudah tidak bisa berjuang untuk Papua meding dibubarkan saja, karena selamanya akan mempersulit masyarakat dan menipu semua Orang Asli Papua (OAP) yang ada disemua tempat,"tegas Aktivis KNPB Warpo Wetipo.
Share:

Senin, 03 September 2018

Etinus Murib, Rusunawa Uncen Untuk Mahasiswa Bukan Kelompok Separatis


Knpbtimikanews, Jayapura - Kepolisian Resor Jayapura Kota melakukan Pebertiban di Rusunawa Uncen Perumnas III, Distrik Heram Kota Jayapura dalam rangka pencarian barang bukti terkait Kasus Curanmor, Senin (03/09/2018).

Menurut Etinus Murib penagamat Papua saat memberikan  keterangan di lapangan, yang dilakukan Aparat Gabungan TNI/Polri sangatlah benar dan tepat karena selama ini Rusunawa yang dibuat oleh Pemerintah untuk Mahasiswa Papua dihuni oleh warga yang bukan Mahasiswa melainkan Kelompok-Kelompok yang berseberangan dengan ideologi Pancasila.

"Penertiban seperti ini harus sering dilakukan, agar yang bukan mahasiswa harus sadar dan keluar dari Rusunawa tersebut, kehadiran orang-orang tersebut hanya ingin memprovokasi Mahasiswa yang ada di Universitas Cenderawasih," terang Etinus Murib.

Lanjutnya, bahwa sampai dengan penertiban selesai, situasi di Rusunawa Uncen aman dan tidak ada kerusuhan dan keributan yang terjadi, dirinya yang melihat langsung di lapangan banyak sekali kendaraan yang ditertibkan oleh polisi yang tidak dapat menunjukan bukti kepemilikannya.

"Sebagai Orang Asli Papua (OAP), saya merasa malu dengan dijadikan rusunawa sebagai tempat menyembunyikan barang curian," ungkap Murib

Dirinya menghimbau agar kita bersama-sama bertanggung jawab untuk membangun Papua dan juga menjaga kedamaian di Tanah Papua, karena masa depan putra dan putri Papua akan jauh lebih baik dan maju ada ditangan kita," tuturnya.
Share:

Minggu, 02 September 2018

Tujuan Dibalik Dukungan Negera-Negara Kepulauan Pasifik Untuk West Papua


Knpbtimikanews, Jayapura - Terungkap alasan dukungan yang diberikan Negara-Negara Pasifik untuk West Papua hanyalah permainan untuk bisa memngambil Kekayaan Alam dan Sumber Daya Manusia di West Papua yang begitu baik dan menarik untuk Kesejahteraan Negera-Negara Pasifik.

Warpo Wetipo mengungkapkan bahwa perjuangan Papua selama ini dilakukan oleh Masyarakat Papua sendiri tanpa dibantu dari Negara-Negara Pasifik, tetapi sekarang United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) datang membawah berbagai Negara Pasifik untuk ikut terlibat dalam memperjuangkan Kemerdekaan Papua.

"Sebenarnya Negara Pasifik yang mendukung Papua untuk lepas dari Indonesia ada punya maksud tertentu sehingga sekarang banyak yang memberi dukungan kepada Papua, ya contohnya Vanuatu, Salomon dan lainnya yang sebenarnya hanya ingin Kekayaan Alam Tahan Papua,"tegas Warpo Wetipo.

Warpo juga menambahkan bahwa Papua sama sekali tidak membutuhkan dukungan dari Negara-Negara Pasifik melainkan ULMWP yang sudah menjual Tanah Papua kepada Negara-Negara Pasifik sehingga semua Negara yang ada didaratan Pasifik mendukung Papua untuk lepas dari Indonesia.

"ULMWP melakukan perjuangan tipu-tipu sehingga mejual Tanah Papua ke Negara Pasifik agar dapat dukungan ke PBB, dan apa bila Papua lepas dari Indonesia Papua akan menjadi Negara Pasifik, dan Masyarakat Papua akan ditindas dan sumber daya alam Papua akan direbut oleh mereka,"pungkas Warpo Wetipo.
Share:

Sabtu, 01 September 2018

Warpo Wetipo, Masyarakat Papua dan KNPB Tolak Aksi Demo ULMWP di Jayapura


Knpbtimikanews, Jayapura - Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menolak dengan tegas Aksi yang akan dilakukan oleh United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Pada Tanggal 04 September 2018 yang akan dilaksanakan di Lapangan terbuka Perumnas III Waena, Jayapura

Hal tersebut dikemukan oleh Warpo Wetipo yang mana saat dikonfirmasi melalui sambungan Telpon mengatakan bahwa kegiatan atau aksi yang dilakukan oleh ULMWP sangatlah tidak legas atau yang dimaksud tidak ada ijin, sehingga jangan ada masyarakat Papua atau Anggota KNPB yang ikut terlibat.

Lanjutnya Aksi yang dilakukan ULMWP adalah untuk membohongi Masyarakat Papua dan semua pihak, agar ULMWP bisa dibilang mampu memperjuangkan Papua untuk Masuk dalam sidang PBB yang akan dilaksanakan pada bulan September ini yang akan diikuti oleh semua Negara.

"Dengan Aksi tanggal 04 September 2018 nanti, ULMWP hanya ingin mengumpulkan dana sekaligus mencari uang untuk kebutuhan mereka selama hidup diluar negeri, dan bukan hanya itu ULMWP juga akan menipu semua pihak dengan mengatakan bahwa ULMWP sudah masuk dalam Pemimpin Forum Kepulauan Fasifik (FIF),"kata Warpo Wetipo

Warpo juga menambahkan bahwa ULMWP sekarang dalam masa sulit sehingga mereka harus membuat aksi demo yang sebenarnya tidak pantas dilakukan, karena aksi demo yang dilakukan hanya menipu Orang Asli Papua (OAP) yang ada di tanah Papua.

"KNPB sekarang lebih fokus kepada pengawasan pemerintah dalam penggunaan anggaran kampung, dimana banyak ditemukan pejabat OAP yang melakukan korupsi yang berdampak kepada masyarakat asli Papua yang sampai sekarang belum sejahtera dikarenakan ulah mereka," pungkas Aktivis KNPB Warpo Wetipo

Untuk itu sebagai Aktivis KNPB saya menghimbau kepada Masyarakat Papua dan semua Anggota KNPB untuk tidak mengikuti aksi demo yang dilakukan oleh ULMWP karena mereka hanya mencari sensasi untuk bisa mendapatkan uang dan juga bisa hidup mewah diluar negeri.
Share:

Jhon Tokoro, GARDA-P Membohongi Masyarakat Papua


Knpbtimikanews, Jayapura - Edaran yang disebarkan oleh Gerakan Rakyat Demokratik - Papua (GARDA-P) terkait Aksi Demo yang akan dilakukan oleh pada tanggal 03 September 2018 itu langsung ditanggapi oleh Pengamat Pembangunan Papua Jhon Tokoro, Sabtu (01/09/2018).

Menurut Jhon aksi demo yang dilakukan Gerakan Rakyat Demokratik (GARDA-P) tersebut tidak pantas dilakukan karena Papua sudah Maju dangan segala bidang, dan Masyarakat harus paham itu.

"Yang melakukan aksi demo tersebut adalah kelompok (GARDA-P) orang-orang yang hanya ingin membuat Papua menjadi terbelakang dan tertinggal sehingga mereke ingin melakukan aksi demo yang seharusnya tidak perlu dilakukan,"kata Jhon.

Lanjutnya, aksi demo yang akan dilakukan tersebut tidak lepas dari provokator-provokator yang ingin mrmbuat papua terpecah belah, sehingga diharapkan Masyarakat tidak ikut dalam aksi demo tersebut.

"Masyarakat harus pintar dan jangan mau dibodohi oleh kelompok-kelompok tersebut sehingga Papau tetap aman dan damai tanpa ada perpecahan antara Orang Asli Papua (OAP),"tegas Jhon

Dalam himbauannya Jhon Tokoro mengatakan, GARDA-P adalah kelompok yang ditunggangi oleh orang atau kelompok yang ingin membuat Papua hancur sehingga Masyarakaf dalam hal ini OAP tidak terpengaruh dan mengikuti aksi demo tersebut
Share:

Support

ad300