This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 31 Januari 2018

INI SUARA KEGEMBIRAAN


Knpbtimikanews, Jayapura - Setelah 10 tahun saya meninggalkan Papua, mengikuti orang tua saya yang pindah tugas ke Kalimantan sebagai anggota TNI, saya melihat perubahan yang luar biasa. Sebagai anak asli Papua, saya merasa bangga dan senang melihat kampung saya yang begitu berubah.

Saya asli Jayapura, orang tua saya seorang TNI, tahun 2008 orang tua saya mendapatkan kepercayan untuk menduduki jabatan di Kalimantan. Setelah 10 tahun tidak mengunjungi Papua, kerinduan ini muncul untuk melihat tanah kelahiran saya, tepatnya pertengahan Januari saya mengunjungi Papua, tentunya Jayapura.

Saya sangat terkejut begitu pesawat yang saya tumpangi landing di Bandara Sentani, saat turun dan berjalan dari pesawat menuju terminal kedatangan, di dalam hati saya bertanya-tanya “Apakah saya tidak salah turun dari pesawat?”. Sepuluh tahun yang lalu saat saya berangkat ke Kalimantan bandara Sentani tidak seperti ini, “Ini luar biasa,” kata saya dalam hati. Ini tidak ada dalam bayangan pemikiran saya kalau Papua telah berubah.

Setelah saya dijemput oleh keluarga dari Ayah saya, kami meninggalkan Bandara Sentani menuju rumah saya di daerah Angkasa sekitar 1,5 jam perjalanan. Keluar dari Bandara pun saya melihat para securitynya sebagian besar adalah orang Papua, yang adalah masyarakat saya sendiri. Ini menunjukan kalau SDA dari masyarakat saya (OAP) semakin baik ada peningkatan.
Keluar dari terminal Bagasi mereka tersenyum dan menegur saya dengan mengatakan “Selamat Siang” kepada saya sambil memberikan senyum dan sedikit menundukan kepalanya. Ini tidak seperti yang saya bayangkan, dalam hati lagi saya berkata “Memang Sudah Berubah”. Tidak hanya bangunan, SDM pun berubah.

Saya yang saat ini bekerja di Pertambangan di Kalimantan setelah menyelesaikan Pasca Sarjana saya, mendapat tawaran untuk bekerja di Amerika, namun saya menolak tawaran itu, saya berpikir mengapa saya harus bekerja di Amerika, sedangkan Indonesia masih banyak membutuhkan tenaga-tenaga ahli di bidang Pertambangan. Selain itu saya pun tidak mau nantinya saya terpengaruh membanding-bandingkan Negara yang saya cintai dengan Negara lain, prinsip saya kalau mau berubah lakukan perubahan itu dari diri sendiri.
Banyak teman-teman saya yang setelah mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri mereka membandingkan system yang ada di luar dengan dengan di Indonesia, mengapa dia tidak melakukan perubahan kalau memang mampu untuk berubah.

Realita yang saya temui dalam perjalanan ke rumah, seperti Gedung-gedung perkantoran, Ruko, Tata kota yang baik serta ramainya kendaraan yang lalu lalang, berarti Orang Papua sudah berubah dan maju.

Suatu malam, saya bertemu dengan teman saya Nixon kemudian kami mengobrol sambil minum kopi disalah satu Café di daerah Ruko Dok II Permai. Nixon mengontak teman-teman yang lain untuk bertemu di Café. Sambil menunggu teman-teman yang lain kami bercerita, Nixon menceritakan kalau sekarang dia bekerja swasta dan memiliki beberapa mobil rental.

Sebelum melanjutkan ceritanya, teman-teman yang lain pun datang seperti Edo, Yosep, dan Maikel. Mereka adalah teman-teman SMA saya dan mereka saat ini sudah bekerja, seperti Edo yang bekerja sebagai ASN, sedangkan Yosep menjadi menjadi Kepala bagian di salah satu Bank, dan Maikel menjadi pengusaha property.

Saya tidak menyangka kalau teman-teman saya semua sudah berhasil, bukti bahwa OAP semakin maju dan mampu bersaing dengan orang-orang pendatang. Dengan realita ini saya menjadi yakin kedepannya nanti Papua pasti lebih maju dan baik lagi.

Intinya jangan hanya bisa membanding-bandingkan tanpa berbuat, berbuat sedikit untuk diri sendiri lebih baik daripada hanya diam tidak berbuat apa-apa.

Inilah suara kegembiaraan saya sebagai orang asli papua yang tinggal di Tanah Rantau.
Share:

Selasa, 30 Januari 2018

Waspada Terhadap Kelompok Yang Menggiring Tragedi Asmat

knpbnews - Papua. Tragedi asmat yg terkena gizi buruk, campak dan meninggal dunia 61 jiwa  orang bayi yang diliput media secara luas. Dan di hari ke 11, sebuah data terbaru yg terkena gizi buruk dan campak ternyata berjumlah 15 ribu nyawa manusia. Sungguh jumlah yang tidak sedikit.

Tragedi ini dimanfaatkan oleh kelompok Papua Merdeka dengan menuding tragedy Asmat sebuah scenario yang dibuat oleh Pemerintah.

Seperti yang pernah dituliskan oleh seorang Gembala Socrtaez Yoman “Disini terjadi proses pembiaran dan pembunuhan perlahan-lahan generasi Bangsa West Papua”. Statemen yang dikeluarkan oleh seorang hamba tuan Socratez Yoman tidak mendasar dan tidak memiliki fakta, ini hanya opini yang dibangun oleh seorang Gembala Socratez untuk mempengaruhi publik. Socratez dimana? selama penderitaan yang dialami warga Asmat tidak pernah mendatangi Asmat, ia hanya mengarang sebuah cerita bohong tentang penderitaan yang dialami warga Asmat, bukan mengobati tapi memanfaatkan tragedy Asmat untuk kepentingannya sendiri, setidaknya dia pergi ke Asmat untuk menginjil memberikan pelayanan.

Duniapun tau apa yang terjadi di Asmat, pemerintah tidak tinggal diam terhadap  persoalan ini, Menteri, TNI, Polri dan para medis dikerahkan ke Asmat untuk menangani kejadian luar biasa.

Seperti yang disampaikan Bupati Asmat  Elisa Kambu mengatakan bahwa "kasus ini sdh menjadi kejadian luar biasa dan baru ketahuan di bulan Desember tanggal 25 thn 2017 dan kami diskusikan tanggal 31 desember 2017, tanggal 1 januari 2018 kami menugaskan staf dari kesehatan ke puskesmas untuk memastikan wabah tersebut, ternyata hasilanya Positif".

Tanggal 6 januari 2018 saya berkunjung ke 2 distrik Fayit dan distrik Aswe selanjut nya tanggal  8 januari 2018 bahwa ini penyebarannya sudah meluas lalu kita angkat kejadian ini adalah kejadian luar biasa.

Langkah - langkah yang sdh kita laksanakan pemerintah daerah sdh melakukan penanganan dengan membentuk tim dan kita kirim ke berbagai distrik untuk menlakukan pengobatan khusus untuk campak sekaligus dalam waktu yang sama di laksanakan nya imunisasi bagi mereka yg blm kena campak atau yang masih sehat.

Tragedy Asmat murni terjadi akibat prilaku buruk warga setempat “pola makan dan pola hidup yg buruk” menjadi faktor gizi buruk itu terjadi, begitu kata Bupati Elisa Kambu.

Pernyataan ini didukung dengan fakta setelah tim dari kemenkes mendatangi Asmat dan melakukan penelitian terhadap pola hidup warga di Asmat yang sangat buruk, kurangnya pasokan makanan yang bergizi salah satunya, hal ini dikarenakan akses yang sangat sulit di Kabupaten Asmat sehingga segala sesuatunya harus dibayar dengan harga yang mahal.

Gubernur Papua Lukas Enembe pun memberikan pernyataan bahwa persoalan di Asmat salah satunya adalah transportasi dan akses jalan darat yang tidak ada, Gubernur meminta kepada seluruh masyarakat untuk mendukung program Jokowi yaitu Trans Papua.

“Seandainya dari dulu Papua ini sudah dapat diakses melalui darat antar Kabupaten dan antar distrik seperti di pulau-pulau lain di Indonesia, tragedy Asmat sangatlah kecil kemungkinannya untuk terjadi”.

Saat ini pembangunan terus berjalan, dana pun digulirkan untuk Papua, persoalannya adalah peran dari Tokoh Adat, Masyarakat dan Agama yang harus turut mendukung program pembangunan di Papua, bukan sebaliknya membuat gaduh dan membangun opini-opini negatif terhadap pemerintah.

Semenjak Dana kampung dilucurkan pola hidup masyarakat Papua pun berubah, sudah meninggalkan Sagu, meninggalkan kerja kebun dan berburu, karena mendapatkan  bantuan berupa uang sehingga makanan pun tinggal beli saja, malas untuk kehutan dan ke kebun. Inilah yang merubah pola hidup orang Papua saat ini sejak munculnya Dana Kampung yang dibagi langsung kepada setiap keluarga.

Hanya sedikit saja Dana Kampung yang digunakan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia di setiap kampung.


Dengan program-program pembangunan yang digalakkan oleh pemerintah, sudah seharusnya kita mendukung semuanya, bukan saling menuduh dan menyalahkan pemerintah, seperti yang selalu dituliskan oleh Gembala Socratez Yoman adalah sentiment negatif terhadap pemerintah.

Presiden Jokowi juga mengingatkan kepada pemangku jabatan dan seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai kelompok-kelompok yang memanfaatkan tragedi asmat menjadi sebuah opini negatif.

Penulis: E. Murib
Share:

Senin, 29 Januari 2018

Semua ASN Harus Netral Dalam Pemilihan Kepala Daerah di Papua


Knpbtimikanews, Jayapura – Plt Bupati Biak Numfor Herry Ario Nap menghimbau kepada semua Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Provinsi Papua agar netral dalam Pilkada yang akan dilaksanakan di Papua.

Herry berharap agar semua ASN netral dan tidak berpihak pada satu paslon Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati yang terdaftar dalam Pilkada yang akan berlangsung di Papua.

“ASN tidak perlu melibatkan diri pada proses Pilkada yang tengah berlangsung, bekerjasama saja sesuai tugas dan tanggungjawab masing-masing dan saya ingatkan pula kepada semua ASN untuk  bersikap netral serta bijak dan cerdas dalam menggunakan media sosial,” kata Plt Bupati Biak Numfor.

Lanjut Herry, ASN tidak perlu ikut campur dalam proses Pilkada dan juga harus bijak dalam menggunakan media sosial serta harus jauh dari kampanye Hitam yang sering dilakukan oleh para pendukung paslon.

“Saya sampaikan bahwa semua yang maju Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati adalah anak-anak terbaik yang ada d Papua, yang kita hormati dan hargai bersama,” pungkas Herry Ario Nap

Herry Ario Nap menambahkan, aturan kedisiplinan bagi ASN akan tegas diberlakukan sehingga pelayanan kepada masyarakat lebih optimal dan berkomitmen bersama membangun dan memajukan Kabupaten Biak Numfor.
Share:

Minggu, 28 Januari 2018

ASN Harus Netral Dalam Pilkada 2018


Knpbtimikanews, Jayapura - Tahun 2018 sebagai tahun politik, setiap pejabat dan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Papua, Papua diingatkan netral pada Pilkada 2018.

Ribuan ASN diseluruh Provinsi Papua diminta mentaati aturan yang berlaku, bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab secara profesional.

“ASN tidak perlu melibatkan diri pada proses Pilkada yang tengah berlangsung, bekerjasama saja sesuai tugas dan tanggungjawab masing-masing dan saya ingatkan pula kepada semua ASN untuk  bersikap netral serta bijak dan cerdas dalam menggunakan media sosial,” ucap Herry Ario Nap.

Lanjut Herry, tidak perlu duduk dan berkumpul di Posko-posko, terlibat dalam kampanye kandidat atau ramai berkomentar di media sosial, silahkan fokus saja tepat pada 27 Juni 2018 untuk memberikan hak suara pada Pilkada yang akan dilaksanakan di Provinsi Papua dan saya sampaikan bahwa semua yang maju  Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati adalah anak-anak terbaik yang ada d Papua, yang kita hormati dan hargai bersama.


Herry Ario Nap menambahkan, aturan kedisiplinan bagi ASN akan tegas diberlakukan sehingga pelayanan kepada masyarakat lebih optimal dan berkomitmen bersama membangun dan memajukan Provinsi Papua.
Share:

Jumat, 26 Januari 2018

KTT MSG di Port Moresby Tidak Bahas Isu Papua Merdeka


Knpbtimikanews, Jayapura – Papua New Guinea akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para pemimpin Melanesia Spearhead Group (MSG) yang akan dijadwalkan berlangsung di Port Moresby pada 14-15 Februari 2018.

Dalam pertemuan tersebut akan membahan Kemajuan dan Pembangunan Papua New Guinea bukan Papua, karena menurut ketua KTT MSG United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), masih legal dan belum sah untuk dibahas dalam pertemuan tersebut.

“Kalo mau dilihat Papua lebih baik dari PNG jadi yang kita bahas ini pembangunan dan kemajuan yang ada di PNG, kalau Papua adalah bagian dari Indonesia serta pembangunan di Papua sangat baik kalo kita lihat sampai sekarang,” Amena Yauvoli.

Lanjut Amena Yauvoli semoga pertemuan ini bisa mendapatkan solusi yang baik buat PNG, dan dalam pertemuan ini juga kami akan membahas kemajuan Papua yang kita lihat selama ini memang sangat besar perubahan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk Masyarakat Papua.

“Jadi pembahasan pertemuan ini bukan mebahas Isu Papua Merdeka atau masalah yang ada di Papua tapi pertemuan ini memang sudah direncanakan untuk membahas kemajuan Papua New Guinea,” pungkas Amena Yauvoli.

KTT MSG ini hanya akan di ikuti oleh beberapa kelompok pemimpin Melanesia yang beranggotakan Solomon Islands, Vanuatu, Fiji, Papua Nugini, dan Front Pembebasan Nasionalis Kanak dan Sosialis (FLNKS)  Kaledonia Baru atau Kanak and Socialist National Liberation Front of New Caledonia, tutup Ketua KTT MSG Amena Yauvoli.
Share:

Victor Yeimo: Benny Wenda Tidak Seperti Nelson Mandela


Knpbtimikanews, Jayapura - Konteks perjuangan keadilan, perdamaian dan hak asasi manusia yang diperjuangkan Nelson Mandela, tidaklah bisa dibandingkan dengan perjuangan yang dilakukan oleh Benny wenda.Nelson Mandela orang terdidik, berilmu, lembut hati, bermartabat, kebapaan, wawasan sangat luas, punya integritas serta rajin berkebun.

Kalau melihat latar belakang Benny Wenda sangatlah bertolah belakang 180 derajat, hal ini diterangkan oleh Ketua Umum KNPB Viktor Yeimo, Jumat 26 Januari 2018 di Jayapura.

Victor mengatakan Kisah Nelson Mandela yang dituliskan kembali oleh Pendeta Socrates tidak bisa disamakan dengan Benny Wenda.

“Saya kenal Benny Wenda, sebelum Benny Wenda melarikan diri dari Papua dan sekarang diangkat menjadi Ketua ULMWP, hampir setiap saat saya bersama dengannya, saya menemaninya sampai dia ditangkap oleh pihak Kepolisian dan ditahan di Kantor Polisi Jayapura,” jelas Victor.

Sebenarnya Benny tidak seutuhnya membela orang Papua, dari dulu dia sering melakukan penipuan, Benny ditangkap pun karena banyak terlibat beberapa kasus seperti Makar, Penipuan dll. Karena tidak tahan didalam lembaga permasyarakatan Abepura, Benny melarikan diri dan meminta bantuan saya untuk bisa keluar dari Papua, Awalnya Benny keluar melalui PNG, Jakarta dan kemudian sampai ke Inggris.

Disini bisa terlihat kalau jiwanya pengecut, tidak seperti Tuan Nelson Mandela, walaupun di dalam dipenjara Nelson pun tetap berjuang untuk memperjuangkan keadilan, perdamaian dan hak asasi manusia, tidak seperti Benny Wenda.

Di London Inggris saja Benny Wenda menipu rakyat Papua dengan meminta sumbangan kepada orang Papua yang berada di papua dengan alasan memperjuangkan Hak Kemerdekaan Papua, sumbangan tersebut untuk menyewa sebuah Gedung/Kantor sebagai kantor perwakilan OPM.

Nyatanya setelah teman-teman berkunjung ke London, Kantor tersebut tidak ada, Foto yang beredar di Internet hanyalah sebuah Foto setingan.

“Kantor disewa 1 hari, dibuat seperti sebuah kantor perwakilan OPM dengan desain bendera OPM, kemudian di Foto dan disebarkan di Internet, seolah-olah kantor itu memang ada,”

Benny Juga telah menipu teman-teman dari TPN-PByang berjuang di hutan, pernah Benny mengeluarkan statemen di media yang menyalahkan TPN-PB gara-gara TPN-PB sering melakukan penembakan terhadap warga sipil sehingga Referendum yang diajukan ditolak PBB dengan alasan TPN-PB masih melakukan Pelanggaran HAM.

Nelson Mandela tidak bisa disamakan dengan Benny Wenda, perbedaannya sangat jauh sekali, masyarakat jangan langsung percaya dengan opini-opini yang dibangun oleh orang-orang yang ingin merusak kedamaian di Tanah Papua, Papua saat ini sangat sejahtera terlebih dengan akan selesainya Jembatan Laut yang menghubungi Kota Jayapura dengan Holtekam.


Victor Yeimo [Ketua Umum KNPB]
Share:

Kamis, 25 Januari 2018

Vicktor Yeimo : Benny Wenda Tidak Seperti Nelson Mandela


Knpbtimikanews, Jayapura – Ketua Komite Nasional Papua Barat Vicktor Yeimo membandingkan sosok Nelson Mandela dan Benny Wenda yang dianggap Jauh dan sangat berbeda.

Yeimo mengatakan, Nelson Mandela sosok yang bertanggung jawab dan juga selalu mengutamakan rasa kemanusiaan kepada semua orang serta Mandela bukalah orang yang suka menggunakan kekerasan untuk memperjuangkan hak orang lain.

“Nelson Mandela adalah sosok yang berpendidikan baik dan selalu bisa menjadi panutan bagi orang banyak serta selalu memperjuangkan hak orang lain denga baik tanpa menggunakan kekesarasan atau kejahatan tertentu,” kata Victor Yeimo

Lanjut Yeimo kalo mau dilihat dari perbandingan tersebut Benny Wenda tidak seperti Nelson Mandela, Karena Benny Wenda adalah mantan Narapida yang pernah membuat tindakan kekerasan dan tidak punya rasa kemanuasiaan yang tinggi.

“Kalau mau dilihat Benny Wenda tidak seperti Mandela karena Benny Wenda itu hanya memperjuangkan haknya sendiri dan tidak pernah memikirkan Masyarakat Papua dan tindakan yang selalu dilakukan Benny Wenda itu melanggar hukum,” kata Ketua KNPB.

Perbandingannya sangat jauh dan tidak ada kesamaan antara mereka karena Mandela orang yang berpendidikan baik dan selalu membantu banyak orang sedangkan Benny Wenda tidak berpendidikan dan selalu menyusahkan Masyarakat Papua dengan Kebohongan serta selalu melakukan pelanggaran yang melawan hukum, tutup Ketua Komite Nasional Papua Barat Victor Yeimo.
Share:

Selasa, 23 Januari 2018

Jangan Bawah Isu Ham Dalam Pilkada Papua


Knpbtimikanews, Jayapura - Legislator Papua, Laurenzus Kadepa mengatakan, kalau ada bakal Calon Gubernur - Wakil Gubernur Papua yang menjadikan isu HAM "dagangan politik" menjelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Papua, upaya itu sia-sia karena kedua isu tersebut tak akan laku dijual.

"Saya sudah beberapa kali mengingatkan, jangan gunakan isu HAM dan Papua merdeka untuk kampanye, mencari simpati atau menjatuhkan lawan politik, karena masyarakat tidak bisa lagi ditipu," kata Laurenzus

Menurut Laurenzus Kadepa, jika ada pasangan calon yang menggunakan isu HAM untuk mendapat simpati masyarakat, tak akan ada dampaknya, karena rakyat sudah tahu, kalau pun mereka terpilih tidak mungkin melaksanakan apa yang dijanjikan.

“Mungkin niat itu ada, namun akan membentur tembok tebal yang bernama negara. Meski pemangku kepentingan di negara ini mengatakan mendukung penyelesaian masalah HAM, namun itu hanya sekadar memberikan harapan,” ujar Laurenzus Kadepa

Untuk itu saya berharap agar Kedua Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur bisa memahami hal tersebut dan juga tidak memakai isu-isu yang terkait masalah yang ada di Papua untuk mendapatkan suara dari Masyarakat, tutup Laurenzus Kadepa Legislator Papua.
Share:

Senin, 22 Januari 2018

Ungkapan Perasaan Dormom Dombiwisemo dari Asmat


Knpbtimikanews, Jayapura – Darmon Dombiwisemo sebagai keluarga yang terkena dampak wabah  di asmat menyampaikan terima kasih banyak atas perhatian, kepedualian dan bantuan dari semua pihak yang telah dan terus membantu adik-adik dan anak-anak di Asmat.

Dormon mengungkapkan bahwa, Dirinya berdiri bersama bapak bupati, Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Asmat mengucapkan terima kasih banyak atas kasih dan cinta dari bapak/ ibu rekan-rekan sekalian,

“Kejadian gizi buruk ini menjadi peringatan bagi kita semua, Di atas tanah yang kaya gizi, di belakang rumah ada hutan sagu, di depan rumah ada kali dan laut yang penuh dengan ikan, dan di samping rumah ada sayur-sayuran, tapi anak-anak kami kurang  gizi karena kami tidak pangkur sagu lagi dan tidak tangkap ikan serta tidak tanam sayur lagi karena berharap dapat beras miskin dan bantuan pemda,” Kata Dormom Dombiwisemo

Lanjut Darmon setiap pemerintah kampung atau desa menerima dana dari Dana bantuan Kemendes RI, Dana desa dari pemerintah Provinsi dan Dana desa dari pemerintah Kabupaten

“Tapi warga desa atau kampung tetap kekurangan gizi, Mungkin kami perlu evaluasi diri lagi Di setiap distrik ada kepala distrik, ada kepala puskesmas dan ada puskesmas pembantu, tapi mungkin lupa melapor kepada bapak bupati sejak bulan september 2017,” Ujar Dormom Dombiwisemo

Semoga musibah ini tidak terjadi lagi pada saudara-saudara kami di kabupaten yang lain dan mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Provinsi Papua, Terima kasih Kapolda Papua, Pangdam XVII Cenderawasih, dan bapak/ibu dan rekan-rekan semua,” Tutup Dormom Dombiwisemo
Share:

Minggu, 21 Januari 2018

Ronald Waromi Pembangunan Papua Lebih Baik Dari Negara Pasifik


Knpbtimikanews, Jayapura - Melihat kemajuan Papua yang maju begitu cepat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, Aktivis Organisai West Papua Interest Association (WPIA) Ronald Waromi kepada pers menyampaikan bahwa, kemajuan Papua yang begitu Cepat menunjukan bahwa, pemerintah benar-benar serius dalam memperhatikan masyarakat Papua di segala bidang.

Pria asal Serui kelahiran Papua New Guinea (PNG) itu, mengatakan bahwa, perkembangan pembangunan di Papua sangat luar biasa dan jauh lebih baik dibandingkan negara-negara Melanesia lainya di kawasan pasifik.

"Saya sudah mengelilingi negara-negara melanesia di kawasan pasifik. Disana saya melihat, masih banyak mengalami ketertinggalan dibandingkan dengan Papua sekarang ini" ungkap Ronald.

Ronal menambahkan, yang nampak sekarang ini dan menjadi isu internasional adalah proyek-proyek yang begitu besar diberikan oleh pemerintah kepada provinsi Papua dan Papua Barat patut di contohi oleh negara-negara kawasan pasifik.

"Kita lihat saja, Papua maju dengan cepat itu karena pemerintah dengan serius membangun dan mencintai rakyatnya. patut kita mengapresiasi pemerintah yang benar-benar mencintai Papua". tambah Ronald.
Share:

Wabah Asmat, Simbol Gagalnya Pemimpin Anak Daerah Papua


Knpbtimikanes, Jayapura - Gizi buruk dan campak yang melanda warga pulau tiga, Kabupaten Asmat, Papua, merupakan contoh gagalnya kepemimpinan anak daerah (pemimpin orang asli papua) kepada masyarakatnya.

"Sangat disayangkan kejadian yang menimpa masyarakat kita di Asmat Ini merupakan kesalahan fatal untuk para pemimpin kita anak daerah papua dalam memproteksi kesehatan masyarakatnya. padahal, pemerintah pusat sudah memberikan uang yang begitu banyak ke Papua melalui Otonomi Khusus (Otsus) tapi, masih saja juga disalahgunakan akibatnya masyarakat menjadi korban seperti sekarang"

Kondisi itu sudah menjadi rahasia umum akibat banyak pejabat anak daerah Papua yang lebih memilih tinggal di kota ketimbang melakukan pelayanan kepada masyarakatnya.

"Para pejabat anak daerah, kebanyakan berada di Kota ketimbang mereka berada di daerah tugasnya"

Masih ada juga sikap pejabat anak daerah Papua yang sengaja memanfaatkan fasilitas yang diberikan pemerintah untuk keperluan pribadinya. salah satu cintoh, mobil ambulans milik Kabupaten Intan Jaya, Dogiyai, Paniai dan beberapa daerah lain tidak dipergunakan sebagaimana peruntukannya.

Dimanakah 15 persen dari 80 persen dana Otsus untuk bidang kesehatan ?.
Share:

Lukas Enembe, Jangan Saling Menyalahkan Kejadian Asmat


Knpbtimikanes, Jayapura - Kebijakan pemerintahan Joko Widodo untuk membangun Papua melalui infraktuktur pembangunan jalan trans Papua adalah usaha untuk mengatasi masalah sosial yang terjadi di Papua salah satunya musibah Gizi Buruk yang dialami masyarakat Kabupaten Asmat saat ini.

Pembangunan Jalan Trans Papua semata-mata untuk mempermudah pemerintah dalam mendistribusikan bahan pangan maupun infraktuktur lainya. Begitu juga sebaliknya masyarakat melakukan aktivitas tidak sesulit tahun-tahun sebelumnya.

Krisis sosial yang melanda masyarakat kabupaten asmat, sebelumnya sudah diantisipasi oleh pemerintah Jokowi dengan membangun infrastruktur yang lebih baik, transportasi yang lebih murah, sehingga bencana semacam itu bisa lebih mudah diatasi.

Dikutip dari berbagai media elektronik, cetak maupun sosial, kritik terhadap pemerintahan Jokowi terus berdatangan seakan-akan pemerintah tidak pernah melakukan langkah-langkah antisipasi.

Gubernur Papua, Lukas Enembe, Sip, MH., kepada pers di jayapura mendukung pemerintah Jokowi dan sekaligus membantah pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh pihak-pihak yang berkacamata kuda.

Menurut Enembe, terkait dengan kasus Krisis Gizi di Asmat, jangan saling menyalahkan.

“Kami tidak memastikan siapa yang salah dalam kasus ini. Karena Pemerintah Jokowi sudah mendistribusikan dana yang begitu besar ke Provinsi Papua dan pemerintah Provinsi Papua sudah melanjutkan pendistribusian dana tersebut ke kabupaten/kota termasuk kabupaten asmat ini.” Ungkap Enembe.


Tambah Enembe, 15 persen dari 80 persen dana Otsus untuk bidang kesehatan telah didistribusikan ke kabupaten/kota di Papua.
Share:

Jumat, 19 Januari 2018

Semua Orang Papua Punya Kesempatan Untuk Memimpin Tanpa Ada Batasan-Batasan Tertentu


Knpbtimikanews, Jayapura – Papua mempunyai banyak Putra dan Putri terbaik yang dapat memimpin Negara maupun Provinsi Papua sendiri dengan segudang pengalaman politik yang selama ini mereka pelajari.

Dewan Adat Papua (DAP) yang wakili oleh Theodorus Kosay mengatakan bahwa semua Masyarakat Papua berhak dengan mencalonkan diri Menjadi Gubernur, Bupati dan DPR, karena Masyarakat Papua banyak yang punya jiwa pemimpin yang baik.

“Kami berharap agar Kedepan semua bisa bersaing untuk menjadi Pemimpin Papua yang berkualitas untuk Papua dan Kami juga ingin katakan bahwa Stop dengan pemborongan Partai Politik karena hal tersebut hanya untuk menguntungkan satu pihak saja,” kata Theodorus Kosay

Theodorus Kosay melanjutkan bahwa, dilihat dari segi demokrasi bahwa siapapun bisa menjadi pemimpin didaerah mana saja di Papua serta bisa menjadi contoh yang baik untuk masyarakat Papua.

“Contohnya Masyarakat Pegunungan Tengah Papua bisa jadi Bupati di daerah Pesisir begitu pun Orang Pesisir atau Pantai bisa jadi Bupati di daerah pegunungan tengah Papua dan jangan ada lagi sukuisme di Papua,”

Jangan ada lagi sukuisme di Papua sehingga kita bisa membangun dan memiliki Pemimpin yang berkualitas untuk membangun serta mensejaterakah seluruh masyrakat yang ada di Papua,”tutup Theodorus Kosay


Share:

Rabu, 17 Januari 2018

Dua Paslon Gub dan Wagub Diminta Kendalikan Pendukungnya


Knpbtimikanews, Jayapura - Anggota DPR Papua, Emus Gwijangge meminta kepada kedua tim pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Papua dalam hal ini LUKMEN dan JOHSUA jangan saling serang di media sosial (Medsos), tapi sebagai tim, mereka dapat mengendalikan para pendukungnya.

Bahkan, kata Emus belakang ini ada sekitar 70 persen para pedukung pasangan calon secara terbuka mereka saling serang dan saling sindir di media sosial.

“Saya lihat dua tim relawan ini yang terkesan saling serang sekarang. Sehingga kedua pasangan calon mereka harus dapat kendalikan relawannya. Jangan ada gerakan tambahan yang dapat menimbulkan konflik, “ kata Emus Gwijangge

Menurut legislator Papua ini, masih ada waktu ke depan, sebelum hari pencoblosan, sehingga jangan saling serang lewat isu-isu yang belum diketahui kebenarannya.

“Kedua kandidat ini yang dapat mengendalikan massanya. Kalau tim sukses mungkin masih bisa menahan diri, tapi kadang tim relawan ini yang selalu saling serang dan bikin gerakan tambahan. Sebaiknya jangan membuat isu-isu yang provokatif, ” tandas Emus.

Lanjut Emus, kami minta kepada kedua kandidat tolong perintahkan relawannya agar masing-masing dapat mengendalikan diri dan tidak saling menyebar isu yang tidak benar.

Bahkan kata Emus, jika ada hal yang berkaitan dengan hukum, sebaiknya diserahkan kepada pihak penegak hukum. Sehingga apa yang menjadi ranah dan tugas Bawaslu serta KPU, dapat disampaikan kepada lembaga tersebut.

“Jadi kandidat harus ingatkan relawannya atau pendukungnya jangan membangun isu yang dapat menimbulkan gesekan di masyarakat lalu kemudian menjadi konflik, “ pintanya.

Emus menambahkan, seharusnya Tim LUKMEN dan Tim JOHSUA mereka harus bekerja sampai akar rumput. Tidak usah kedua tim relawan ini saling serang dan bangun isu yang tidak benar.

“Tidak usah kalian saling serang di Medsos atau bahkan menyebarkan isu-isu yang tidak benar sehingga menilmbulkan konflik. Selain itu kedua tim kandidat ini juga jangan saling mendiskreditkan satu sama lain,” ujar Emus

Untuk itu Emus berharap kepada Tim Relawan LUKMEN – JWW, agar kedua Tim relawan dapat bekerja secara profesional dan jangan membangun isu-isu yang provokatif atau isu-isu yang bisa menimbulkan konflik horizontal pada kedua tim tersebut.

Namun Diakui Emus, sudah pernah menyampaikan hal yang sama di beberapa media. Untuk itu, sebagai wakil rakyat Emus kembali mengingatkan kepada kedua kandidat agar dapat mengendalikan pendukunganya, sehingga Pilkada dapat berjalan dengan baik sesuai apa yang kita harapkan semua.


“Kepada kedua tim pemenangan untuk LUKMEN dan JOHSUA sebaiknya bekerja saja tidak usah bangun opini yang tidak benar. Sebaiknya menahan diri untuk tidak memprovokasi satu sama lain. Seharusnya kedua Tim ini mereka bekerja sama agar Pilgub 2018 ini dapat berjalan dengan aman dan lancar, “ tutup Emus.
Share:

Selasa, 16 Januari 2018

Masyarakat Asmat Butuh Bantuan Kasih Bukan Timbal balik


Knpbtimikanews, Jayapura – Dampat Gizi Buruk dan Wabah Campak yang terjadi di Kabupaten Asmat Khususnya Kampung Swator, Fayit, Pulau Tiga, Jetsy, dan Siret sangat memptihatinkan dan butuh bantuan medis untuk membantu Masyarakat yang ada di Kampung-kampung tersebut.

Legislator Papua Natan Pahabol saat di Konfirmasi melalui saluran Telepon oleh Tim Knpbrimika news, mengatakan bahwa Wabah Campak dan Gizi buruk ini harus cepat ditangani dan diambil langkah-langkah agar semua Masyarakat yang ada di Kampung-kampung bisa tertolong.

Natan menambahkan bahwa, saat ini lagi dalam proses Pilkada yang akan dilaksanakan serentak pada tanggal 26 Juni 2018 nanti dan diharapkan jangan ada Tim Sukses atau Relawan dari masing-masing Kandidat mengambil kesempatan ini sebagai dukungan untuk maju dalam Pilgub Papua.

“Kami berharap agar bantuan yang diberikan kepada seluruh Masyarakat Kampung yang berada di Kab. Asmat itu dengan ketulusan hati bukan dengan ada timbal balik untuk kepentingan pribadi,” kata Natan Pahabol

Lanjut Pahabol, sekarang bukan waktunya untuk jual nama untuk dipilih dalam Pilkada bulan Juni nanti tetapi sekarang yang dibutuhkan adalah ketulusan setiap komponen Masyarakat yang ada di Papua untuk melihat saudara-saudara kita yang ada di Kab. Asmat.

Harapan Kami agar masyarakat yang ada di Kab. Asmat bisa membaik dan jangan ada masalah atau kejadian seperti Wabah Campak dan Gizi buruk di Papua dan diharapkan setiap komponen bekerja sama untuk menjaga penerus Papua yang ada di Kab. Asmat.
Share:

Sebanyak 12 Putra dan Putri Papua Siap Bersaing di Dunia Penerbangan


Knpbtimikanews, Jayapura - Sebanyak 12 calon pilot dari kalangan putra-putri Papua segera menjalani pendidikan sebagai taruna penerbangan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbang Banyuwangi, Jawa Timur.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Papua Barat, Max L Sabarofex, di Manokwari, Selasa (09/01), mengatakan proses seleksi calon taruna penerbangan ini sudah hampir selesai.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan menggelontorkan program beasiswa penerbangan khusus bagi putra-putri Papua di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Melalui program ini pemerintah menginginkan jumlah pilot dari putra-putri Papua terus bertambah. Pusat memberikan jatah 12 orang bagi dua provinsi tersebut untuk menjalani pendidikan penerbangan mulai tahun 2018.

Menindaklanjuti program ini, Dinas Perhubungan Papua Barat sudah membuka pendaftaran dan seleksi sejak beberapa bulan lalu.

“Kita buka dalam dua tahap. Seleksi tahap pertama belum bisa memenuhi kuota sehingga kita buka seleksi tahap kedua,” kata Max.

Dia mengutarakan pekan ini lima calon taruna dari Papua Barat menjalani sejumlah tes di Jakarta. Ia berharap seleksi ini melahirkan putra-putri terbaik yang akan dididik menjadi pilot.

“Di Jakarta adalah tes terakhir, dilaksanakan langsung oleh Kemenhub. Setelah dinyatakan lulus mereka akan dikembalikan ke daerah untuk persiapan uji terbang dan menjalani pendidikan di Banyuwangi,” katanya.

Max menjelaskan pada seleksi ini peserta menjalani beberapa tes dari inteligensia, serta kesehatan fisik hingga psikologi. Pelaksanaan tes tak hanya dilakukan di daerah. Peserta pun harus menjalani tes kedua di Jakarta.

“Memang sangat ketat karena kita ingin memperoleh anak-anak terbaik. Terbukti kita punya anak-anak mampu menjalani itu dan tidak kalah dengan anak-anak dari daerah lain,” sebutnya.
Share:

Jumat, 12 Januari 2018

Sekjen ULMWP OKTO MOTE Gagal Yakinkan Referendum Papua ke NGO Asing


Knpbtimikanews.com. - NewYork - Kampanye Free West Papua yang dilakukan Okto Motte, Sekjen ULMWP, 9 Januari 2018 lalu, di kantor National Lawyer Guild Chapter NYC, New York, telah gagal meyakinkan peserta yang hadir tentang perlunya pelaksanaan referendum bagi warga Papua (West Papua).

Share:

MENGIDAP HIV TENNY KWALIK MENINGGAL DUNIA di KALI KOPI TIMIKA


Knpbtimikanews.com. - Tenny Kwalik yang merupakan anak kandung dari mantan Panglima OPM Kelly Kwalik akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di sebuah perkampungan di daerah Kali Kopi Timika, Tenny menghembuskan napas terakhirnya pada hari Kamis, 11 Januari 2018.

Share:

Kamis, 11 Januari 2018

Jangan Memilih Pemimpin Yang Hanya Berbicara Soal Papua Merdeka


Knpbtimikanews, Jayapura – Legislator Papua Laurenzus Kadepa menghimbau kepada seluruh Masyarakat Papua tidak memilih Pemimpin yang mendukung Kemerdekaan Papua

Laurenzus berharap Pemimpin Papua yang baru nanti bisa lebih baik dan menunjang pembangunan Papua agar kedepan Papua lebih maju lagi dan bisa menekan angka kemiskinan di Papua semakin menurun.

“Papua butuh Pemimpin yang tegas dan bertanggung jawab bukan Pemimpin yang hanya ingin menuntut kemerdekaan Papua saja tanpa memikirkan kemakmuran Masyarakat Papua,” kata Laurenzus Kadepa

Dengan Pilkada Tahun 2018 ini, harapannya Papua memiliki Gubernur yang lebih memperhatikan masyarakat Papua untuk lebih baik lagi baik di bidang  Pembangunan maupun Pendidikan.

“Masyarakat harus bisa melihat dan menilai siapa Pemimpin yang pantas untuk Papua, kalau ada Calon Pemimpin yang bicara tentang Papua Merdeka saya minta untuk tolak,” pungkas Legislator Papua Laurenzus Kadepa.

Papua adalah Indonesia dan kita harus berbicara tentang kemajuan Indonesia, bukan bicara kemerdekaan Papua.
Share:

Rabu, 10 Januari 2018

Masyarakat Butuh Pemimpin Yang Berperan Besar Dalam Pembangunan Papua


Knpbtimikanews, Jayapura – Pernyataan Sikap Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda untuk mendukung Pesta Demokrasi atau Pilkada di Papua yang akan dilaksanakan Tahun 2018.

Benny Wenda mengungkapkan bahwa Pilkada yang akan dilaksanakan di Papua Pada tahun 2018 ini akan menjadi Prioritas untuk mencari sosok Pemimpin yang idel untuk bisa membangun Papua.

“Papua butuh Pemimpin yang bisa berperan besar dalam Pembangunan serta Kemajuan Papua, bukan Pemimpin yang hanya diam tanpa membawah perubahan besar bagi Masyarakat Papua,” uangkap Benny Wenda

Ditambahkan bahwa Papua adalah Provinsi yang saat ini sedang dalam proses pembangunan yang begitu besar dari Pemerintah, untuk itu Papua harus punya sosok pemimpin yang konsisten.

Lanjut Benny, dengan adanya Pilkada Tahun 2018 ini, saya berharap agar semua Masyarakat Papua mendukung Pilkada atau Pesta Demokrasi yang akan berlangsung di Papua pada bulan Juni nanti.

“Saya berharap tidak ada tindakan yang arogan dan aksi-aksi jelang Pilkada di Papua dan diharapkan agar semua kelompok-kelompok separatis Papua taat pada aturan yang berlaku,” pungkas Ketua ULMWP Benny Wenda
Share:

Pemerintah Sukses Menekan Angka Kemiskinan di Papua Hingga Turun 0.14 Persen


Knpbtimikanews, Jayapura – Laurenzus Kadepa angkat bicara soal kemajuan dan keberhasilan Pemerintah dalam membangun Papua serta bisa menekan angka kemiskinan di Papua menurun hingga 0.14 Persen di Tahun 2017.

Kadepa menambahkan bahwa, keberhasilan Pemerintah tak lepas dari semua dukungan Masyarakat Papua yang ada di Gunung maupun di Pesisir Pantai sehingga Program Pemerintah membangun Papua berjalan dengan baik dan sukses.

“Pemerintah sangat luar biasa karena bisa menekan angka kemiskinan di Papua hingga bisa menurun sampai dengan 0.14 Persen, serta kemajuan Papua dalam pembangunan begitu dirasakan oleh semua Masyarakat Papua,” Ujar Kadepa

Lanjut Kadepa, kami yakin di Tahun 2018 ini Pemerintah bisa memaksimalkan kinerja yang lebih baik lagi dari Tahun 2017 agar Masyarakat Papua bisa menurun lebih banyak lagi persentase kemiskinannya.

“Sebagai Orang Asli Papua (OAP) Saya, berterima kasih dengan kinerja Pemerintah yang bagitu serius membangun Papua serta memajukan Papua agar semua Komponen Masyarakat Indonesia tau bahwa Papua adalah Provinsi yang sudah maju dalam segala bidang dan Infrastruktur,” Kata Laurenzus Kadepa

Dengan begitu besar pembangunan serta kemajuan Papua ditambah dengan menurunnya angka kemiskinan di Papua, Saya mewakili Masyarakat Papua yang di Gunung maupun Pesisir mengucapkan banyak terima kasih kepada Perintah yang sudah melihat dan membangun Papua, tutup Laurenzus Kadepa Legilslator Papua.
Share:

Senin, 08 Januari 2018

Kemajuan Papua Masuk Agenda Pertemuan Oseania 2018 di PNG


Knpbtimikanews, Jayapura – Pertemuan para uskup katolik negara-negara Oseania akan dilaksanakan pada 11 hingga 18 April 2018 di Airways Hotel di Port Moresby, Papua Nugini. Dalam pertemuan tersebut isu Papua tetap masuk dalam agenda seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini ini dikatakan oleh Wakil Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Octovianus Mote, Keikutsertaan Papua dalam Pertemuan Gereja-Gereja di Port Moresby untuk membahas kemajuan Papua Kedepan, sama seperti sebelumnya.

Sesuai renacana Diskusi dalam pertemuan kali ini, akan berpusat pada tema, Care for Our Common Home of Oecania: A Sea of Possibilites, terangnya saat dikonfirmasi tim knpbnews.

Mote menambahkan bahwa Federasi Uskup Katolik Oseania atau The Federation of Catholic Bishops Conference of Oceania (FBCO) yang terdiri dari Papua Nugini, Selandia Baru, Solomon Islands, Fiji dan 14 negara kecil lainnya di Oseania. Uskup Katolik dari negara-negara ini, termasuk empat duta besar, empat apostolik nuncios dari regipn dan empat sekretaris regional dari AS, Eropa, Asia dan Afrika hadir bersama sekitar 10 tamu internasional.

isu-isu yang akan dibahas dengan Gereja Katolik di Papua Nugini dan Solomon Islands seperti isu-su pertambangan dan pengungsi, juga akan dibicarakan

Sedangkan keterkaitan dengan Papua lebih kepada pembangunan di Papua yang dianggap begitu cepat dan merata.

Pertemuan tahun lalu di Auckland, fokus  perhatian FBCO terhadap isu Papua sedikit bergeser. Tidak lagi menekankan pada perjuangan memperoleh hak-hak politik,  tetapi lebih kepada kehidupan dan integritas kultural rakyat Papua. "Kami tidak mempromosikan pandangan yang berhubunga dengan kemerdekaan," demikian pernyataan mereka di Auckland.

Oleh karena itu seruan mereka lebih menggemakan pada peningkatan kualitas pendidikan di Papua, keadilan dan transparansi di pasar tenaga kerja dan program pelatihan, serta pembangunan di Papua.

“Tidak ada pembahasan Papua Merdeka dan pembahasan ini hanya untuk menilai kinerja Pemerintah Indonesia yang sudah banyak merubah Papua dengan pembangunan yang begitu signifikan,”

Lanjut Mote, keikutsertaan Papua ini jangan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang mempunyai kepentingan politik, karena pertemuan ini  membahas kemajuan Orang Papua itu sendiri.

“Pertemuan Gereja-Gereja yang dilaksanakan Port Moresby ini akan membuka mata semua Negara-Negara bahwa Papua sudah lebih baik, ada Kemajuan serta keseriusan Pemerintah Indonesia untuk membangun Papua,”

Untuk itu selaku Wakil Ketua ULMWP, meminta dukungan dan doa kepada seluruh rakyat Papua agar pertemuan ini dapat berjalan sesuai rencana Tuhan, tutup Octovianus Mote.
Share:

Sabtu, 06 Januari 2018

Victor Yeimo : Perjuangan Benny Wenda Tidak Seperti Theys. H. Eluay


Knpbtimikanews, Jayapura – Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Victor Yeimo angkat bicara soal kepemimpinan Benny Wenda sebagai Ketua The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang tidak memperjuangkan Nasib Orang Asli Papua (OAP) di PBB.

Victor Yeimo menjelaskan bahwa perjuang yang dilakukan oleh Benny Wenda tidak begitu serius maka sampai dengan saat ini Papua masih belum bisa merdeka dan lepas dari indonesia.

“Benny Wenda tidak sama seperti Pejuang Papua Alm. Theys. H. Eluay yang mati-matian membela Papua sampai kemanapun beliau pergi untuk memperjuangkan hak-hak OAP,” ujar Victor Yeimo

Lanjut Vicktor bahwa, sampai saat ini belum ada perubahan yang dilakukan oleh Benny Wenda untuk OAP dan hak-hak yang selama ini dituntut oleh OAP.

“Saya sampaikan bahwa jangan hanya mau jadi pemimpin yang Cuma menipu Rakyat Papua, kalo memang tidak bisa menjadi pemimpin yang baik mundur saja dan cari orang lain yang bisa memperjuangkan Kemerdekaan Papua,” pungkas Victor Yeimo.

Papua butuh pejuang yang benar-benar setia untuk menuntut kemerdekaan Papua jangan hanya mau hidup mewah diluar negeri tanpa memikirkan Nasip dan Kebahagiaan Orang Asli Papua, tutup Ketua KNPB  Vicktor Yeimo
Share:

Arsip Blog

Support

ad300