This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 28 April 2018

Negara Pasik Ungkap ULMWP Dibalik Semua Kejadian di Papua


Knpbtimikanews, Jayapura - Aksi penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Wilayah Kodap III Kali Kopi Tembagapura dikecam oleh semua Kepala Negara Pasifik Karena Aksi tersebut membuat 1 Warga Negara Asing mengalami Luka Serius saat mengantar Bahan Makan Untuk Masyarakat yang ada di Kampung Banti dan Kampung Lainnya di Distrik Tembagapura.


Semua Kepala Negara Pasifik menuntut untuk aksi yang dilakukan oleh Kelompok Separatis Papua atau yang sering disebut dengan KKB agar dapat diambil tindakan tegas dan juga aksi yang sudah dilakukan oleh kelompok separatis sudah melanggar Ham Internasional.


Menutut Juru Bicara United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Jacob Rumbiak, semua Kepala Negara Pasifik sudah menolak perjuangan Papua melalui ULMWP karena dianggap ULMWP dibalik Aksi kekerasan dan Intimidasi yang dilakukan Kelompok Separatis Papua dan dianggap sudah melanggar Ham Internasional dan tidak sejalan dengan semua Negara Pasifik.


"Semua Negara Pasifik sudah menolak ULMWP untuk bergabung dalam Melanesian Spearhead Group (MSG) dan juga menolak untuk mendukung ULMWP dalam memperjuangkan Nasip Sendiri di Persekutuan Bangsa-Bangsa (PBB) serta menuntut agar ULMWP bertanggung jawab atas Penembakan 1 (satu) Warga Asing di Tembagapura Papua," kata Jacob Rumbiak melalu saluran Telpon.


Lainhalnya dengan apa yang disampaikan Sekretaris Jenderal MSG Amena Yauvoli melalui saluran telpon mengatakan bahwa kejadian penembakan dan juga disertai dengan kekerasan sudah sering dilakukan oleh kelompok separatis papua atau yang sering disebut dengan KKB yang didukung langsung oleh ULMWP.


Lanjutnya, ULMWP harus bisa bertanggung jawab dengan semua insiden yang terjadi di Papua, jangan hanya memperjuangkan Kemerdekaan Papua yang penuh kebohongan dan menghasut semua Negara Pasifik untuk mendukung Papua untuk berdiri sendiri.


"ULMWP sudah tidak dianggap lagi dalam MSG dan Perjuangan Papua sudah tidak lagi diperjuangkan oleh semua Negara-Negara Pasifik, karena ULMWP berkerja sama dengan Kelompok Separatis Papua untuk melakukan Pelanggaran Ham Internasional kepada Masyarakat Papua dan Warga Negara Asing (WNA) di Papua," pungkas Sekretaris Jenderal MSG, Amena Yauvoli.



Share:

Jumat, 27 April 2018

Victor Yeimo : TPN-OPM Penghambat Perjuangan ULMWP dan KNPB


Knpbtimikanews, Jayapura - Jumat, (27/4/18) kembali lagi TPN - OPM membuat ulah, kali ini korbannya adalah seorang WNA yang merupakan karyawan PT. Freeport. MFR (41 tahun) yang berasal dari Afrika Selatan nyaris menjadi korban penembakan oleh TPN - OPM.

MFR yang pagi itu hendak menuju ke mobil miliknya yang terpakir didepan rumah yang terletak di  mil 66 komplex perumahan Tembagapura diberondong oleh tembakan yang mengenai kendaraannya. Mendengar suara tembakan tersebut, MFR langsung tiarap di samping kanan mobil miliknya. Tembakan tersebut meninggalkan delapan lubang peluru di mobilnya.

Aksi TPN - OPM mengundang kecaman dari beberapa pihak, salah satunya muncul dari Ketua Komite Nasional Papua Barat, Victor Yeimo yang mengatakan bahwa aksi atau ulah TPN - OPM selama sebulan ini hanya menghancurkan perjuangan yang telah di lakukan oleh ULMWP dan KNPB.

"Semua aksi yang dilakukan TPN - OPM selama sebulan ini hanya menghancurkan perjuangan kami bersama ULMWP apalagi aksi kekerasan yang mereka lakukan telah melanggar HAM dan Konvensi Internasional Jenewa," ucap Victor Yeimo.

"Hari ini akibat aksi mereka seorang WNA hampir menjadi korban, padahal kami dan ULMWP sedang berusaha mencari perhatian dunia Internasional, kalau sudah begini maka apa yang kami perjuangkan tampak sia - sia akibat ulah mereka," tambahnya.
Share:

Hendak Berikan Baksos, Seorang Bule Ditembak KKB


Knpbtimikanews, Jayapura - Penembakan terhadap seorang sipil kembali terjadi di wilayah Tembagapura, timika. Kali ini korbannya adalah seorang warga negara asing asal Afrika Selatan. Penembakan terjadi di area perumahan hidden valley. Jumat, 27/04/2018 pagi.

Bule yang berinisial MFR pagi tadi hendak menyiapkan bahan bantuan yang akan disalurkan kepada warga di daerah Banti ditembak saat hendak menaiki kendaraannya.

Dari keterangan lapangan yang dihimpun menyebutkan bahwa MFR menjadi sasaran tembak KKB namun tembakan tersebut tidak mengenai dirinya, sehingga mobil yang akan membawa bahan bantuan mengalami rusak akibat tembakan.

Diketahui peluru yang mengenai kendaraan milik MFR terdapat 8 titik tembakan yang mengakibatkan Bocor pada bagian samping dan depan kendaraan.

Tindakan ini merupakan yang kesekian kalinya tindakan yang merugikan warga Banti.

Akibat dari kejadian ini, bahan bantuan yang akan disalurkan ke warga Banti tertunda. Inilah bentuk kekejaman KKB yang dilakukan terhadap warga Banti, mereka tidak menginginkan bantuan diberikan kepada warga Banti, mereka tetap ingin warga Banti susah dan menderita.

Salah satu warga yg tidak mau disebutkan namanya takut menjadi sasaran KKB, sangat menyayangkan penembakan yang dilakukan oleh KKB, padahal mereka sangat membutuhkan bantuan tersebut, kami sering diberikan bantuan baik melalui PT Freeport maupun dari TNI dan Polri, katanya.

"KKB dari dulu hanya merugikan dan menyusahkan kami warga Banti, TNI dan Polisi harus lebih menindak tegas dan menegakan hukum yang ada di negeri ini jangan biarkan mereka mengganggu kedamaian yang saat ini mulai kami rasakan kembali di banti," tuturnya.
Share:

ULMWP dan KNPB Siap Berdialog Dengan Pemerintah Indonesia


Knpbtimikanews, Jayapura - Terkait Dialog yang akan dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui Pejabat Gubernur Papua Soedarmo dengan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) mendapatkan tanggapan yang positif dari Ketua ULMWP Benny Wenda dan Ketua KNPB Victor Yeimo.

Merut Juru Bicara ULMWP Jacob Rumbiak, Apa bila pemerintah Indonesia siap untuk berdialog soal Pembangunan dan Kemajuan Tanah Papua, ULMWP siap hadir dan memberikan masukan dan tanggapan tentang Papua.

"ULMWP siap untuk berdialog untuk menyelesaikan semua Permasalahan yang ada di Papua, agar kedepan papua lebih baik dan Maju dalam semua Infrastuktur dan Ekonomi,"Kata Jacob Rumbiak.

Disisi lain Ketua KNPB Victor Yeimo mengatakan Dialog yang akan dilakukan ini sangat bermanfaat untuk Papua, agar kedepan Papua lebih baik dan Maju.

"Papua membutuhkan Dialog ini agar kelompok-kelompok yang membuat kekacauan di Papua harus di Tangkap dan Diadili seperti TPN-OPM dan lainnya,"tegas Victor Yeimo

Jacob menambahkan, Kami berharap dengan dialog ini semua Permasalahn dk Papua menjadi beres lagi dan tidak ada lagi yang membuat Papua Gaduh atau Ricuh karena hal-hal yang tidak pantas diributkan.
Share:

Kepulauan Salomon Siap Dukung Indonesia Dalam Pembangunan Papua


Knptimikanews, Jayapura - Pembangunan Papua yang maningkat serta kesejahteraan Masyarakat Papua yang semakin baik membuat Duta Besar Kepulauan Salomo mengapresiasi kinerja serta kerja keras pemerintah Pusat maupun daerah yang sudah membangun Provinsi Papua.

Hal tersebut diungkapkan oleh Duta Besar Salomon saat mengunjungi Provinsi Papua beberapa waktu lalu di Kota Jayapura.

HE mengatakan perubahan Papua sangat baik dan luar biasa, karena semua pembangunan merata sehingga masyarakat Papua sangat menikmati pembangunan yang ada saat ini dan pembangunan ini juga tidak lepas dari kerja keras Pemerintah Indonesia melalui Pemda Provinsi Papua.

"Pemerintah Salomon mengapresiasi semua kerja keras serta pembuktian Pemerintah Indonesia kepada Papua yang mana kita melihat bahwa sudah banyak perubahan serta kemajuan yang begitu meningkat di Papua,"kata HE Salana Kalu.

Lanjut HE, United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sering membahas tetang Papua yang begitu tertinggal di Forum Melanesian Spearhead Group (MSG) tetapi kenyataannya berbeda dengan apa yang disampaikan, karena disini kita melihat bahwa Papua adalah Provinsi yang maju dan sukses dalam segala bidang pembangunan.

Lagi Duta Besar Salomon menambahkan kemajuan Papua ini akan kami buktikan pada saat pertemuan semua Negara Pasifik agar tidak terjadi kesalah pahaman tentang pembangunan Papua yang sudah begitu baik.

"Kepulauan Salomon Akan mendukun Indonesia dalam membangun Papua dan juga kemajuan Papua, agar Papua bisa bersaing dalam semua bidang," tegas Duta Besar Kepulauan Salomo HE Salana Kalu.
Share:

Rabu, 25 April 2018

Pertemuan FCBCO Tahun Ini Tidak Akan Mengangkat Isu Papua Merdeka


Pertemuan FCBCO (Federation of Catholic Bishop Conference of Oceania) yang diselenggarakan di Ibu kota Papua New Guinea - Port Moresby (11 - 17 April 2018) tidak akan membahas atau mengangkat Isu Papua Merdeka.

Hal ini ditegaskan oleh Komisi Eksekutif FCBCO "FCBCO tidak akan mengangkat isu Papua Merdeka yang akan diangkat adalah pesan perdamaian, karena kegiatan konferensi ini adalah kegiatan gereja jadi isu - isu yang diangkat dalam konferensi ini akan dibahas dari perspektif Iman, yang melihat semua ciptaan dan kehidupan manusia sebagai karunia dari Tuhan untuk dihormati dan dihargai,"

Salah satu anggota eksekutif FCBCO Uskup Charles Drennan mengatakan bahwa dari konferensi ini diharapkan ada tekad baru untuk integritas dalam pemerintahan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan partisipatif yang timbul dari diskusi bersama dengan para pemimpin lokal dan terkait isu  Papua, yang akan ditekankan ialah untuk menyuarakan keprihatinan terutama pada integrasi damai diantara rakyat Papua. "Jadi tidak benar kalau isu Papua merdeka akan diangkat dalam konferensi ini," tambahnya.

Konferensi yang dijadwalkan selama satu minggu ini akan menghadirkan pemateri dari Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Papua New Guinea "Powes Parkop" yang akan menyampaikan paparan tentang sikap
Share:

Sabtu, 21 April 2018

Legislator Yohanis Wanti : Polda Papua Segera Tangkap dan Proses Hukum KKB


Knpbtimikanews, Jayapura - Legislator Papua Yohanis Wanti meminta Polda Papua segera mengusut tuntas Tindakan Kekerasan dan Pemerkosaan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Arwanop Distrik Tembagapura, Kab Mimika.

Saat dikonfirmasi oleh Tim Knpbnews melalui Telepon seluler Yohanis Wanti mengungkapkan bahwa tindakan yang dilakukan oleh KKB sudah melanggar HAM berat dan KKB juga melakukan tindak pidana kekerasan serta pelecehan seksual kepada Guru Kontrak di Kampung Arwanop Distrik Tembagapura.

"Sebagai Wakil Rakyat sekaligus Legislator Papua meminta kepada Polda Papua untuk segera mengusut tuntas permasalahan yang terjadi di Kampung Arwanop dan juga mengambil tindakan tegas Kepada KKB yang sudah merugikan Masyarakat Papua,"kata Yohanis Wanti.

Yohanis mengaku sangat prihatin dan juga mengutuk keras KKB yang telah melakukan tindakan kekerasan baik secara verbal, fisik termasuk pelecehan seksual terhadap para guru yang terjadi di kampung Aroanop, distrik Tembagapura.

Lagi, Yohanes meminta kepada Polda Papua dan Kodam XVII Cenderawasih, untuk mengejar dan menangkap KKB yang telah melakukan tindakan yang tidak manusiawi terhadap Masyarakat Kampung dan para Guru yang ada di Kampung-Kampung di Distrik Tembagapura.

"Saya harapkan Polda Papua dan Kodam secepatnya mengambil tindakan tegas kepada KKB atas semua yang dilakukan kepada Masyarakat Kampung dan Guru Kontrak yang sudah berjuang untuk mengajar anak-anak Papua di Distrik Tembagapura,"tegas Yohanis Wandi Legislator Papua Wilayah Timika
Share:

Jumat, 20 April 2018

KKB Menghina Harkat dan Martabat Orang Papua


Knpbtimikanews, Jayapura - Komisi V DPR Papua angkat bicara soal Permerkosaan terhadap Guru Kontrak yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Arwanob Distrik Tembagapura Kab. Mimika.

Menurut Wakil Ketua Komisi V Maria Dwitau saat dikonfirmasi mengatakan bahwa permasalahan dan tindakan yang dilakukan oleh KKB sudah sangat tidak ada prikemanusiaan dan rasa peduli kepada Orang Asli Papua (OAP).

"KKB bukan hanya buat susah semua Masyarakat Papua tetapi juga mejatuhkan harkat dan martabat OAP dalam mejaga rasa kepedulian dan kerbersaam antara setiap warga yang ada di Tanah Papua,"kata Maria Dwitau.

Lanjut Maria, Pemerkosaan tehadap Guru Kontrak di Tembagapura merupakan hal terburuk yang dilakukan oleh KKB, dan juga tindakan pemerkosaan serta tindakan kekerasan yang dilakukan oleh KKB melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dan harus di Proses agar dapat diambil tindakan tegas oleh Aparat kemanan dalam hal ini Kepolisian.

"Para tenaga Guru Kontrak itu hadir di Kampung-Kampung di Tembagapura untuk mendidik anak-anak Papua untuk menjadi Cerdas dan Maju dalam bidang pendidikan agar kelak bisa menjadi pemimpin di Papua dan juga bisa membawah nama Indonesia dalam dunia pendidikan,"pungkas Wakil Ketua Komisi V DPR Papua Maria Dwitau
Share:

Pengakuan Korban, Selain Menganiaya KKB Merampas Barang dan Melakukan Pemerkosaan


Proses evakuasi telah dilakukan terhadap 18 guru yang menjadi korban kekerasan dari Kelompok Kriminal Bersenjata di Kampung Arwanop Tembagapura, kamis 19/04/2018.

Salah seorang guru (RN) yang merupakan Sekolah Dasar Inpres Arwanop) yang aempat memberikan keterangan mengatakan saat kejadian tersebut ada sekitar 20 orang me membawa senjata api dan alat tajam tradisional memasuki kampung arwanop dan mendatangi kami dan melakukan pemukulan.

"Kami para guru dikumpulkan kemudian dipukul dengan menggunakan popor senjata terhadap beberapa guru, sambil mereka meminta untuk mengeluarkan semua barang-barang milik kami, barang yang kami kumpulkan berupa laptop, handphone, dan bahan makanan dibawa oleh mereka, sebelum mereka pergi, 3 orang dari mereka melakukan pemerkosaan terhadap rekan kami," ungkapnya

Ditempat yang terpisah salah satu guru  (AS) yang menrupakan gru PKL di kampung Jagamin, menuturkan mereka (KKB) juga mendatangi kampung Jagamin, namun mereka berhasil menyembunyikan diri sehingga para guru tersebut selamat dari aksi kekerasan KKB.

"Saat mendengar adanya KKB yang mendatangi kampung Jagamin, kami langsung bersembunyi di salah satu rumah warga, dan kami akhirnya selamat dari ancaman KKB," tuturnya.

Para guru yang telah dievakuasi saat ini ditempatkan di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika dan selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan terhadap korban.
Share:

Kamis, 19 April 2018

Polda Papua Segera Ungkap Kasus Pemerkosaan Guru Oleh KKB



Knpbtimikanews, Timika - Polda Papua harus segera mengungkap kasus pemerkosaan dan penganiayaan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata yang mana saat ini ke 18 guru  tersebut sudah dievakuasi dari Arwanop ke timika, Kamis 19/04/2018

Hal ini diungkapkan oleh Socrates S. Yoman.

Dirinya mengetahui telah dilakukan evakuasi terhadap guru-guru korban pemerkosaan di Arwanop, Socrates mengungkapkan bahwa Polda Papua harus melakukan pemeriksaan untuk  membuktikan kalau para korban pemerkosaan tersebut pelakunya adalah kelompok kriminal bersenjata, hal ini jangan dibiaskan, katanya.

Lebih lanjut, dengan evakuasi yang sudah dilakukan segera para guru yang menjadi korban pemerkosaan tersebut harus dilakukan pemeriksaan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

"Polda Papua jangan biarkan kasus ini menjadi bias dengan ditutupi berita evakuasi, karena beberapa waktu lalu telah beredar di media sosial beberapa guru diperkosa dan dianiaya oleh KKB, jadi harus segera diungkap," pintanya.

Kekejaman yang dilakukan oleh KKB harus diungkap, sehingga bila memang terbukti harus dilakukan tindakan hukum terhadap mereka pelaku kejahatan, tuturnya.
Share:

Rabu, 18 April 2018

Tan Wie Long : Pemerintah Berhasil Dalam Membangun Papua dan Penyelesaian Pelanggaran Ham


Knpbtimikanews, Jayapura - Wakil Ketua Komisi I DPR Papua Bidang Politik, Pemerintahan, Pertahanan, Keamanan, Hukum dan HAM, Tan Wie Long menyampaikan Apresiasi atas kinerja Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo dalam penyelesaian pelanggaran Ham dan Pembangunan Infrastruktur yang ada di Tanah Papua.

Tan Wie Long mengatakan kinerja Presiden sangat baik untuk Tanah Papua dan semua Masyarakat Papua, karena sampai saat ini begitu banyak perubahan yang dilakukan oleh Pemerintah dalam segala bidang dan infrastruktur.

"Pembangunan begitu cepat dan masyarakat menikmati semua yang sudah dilakukan oleh pemerintah untuk papua, dan diharapkan semua dapat berjalan dengan baik hingga semua yang dinginkan masyarakat dapat terwujud," kata Tan Wie Long

Lanjut Tan, Papua sudah maju dan sekarang kembali kepada semua masyarakat Papua bagaiman caranya untuk bisa menjaga Papua dengan baik dan diharapkan tidak terprovokasi oleh kelompok-kelompok yang bersebrangan dengan NKRI.

"Yang buat Papua tidak pernah maju hanya kelompok-kelompok TPN-OPM karena selalu membuat kekacauan dan membuat tindakan-tindakan yang selalu tidak sesuai kedengan kedaulatan negara," tegas Tan Wie Long Ketua Komisi I DPR Papua
Share:

Jumat, 06 April 2018

Ketua KNPB Angkat Bicara Soal Pembubaran Deklarasi PPK-NRWP




Knpbtimikanews, Jayapura – Tindakan pembubaran deklarasi PPK-NRWP yang dilakukan oleh aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri sudah sesuai dengan prosedur.

Hal ini disampaikan Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Vicktor Yeimo saat dikonfirmasi tentang kejadian tersebut. Dirinya mengatakan, kegiatan yang dilakukan itu illegal dan harus dibubarkan oleh aparat keamanan dalam hal ini TNI dan Polri.

Lanjut Vicktor, Kegiatan deklarasi tersebut tidak sesuai dengan Prinsip dan Moral KNPB yang selama ini dijunjung tinggi oleh semua Anggota, dan deklarasi ini juga mencemarkan nama baik seluruh pejuan papua merdeka.

“Kami kelompok KNPB dengan tegas menolak Deklarasi tersebut dan Kami mendukung aparat TNI dan Polri untuk membubarkan serta menahan anggota-anggota dari PPK-NRWP Karen tidak sesuai dengan prinsip KNPB,” kata Victor Yeimo.

Lagi Vicktor menambahkan kelompok PPK-NRWP adalah perusak orang papua dan harus dibubarkan karena perjuangan yang dilakukan tidak sesuai dengan Prinsip dan Moral pejuan Papua Barat.


Share:

Rabu, 04 April 2018

Topianus Janampa : TPN-OPM Selalu Mengancam Masyarakat di Banti


Knpbtimikanews, Jayapura - Lagi dan lagi, TPN-OPM Wilayanh Mimika menyatakan bertanggung jawab atas Pembakaran Sekolah dan Rumah Sakit di desa Banti, Distrik Tembagapura.

Menurut Juru Bicara TPN-OPM Wilayah Timika Samon Sambun mengatakan sekolah yang telah dibangun oleh PT Freeport untuk masyarakat sekitar merupakan askses TNI-Polri untuk melindungi Masyarakat.

Menurut Topianus Janampa Masyarakat Kampung Banti saat ini sedang mengungsi ke Kampung Kimbeli akibat ulah dari TPN-OPM yang sudah membakar rumah-rumah warga yang tinggal di Kampung Banti serta melakukan tindakan yang asusila kepada Ibu-ibu dan anak-anak.

“TPN-OPM selalu mengancam Masyarakat yang ada di Kampung Banti dan juga melarang masyarakat keluar Kampung untuk berbelanja, serta TPN-OPM juga suka menyiksa anak-anak yang tidak mau mengikuti apa yang mereka mau,” kata Topianus Janampa Warga Kampung Banti

Lanjut Topianus, TPN-OPM selalu membuat Masyarakat Banti kesusahan dan kesulitan untuk membeli bahan makanan sehingga banyak anak-anak dan balita yang sakit dan rumah sakit sudah dibakar sehingga masyarakat susah untuk mendapatkan perawatan dari tenaga medis.

“Sebagian besar masyarakat sudah mengungsi, terutama anak-anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah akibat pembakaran itu dan mendapatkan perawatan dari tenaga kesehatan yang ada di Kampung Kimbeli,” ujar Topianus Janampa Warga Banti

Peristiwa tersebut melumpuhkan aktifitas belajar mengajar di Banti, perekonomian di Kampung Banti lumpuh total. Apalagi trauma mendalam yang di alami anak-anak ketika melihat sekolah tempat mereka menimba ilmu dibakar oleh TPN-OPM.
Share:

Selasa, 03 April 2018

Apa kah Ham Berpihak Pada Kelompok TPN-OPM


Knpbtimikanews, Jayapura – Kematian yang menimpa salah satu Misionaris Kesehatan di Kab. Pegunungan Bintang menimbulkan banyak Pertanyaan dan Kecemasan terhadap sikap Arogan yang ditunjukan oleh Kelompok TPN-OPM kepada Masyarakat yang ada di Pegunungan Tengah Papua.

Dilihat dari beberapa kejadian yang sering terjadi di Tembagapura sampai dengan Kab. Pegunungan Bintang, hal tersebut terus dilakukan oleh TPN-OPM kepada masyarakat dengan cara melakukan Pembunuhan, Pemerkosaan serta Pemerasan terhadap Masyarakat.

TPN-OPM memang sudah tidak punya rasa kemanusiaan, sehingga selalu memperlakukan Masyarakat dengan kejam, dan terus menindas Masyarakat dengan menggunakan Sejata yang mereka punya sehingga Masyarakat hanya bisa menerima apa yang mereka lakukan.

Dimana HAM itu berada, saat Masyarakat diperkosa, dibunuh dan ditindas oleh TPN-OPM dan dimana HAM saat masyarakat menyuarakan Penindasan tersebut, sampai kapan penindasan serta kekerasan yang dilakukan oleh kelompok TPN-OPM ini berakhir.

Masyarakat Papua berharap agar Komnas Ham bisa mengusut tuntas Pembunuhan yang dilakukan terhadap Misionaris Kesehatan dan Pembakaran Sekolah serta Rumah Sakit yang ada di Tembagapura.
Share:

Jacob Rumbiak : Kelompok TPN-PB Sudah Membuat Kekacauan di Papua


Knpbtimikanews, Jayapura - Aksi Teror dan Penembakan yang dilakukan kepada Masyarakat oleh kelompok TPN-PB Mimika mendapat sorotoan dari Dewan Ham PBB.


Menurut Jubicara United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Jacob Rumbiak saat dikonfirmasi oleh Tim Knpbtimikanews mengatakan, Kelompok TPN-PB sudah melakukan Hal yang diluar kewajaran dengan melakukan pembunuhan dan pembakaran Sekolah dan Rumah Sakit buat Warga yang ada di Tembagapura.

"Kelompok TPN-PB ini sudah membuat kekacauan dan sekarang mereka dituntut oleh Dewan Ham PBB untuk mempertanggung Jawabkan apa yang mereka lakukan kepada Masyarakat dan Dunia bahwa apa yang mereka lakukan adalah kesalahan besar,"tegas Jacob Rumbiak

Lanjut Jacob, Kalo kelompok TPN-PB mau menuntut kemerdekaan jangan lakukan dengan tindakan kekerasan kepzda Masyarakat, cukup menyampaikan Aspirasi saja kepada Pemerintah.

Lagi Jacob mengatakan, Kelompok ULMWP sudah tidak lagi mendukung aksi yang dilakukan oleh TPN-PB dan sekarang semua yang dimasukan ke PBB ditolak atas tindakan yang dilakukan oleh TPN-PB kepada Masyarakat yang ada di Tembagapura.

"Negara-Negara yang mendukung ULMWP sudah mundur akibat ulah dari TPN-PB yang selalu melakukan aksi kejahatan kepada Masyarakat yang ada di Tembagapura dan daerah lainnya di Papua, jadi yang menghambat upaya kemerdekaan papua barat di PBB adalah TPN-PB bukan ULMWP seperti yang dituding oleh juru bicara sembi sambo bahwa ULMWP tidakmampu memperjuangkan kemerdekaan Papua Barat di PBB" pungkas Jurubicara ULMWP Jacob Rumbiak
Share:

Support

ad300