This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 29 November 2017

Lenis Kogoya : Final Papua Adalah Bagian Dari NKRI


Knpbtimikanews, Jayapura – Staf Khusus Kepresidenan Republik Indonesia Lenis Kogoya mengungkapkan bahwa Papua adalah Final bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada kesempatan tersenut Lenis Kogoya menjelaskan, sejarah membuktikan bahwa di tahun 1969 para Pejuang Pepera ingin Papua bergabung dengan indonesia dan tidak ada aksi untuk melepaskan diri atau ingin berdiri sendiri dari Indonesia.

“Ada sekitar seribu lebih tokoh adat Papua dari pantai, lembah, dan gunung turut dalam Pepera 69 itu, Kemudian hasil Pepera itu dibawa ke PBB selanjutnya disahkan. Ini artinya final, kita sudah merdeka," kata Lenis Kogoya

Lenis Juga menambahkan bahwa tanggal 01 Desember itu bukan hari Kemerdekaan Papua melainkan hari perjuangan Pepera yang dilakukan oleh para pejuang papua untuk kembalai ke Pangkuan Ibu Pertiwi.

“Tanggal 1 Desember tidak ada apa-apa, malah menjadi hari integrasi bagi Papua bergabung ke Indonesia, bukan terus dijadikan sebagai Hari Kemerdekaan Papua," ujar Lenis Kogoya

Lanjut Lenis bahwa Presiden RI Joko Widodo saat ini fokus untuk pembangunan di Papua dan sekarang mulai membangun sistem yang baik di Papua, agar Papua lebih maju dan terdepan.


"Saya bersama Bapak Jokowi sampai masuk-masuk ke wilayah pedalaman Papua, termasuk ke basis (KKB-red) di Nduga dan Puncak Jaya, itu kita lakukan untuk pemerataan kesejahteraan pendidikan juga kesehatan," pungkas Staf Khusu Kepresidenan RI Lenis Kogoya 
Share:

Selasa, 28 November 2017

Pendidikan Anak-Anak Kimbeli Butuh Perhatian Pemerintah


Knpbtimikanews, Timikia – Pdt. Jiman Magai mengungkapkan kepeduliannya terhadap penerus Generasi Muda Papua yang tinggal di Kampung Kimbeli dan Banti yang sekarang berada ditimika akibat ulah dari kelompok Krimilal Bersenjata (KKB).

Jiman Magai menjelaskan bahwa Papua butuh Generasi Muda yang berkualitas dan baik agar kedepan mereka bisa membangun Papua yang lebih maju dan bisa menjadi Provinsi yang memegang teguh persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

“Kami berharab agar Pemerintah Daerah maupun Pusat harus menindak keras Kelompok KKB karena mereka hanya menghancurkan dan membuat Generasi Muda Papua yang berada di Kampung Kimbeli dan Banti rusak atau terjerumus ke Jalan yang salah,”tutur Jiman Magai

Jiman Magai menambahkan bahwa, untuk sementara anak-anak kami berada di Timika akibat ulah dari KKB sehingga anaka-anak yang ingin mendapat pelajaran dan ilmu tidak bisa.

“Untuk itu kami meminta kepada Pemerintah Daerah Agar memperjuangkan Pendidikan buat anak-anak kami, dan juga harus segera membangun Sekolah dan Paud buat anak Usia dini agar mereka bisa mempunyai masa depan yang lebih baik,” pungkas Pdt. Jiman Magai.
Share:

Minggu, 26 November 2017

Senator Papua Tuding KKB Lakukan Kebohongan Besar Kepada Seluruh Masyarakat


Knpbtimikanews, Jayapura - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) asal Papua, Yanes Murib, menuding KKB melakukan pembohongan publik tentang situasi di Tembagapura Timika kepada seluruh rakyat Indonesia.

"Propaganda yang di lakukan sangat berlebihan, seakan - akan masyarakat yang ada di Banti dan sekitarnya dalam keadaan yang biasa saja,” kata Yanes Murib, Kepada Jubi, Senin (20/11/2017).
Ia menegaskan isu penyanderaan yang dituduhkan kepada KKB di Kampung Banti dan sekitarnya sangat benar. Bahkan ia menyebut informasi itu sebagai fakta nyata yang mengarah pada permainan politik yang dibuat oleh pemerintah asing.

"Perlu diketahui oleh masyarakat luas bahwa kondisi di lapangan memang seperti yang diberitakan oleh media nasional dan media lokal, ini semua adalah fakta nyata,” kata Yanes menambahkan.

Yanes membenarkan bahwa kejadian KKB yang menyandera, memperkosa, dan membunuh karena di sana ada istri anaknya sendiri, keluarga dan saudara sesukunya. Ia mempertanyakan tujuan dan kepentingan KKB membuat berita bohong kepada rakyat Papua.

Sebagai anggota DPD RI ia minta KKB berhenti melakukan pembohongan publik dan propoganda media lokal dan nasional.  Menurut Yanes, jika mau mengejar merdeka jangan mengorbankan masyarakat Papua.

Semenatara itu, Legislator Papua, Laurenzus Kadepa, menyatakan pihaknya mengakui penyanderaan terhadap warga di Kampung Banti dan Kimbeli dengan bukti video yang telah banyak di upload di media sosial.

"Kami sudah melihat bukti, baik dari rekaman video yang menunjukkan warga di Banti dan Kimbeli yang mana benar - benar disandera, dan apa tuntutan pihak yang menyatakan diri sebagai TPN dan OPM dalam masalah ini," kata Kadepa.

Kadepa menyatakan sejak awal bahwa dirinya sepakat jika warga di Banti dan Kimbeli disebut disandera, karena warga di wilayah itu tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar menggunakan telepon genggam atau cara lain bahkan untuk keluar dari kampungpun tidak diperbolehkan.


"Siang hari, warga mengaku tidak bias beraktivitas seperti biasa, tidak hanya itu pada malam hari mereka was - was," katanya.
Share:

DM TPN PB: KKB Harus Hentikan Pertikaian dan Harus Ada Perdamian


Knpbrimikanews, Jayapura - Juru bicara Dewan Militer Tentara Pembebasan Nasional Papua barat, (DM TPN PB) di luar negeri Jhona W Penggu mengatakan, Sekarang waktunya untuk berdamai dengan Bapa Elohim, berdamai dengan mama tanah, berdamai dengan rekan perjuangan, aparat keamanan dan mengaku dosa pribadi, dosa keluarga, dosa organisasi, dan dosa lainya seperti yang Nehemia lakukan sebelum melangkah untuk membangun tembok Jerusalem yang runtuh pada zaman itu. Nehemia 2:1-8. kepada media ini, (22/11/17).

Lanjut Jhona, Kita para pemimpin bangsa Melanesia di Papua Barat saat ini harus mengambil keputusan yang tegas membangun rekonsiliasi yang permanen dengan menetapkan aturan - aturan yang jelas untuk menutup semua kerja - kerja Politik, Diplomasi, Militer dan moral force untuk membangun TANAH PAPUA YANG DAMAI, MANDIRI DAN SEJAHTERA, serta Mari kita lihat Papua seperti YAHSUAH (Jesus) lihat Bukan seperti suku (kelompok) saya atau seperti orang Pulau, Pantai atau Gunung lihat, kata dia.


Saat untuk membangun wacana suda harus di hentikan sekarang adalah saatnya kita mengambil Langkah yang tegas untuk mengumumkan bahwa NKRI adalah tempat kami untuk kembali dan berjuang bersama dalam mewujudkan papua yang sesungguhnya.
Share:

KKB di Pukul Mundur Aparat Gabungan, Warga Kimbeli dan Utikini Merasa Aman


Knpbtimikanews, Timika - Masyarakat yang ada di wilayah Tembagapura saat ini merasa senang dengan adanya operasi militer, yang dilakukan oleh TNI-Polri.

Pasalnya sering terjadi kontak senjata yang dilakukan oleh KKB dibeberapa kampung di Tembagapura. Demikian disampaikan Juru Bicara Koalisi Masyarakat Sipil Untuk Tembagapura (Komasi-Unte) saat menyampaikan peryataan sikap dihadapan Wakil Ketua I DPRD Mimika, Yonas Magal dan beberapa anggota DPRD Mimika, pada Kamis (23/11) di Kantor DPRD Mimika.

Kata dia, operasi militer yang dilakukan oleh TNI-Polri di Tembagapura dengan menggunakan senjata tempur dan bisa menguasai Kampung Kimbeli, Banti, dan Utikini membuat masyarakat menjadi tenang dan bahagia. Dimana masyarakat sipil yang ada di beberapa kampung tersebut, dapat memperoleh makanan, yang biasanya dibeli di Kota Tembagapura atau pedagang di daerah tersebut.

Sementara bahan makanan bantuan dari Pemda Mimika telah diberikan di MP 68, Tembagapura.

“Ditambah iklim tropis Tembagapura yang cukup tinggi, sehingga hasil tanaman umbi - umbian, petatas, keladi, sayur mayur butuh waktu 8-9 bulan untuk panen. Dan ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari. Tapi dengan adanya operasi militer, masyarakat bisa bergerak,” terangnya.

Selain itu, kata dia, sampai saat ini masyarakat asli dibeberapa kampung di Tembagapura sudah bisa beraktifitas. Ini karena masih dijaga ketat oleh aparat TNI-Polri. Dan sejak evakuasi warga sipil dan masyarakat pendulang, yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Lanjutnya, dan berdasarkan informaai via telepon dengan beberapa masyarakat asli. Pelaksanaan evakuasi masyarakat dilakukan atas kemauan masyarakat sendiri. Dimana masyarakat merasa terganggu akan dengan KKB yang melakukan aksinya dari kampung ke kampung.

Selain itu masyarakat mengambil sikap untuk pindah naik ke Kampung Opitawak. Dan keesokan harinya, masyarakat yang ada di Kampung Opitawak dikumpulkan dalam gereja, untuk diberi arahan dan imbauan. Setelah itu masyarakat kembali turun ke kampung masing - masing.

“Pasca evakuasi, sampai saat ini TNI-Polri masih bertahan di Kampung Banti dan beberapa kampung lainnya. Dan masyarakat merasa senang dengan hadirnya TNI-Polri yang menjaga desa mereka.” ungkapnya
Share:

Kelompok KKB Buat Onar Lagi di Tembagapura


Knpbtimikanews, Timika - Aksi penembakan kembali terjadi, dilakukan oleh Kelompok Kriminal Separatis TPN/OPM (KKS TPN/OPM) terhadap Kendaraan Dinas Kasatgas jenis LWB dengan No. Lambung 01-4618 di Mile – 61 Timika Kabupaten Mimika Papua.

"Kronologis kejadian, kendaraan Kasatgas pada saat mendaki tanjakan terlintas anggota dari kelompok Kriminal Separatis TPN/OPM (KKS TPN/OPM) berjumlah 6 orang  di tanggul samping jalan sambil menembaki kendaraan Kasatgas Amole dengan jarak tempuh Kurang lebih 25 Meter,".

Kasatgas Amole yang sedang melakukan pengecekan ke pos jaga dibeberapa tempat (Pos Satgas Amole) di jalur PT Freeport Indonesia, pos yang terdekat langsung melakukan bantuan pengejaran terhadap KKS TPN/OPM. Atas peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa atau luka-luka, namun kaca mobil pecah dan kap mobil lobang dalam kejadian ini.


"Masyarakat Tembagapura kembali mengecam tindakan KKS TPN/OPM itu dengan melakukan berbagai aksi protes kepada pemerintah. kami inginkan damai diatas tanah papua, bukan kekacauan. dan apa yang dilakukan oleh KKS TPN/OPM ini, kami minta agar pemerintah dapat mengejar dan membubarkan kelompok pengecut rakyat ini. mereka sangat menakuti-nakuti kami" kata ibu yemima di timika.
Share:

Kepala Suku Kimbeli Kelompok KKB Selalu Mengancam Warga


Knpbrimikanews, Timika - Kepala suku Kimbeli Bapak Kamaniel Waker, mengakui jika selama ini ada ancaman dari Kelompok TPN/OPM terhadap warga, baik yang berada di Kimbeli, Utikini maupun Banti.

Bapak Kamaniel mengatakan bahwa, sebelum aparat keamanan datang untuk menyelamatkan warga di kampung kami Kimbeli, mereka (TPN/OPM) melakukan kekerasan terhadap warga seperti memukul warga, merampas handphone warga dan melakukan pemerkosaan serta hampir melakukan pembunuhan.

Bapak Kamaniel disini berhadapan langsung dengan kelompok TPN/OPM dengan tegas menantang mereka kalau mereka mau membunuh OYAME (orang rambut lurus dalam adat mereka) maka TPN/OPM harus bunuh Bapak Kamaniel terlebih dahulu.

“kamu bunuh saya dulu, baru bunuh Oyame, kalau tidak kita perang,” kata Bapak Kamaniel kepada TPN/OPM.

Bapak Kamaniel juga menjelaskan bahwa, kalau mereka (TPN/OPM) tersebut juga adalah keluarganya, Bapak Kamaniel sudah siap angkat panah kalau mereka berani melakukan pembunuhan kepada OYAME.

Sebelumnya para OYAME ini ditampung oleh Bapak Kamaniel didalam rumahnya, karena mendapatkan kekerasan dan ancaman dari TPN/OPM. Beberapa hari terisolasi, para warga ini bergabung baik dari warga asli papua maupun pendatang (Oyame) di rumah Bapak Kamaniel, mereka makan bersama, mereka makan apa yang tersisa di kampung karena beberapa hari sebelumnya wilayah Utikini, Kimbeli dan Banti dikuasai Kelompok TPN/OPM.


Setelah aparat keamanan menyelamatkan mereka dari terisolasi yang dilakukan oleh TPN/OPM, Bapak Kamaniel bersama warganya saat ini tingal di penampungan sementara di Kota Timika, di Gedung Eme Neme Yauware.
Share:

Mayoritas Anak-anak Korban Penyanderaan KKB di Papua Alami Trauma






Knpbtimikanews, Timika - Hasil rapid assessment yang dilakukan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kementerian Sosial menunjukkan bahwa para pengungsi yang saat ini ditampung di Mimika mengalami cemas dan trauma khususnya anak-anak.


“Anak-anak ketakutan mendengar suara keras seperti suara teriakan dan mereka akan segera berlari,” ujar Koordinator LDP Milly Mildawati di tempat pengungsian Eme Neme Yauware, Sabtu (25/11).


Pengalaman yang dialami anak-anak selama penyanderaan ketakutan mendengar suara tembakan, kekurangan pasokan makan karena akses keluar masuk desa dijaga oleh kelompok kriminal bersenjata.


Menurutnya, kecemasan dan rasa takut itu dipicu oleh pengalaman yang dialami anak-anak selama penyanderaan. Dalam penjagaan ketat KKB, mereka sering kali mendengar suara tembakan.



“Setelah dilakukan LDP, warga merasa tenang di pengungsian, setelah sebelumnya selalu merasa ketakutan dalam masa penyanderaan,” ujar Milly.



Setelah aparat TNI dan Polri berhasil mengevakuasi warga dari Kampung Banti dan Kimbeli di Distrik Tembagapura, Kementerian Sosial segera menurunkan Tim LDP ke lokasi pengungsian untuk melakukan pendampingan kepada korban penyanderaan.


Tim LDP terdiri dari Tim Kementerian Sosial RI, Sakti Peksos Kab. Mimika, Guru, Relawan 1000 guru untuk Papua, Pramuka, PMI, Tagana dan Relawan Pekerja Sosial.


“Setelah dilakukan LDP, warga merasa tenang di pengungsian, setelah sebelumnya selalu merasa ketakutan dalam masa penyanderaan,” ujar Milly.


Kebutuhan makan tercukupi, lanjut Milly, setelah selama hampir dua minggu kekurangan makan karena akses keluar masuk desa dijaga oleh Kelompok Bersenjata.


Untuk pemenuhan kebutuhan makan, disesuaikan dengan kebiasaan makan sehari-hari di pegunungan, seperti ubi-ubian, ayam dan lalapan.


Warlex (9 tahun) merasa senang dapat mengungkapkan perasaannya. “Saya sangat gembira bisa menulis apa yang saya rasakan. Saya ingin segera pulang ke rumah agar bisa main bola dengan teman-teman.”


Upacara bakar batu yang merupakan kearifan lokal dilakukan sebagai simbol/bentuk rasa syukur dari penerimaan masyarakat Timika terhadap pengungsi yang berasal dari Desa Banti dan Kimbeli.


“Kegiatan diikuti oleh semua Penpengungsi dan bisa mengurangi kecemasan dan ketakutan mereka, dan juga memberikan rasa tenang karena sudah secara adat diterima oleh masyarakat Timika,” pungkas Milly
Share:

Mayoritas Korban yang Disandera Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua Alami Cemas Berlebihan


Knpbtimikanews, Timika - Hasil rapid assessment yang dilakukan Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) Kementerian Sosial menunjukkan bahwa para penyintas mengalami cemas dan rasa takut berlebihan.

“Anak-anak ketakutan mendengar suara keras seperti suara teriakan dan mereka akan segera berlari,” ujar Koordinator LDP Milly Mildawati di tempat pengungsian Eme Neme Yauware, Sabtu (25/11/2017).

Pengalaman yang dialami anak-anak selama penyanderaan ketakutan mendengar suara tembakan, kekurangan pasokan makan karena akses keluar masuk desa dijaga oleh kelompok kriminal bersenjata.

Sedikitnya ada 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, dilarang keluar dari kampung itu oleh kelompok kriminal bersenjata sejak Kamis (9/11) lalu.

Sedikitnya ada 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, dilarang keluar dari kampung itu oleh kelompok kriminal bersenjata sejak Kamis (9/11) lalu.

Setelah aparat TNI dan Polri berhasil mengevakuasi warga dari Kampung Banti dan Kimbeli di Distrik Tembagapura, Kementerian Sosial segera menurunkan Tim LDP ke lokasi pengungsian untuk melakukan pendampingan kepada korban penyanderaan.

Tim LDP terdiri dari Tim Kementerian Sosial RI, Sakti Peksos Kab. Mimika, Guru, Relawan 1000 guru untuk Papua, Pramuka, PMI, Tagana dan Relawan Pekerja Sosial.

“Setelah dilakukan LDP, warga merasa tenang di pengungsian, setelah sebelumnya selalu merasa ketakutan dalam masa penyanderaan,” ujar Milly.

Kebutuhan makan tercukupi, lanjut Milly, setelah selama hampir dua minggu kekurangan makan karena akses keluar masuk desa dijaga oleh Kelompok Bersenjata.

Untuk pemenuhan kebutuhan makan, disesuaikan dengan kebiasaan makan sehari-hari di pegunungan, seperti ubi-ubian, ayam dan lalapan.

Warlex (9 tahun) merasa senang dapat mengungkapkan perasaannya. “Saya sangat gembira bisa menulis apa yang saya rasakan. Saya ingin segera pulang ke rumah agar bisa main bola dengan teman-teman.”

Upacara bakar batu yang merupakan kearifan lokal dilakukan sebagai simbol/bentuk rasa syukur dari penerimaan masyarakat Timika terhadap penyintas yang berasal dari Desa Banti dan Kimbeli.

“Kegiatan diikuti oleh semua Penyintas dan bisa mengurangi kecemasan dan ketakutan mereka, dan juga memberikan rasa tenang karena sudah secara adat diterima oleh masyarakat Timika,” pungkas Milly
Share:

Sabtu, 25 November 2017

Mematikan Gerakan KKB Untuk Kesejahteraan Masyarakat Papua di Tembagapura


Knpbtimikanews, Jayapura - Anggota Komisi I DPR, Dave Akbarshah Fikarno atau Dave Laksono menilai, masalah kesejahteraan menjadi penyebab kelompok separatis di Papua masih terus bermunculan.

Menurut dia, selama masyarakat Papua belum merasakan keadilan, maka gerakan-gerakan semacam itu akan terus ada.

“Jadi cara untuk mematikan gerakan tersebut adalah memastikan masyarakat Papua mendapatkan pelayanan publik yang optimal dan merasakan kesejahteraan dan kemerdekaan Indonesia,” kata Dave di Kompleks Parlemen, Jumat (24/11/2017).

Ia menambahkan, pemerintah harus terus-menerus mengintensifkan ruang dialog dengan masyarakat dan tokoh-tokoh setempat.

Hal itu dibarengi dengan terus memberikan kinerja yang optimal, melakukan pembangunan infrastruktur, sarana-sarana pendidikan, hingga lapangan pekerjaan.

Namun, ia menilai, langkah pemerintah sudah tepat untuk tak memenuhi tiga tuntutan yang sempat diminta oleh kelompok bersenjata.

Terlebih salah satu tuntutannya adalah agar pemerintah menyetujui referendum.

“Oh sudah sangat tepat karena Papua adalah bagian dari NKRI dan sudah tidak bisa didebatkan lagi,” tutur Politisi Partai Golkar itu.

Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar sebelumnya telah melakukan mediasi terhadap kelompok bersenjata. Bahkan upaya mediasi sampai melibatkan kepala suku, tokoh adat dan agama.

Namun, usaha negosiasi tersebut tidak menemukan titik temu, sebab kelompok bersenjata meminta tuntutan yang tidak masuk akal dan sulit dipenuhi.

Pertama, bubarkan Freeport. Kedua, militer Indonesia harus ditarik keluar dari Papua dan diganti dengan pasukan Keamanan PBB.


Ketiga, Pemerintah Indonesia harus menyetujui pemilihan bebas atau referendum. Artinya rakyat Papua bisa menentukan nasib sendiri.
Share:

Rabu, 22 November 2017

KKB : Natalius Pagai Hanya Cari Sensasi di Media


Knpbtimikanews, Timika – Juru Bicara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Yason Sambon Angkat bicara soal tanggapan Natalius Pigai terkait masalah Tembagapura yang saat masih memanas.

Ham dalam hal ini Natalius Pigay sebenarnya tidak mendukung Kemerdekaan Papua dan Natalius Pigay hanya ingin mencari sensasi karena akan maju pada Pilgub Tahun 2018 mendatang.

“Kami tau apa yang dimaksud oleh Natalius Pigay, dia hanya mencari sensasi karena ingin maju jadi Calon Gubernur Papua dan Natalius Pigay itu tidak mengerti apa itu arti perjuangan Papua Merdeka,”tutur Yason Sambon

Yason menambahkan Natalius Pigai jangan mengatas namakan KKB untuk mencari sensasi di Masyarakat Papua, karena apa yang dilakukan itu tidak akan menjadi pedoman buat KKB dukung Natalius Pigai jd Gubernur Papua.


“Kami akan berjuang sendiri tanpa minta dukungan siapapun, dan disini kami tegaskan bahwa jangan mengatasnamakan KKB untuk mencari nama atau sensasi di Papua,”pungkas Yason Sambon.
Share:

Minggu, 19 November 2017

Dubes Inggris Moazzam Malik, Papua” Final Bagian Dari NKRI



Knpbtimikanews, Jayapura – Pemerintah Inggris melalui Duta Besarnya Moazzam Malik mengungkapkan bahwa Tanah Papua adalah bagian dati Negara Kesaruan Republik Indonesia (NKRI).

Malik menjelaskan, kebijakan pemerintah Inggris sudah jelas mendukung persatuan Indonesia dan Papua sudah mutlak bagian dari NKRI. Walaupun ada salah satu tokoh OPM Benny Wenda meminta suaka dan sudah dijadikan warga Negara Inggris yang tinggal di Kota Oxford.

 “Selain pemerintah pusat, saya secara pribadi sudah menyampaikan ke Pemkot Oxford, kalau Pemerintah Pusat Inggris mendukung persatuan Indonesia dan kami akan melawan kampanye atau permintaan kemerdekaan Papua,” ujar Moazzam

Malik menambahkan, apabila Benny Wenda melakukan kampanye, dengan membuat websaite dan menggelar aksinya di inggris, tentunya itu tak bisa dilarang, sebab negaranya adalah Negara demokrasi.

“Benny Wenda sudah menjadi warga Negara Inggris, sehingga dia berhak dan diperbolehkan melakukan kampanye, protes dan apa saja, selama tidak melangar hukum. Namun, tak ada hubungan pemerintah Inggris dengan Benny Wenda,” kata Malik.

Lanjut Moazzam Malik, melihat situasi konflik yang belakangan ini terjadi di Kabupaten Mimika, Papua, Malik mengaku belum mendapat informasi yang akurat, bahkan selama ini hanya mendapat informasi itu di media massa.


“Kelihatannya di Timika saat ini panas dan perlu di tenangkan, kami mendukung usaha kepolisian dan TNI termasuk pemerintah untuk mengendalikan situasi itu,” tutup Moazzam Malik.
Share:

Sabtu, 18 November 2017

KKB Timika Dipukul Mundur Brimob, 357 Warga Diselamatkan


Knpbtimikanews, Jayapura – KKB Timika dipukul diserang Brimob, sebanyak 357 warga dapat diselamatkan, hal ini disamopaikan oleh Juru Bicara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)  Yason Sambon, Jumat kemarin (17/11).

Saat di konfirmasi melalui saluran telpon Yason Sambon mengatakan bahwa KKB dipukul mundur oleh Anggota Brimob yang datang dengan perlengkapan yang begitu lengkap.

“KKB mundur karena di kejar oleh Brimob dan kekuatan KKB tidak sebanding dengan mereka karena mereka memiliki semua kelengkapan dan senjata yang bagus,”ujar Yason.

Yason Sambon menambahkan bahwa pertempuran saat satuan Brimob melakukan penjemputan terjadi baku tembak yang mengakibatkan adanya korban dari KKB, namun ia belum mendapatkan data yang pasti, berapa jumlah yang terkena tembakan.

Lanjut Yason, KKB sudah mundur, Brimob dan TNI langsung menguasai wialyah Banti dan menyelamatkan warga masyarakat yang berada di Kimbeli.

Sampai saat ini pasukan KKB masih berada di wilayah Freeport, mereka masih berjaga-jaga bilamana ada serangan susulan dari Brimob maupun TNI, tutupnya.
Share:

Kamis, 16 November 2017

Kelompok Kkb Putus Akses Jalan, Warga Kesulitan Makanan


Knpbtimikanews, Timika – Kelompok KKB melakukan aksi pengerusakan jembatan dan Jalan yang menghubungkan antar Kampung Kimbeli, Utikini dan Banti yang mengakibtkan akses jalan tersebut terputus.
Share:

Rabu, 15 November 2017

Benny Wenda : KKB Hanya Bikin Rusak Papua


Knpbtimikanews, Timika – Penembakan yang terjadi di Mil 69 oleh kelompok KKB terhadap seorang anggota Brimob di kecam keras oleh Ketua ULMWP Benny Wenda, karena Kelompok KKB menghabat Papua untuk Merdeka.

Benny Wenda menegaskan bahwa Kelompok KKB tersebut hanya suka membuat Kekacauan dan terus mengganggu Warga yang berada di tembagapura.

“Kelompok KKB itu suka membuat kekacauan dan hanya ingin membuat papua makin tidak disukai oleh Negara-Negara luar dan dukungan buat Papua semakin kecil di karenakan ulah Kelompok KKB,”ujar Benny.

Benny Wenda menambahkan bahwa sekarang Negara-Negara Pasifik yang mendukung papua sudah mundur akibat Kelompok KKB tersebut dan Papua juga sekarang sudah kehilangan akses untuk ke PBB.

Lanjut Benny sekarang tidak ada akses ke PBB akibat ulah dari kelompok KKB tersebut, mereka itu hanya memakai nama Papua merdeka untuk meminta uang dan perjuangan yang mereka lakukan itu tidak masuk akal dan hanya merugikan diri sendiri.

“Papua tidak butuh KKB karena mereka selalu merugikan Orang Asli Papua (OAP) dan selalu melakukan hal-hal yang diluarbatas manusiawi seperti Pemerkosaan terhadap Perempuan Papua dan sebagai Ketua ULMWP menolak dengan tegas Kelompok KKB,”tutup Benny Wenda
Share:

Dua Anggota Brimob Timika Ditembak KKB, Pdt. Socrates Angkat Bicara


Knpbtimikanews, Jayapura - Penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB di area pertambangan PT. Freeport Indonesia di mil 69, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika kembali terjadi, Rabu 15/11/2017 dini hari.

Penembakan yang terjadi sekitar pukul 03.50 waktu di Papua menewaskan satu anggota Brimob atas nama Brigadir Firman dan satu anggota yang bernama Bripka Rumte mengalami luka tembak pada bagian punggung.

Pendeta Socrates Sofyan Yoman melalui telepon selulernya menyampaikan pertanyaan, pertanyaan kecil yang disampaikan Socrates yaitu “Mengapa OPM hanya menembak mati Brimob?,” ada apa tanyanya.

Coba kita renungkan itu, ada kongkalingkong apa di Freeport Tembagapura?, bukan kah di Tembagapura itu ada anggota TNI juga, mengapa Brimob yang menjadi sasaran tembak KKB.

Socrates juga berpesan kepada KKB hentikan penembakan, karena hal ini hanya akan menjadi penghambat usaha kami ULMWP di Luar negeri.


Operasi terpadu sedang dilaksanakan saat ini untuk membebaskan warga yang masih tersandera di kampung utini dan kimbely, operasi ini sudah melibatkan anggota TNI, namun penembakan masih juga terjadi.
Share:

PM Vanuatu Mengutuk Keras Aksi Penembakan KKB di Tembagapura


Knpbtimikanews, Jayapura – Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai mengutuk keras kejadian penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersejata yang berada di Timika Papua.

Charlot Salwai menambhkan bahwa Kelompok tersebut hanya akan membuat Papua tidak akan maju dan akan terus tertinggal dari Kota lain yang ada di Indonesia.

“Papua itu Kota besar dengan kekayaan alam yang melimpah tetapi kelompok KKB membuat Papua tertinggal dengan aksi-aksi penembakan, pemerasan dan pemerkosaan terhadap Orang Papua sendiri,”ujar Charlot Salwai

Charlot melajutkan dengan aksi yang dilakukan oleh kelompok KKB tersebut, selaku PM Vanuatu tidak lagi mendukung Papua untuk memperjuangkan Hak Penentuan Nasip Sendiri.

“Vanuatu tidak bisa mendukung Kelompok yang selalu melakukan kekerasan dan pemerkosaan seperti kelompok KKB itu karena hal tersebut sudah melanggar Ham berat,”tutup PM Vanuatu Charlot Salwai
Share:

Selasa, 14 November 2017

Sandera Tidak Diberi Makan Oleh TPN-OPM, Bayi Umur 5 Bulan Meninggal Dunia



Knpbtimikanews, Timika - Korban jiwa akibat penyanderaan kelompok TPN-OPM kembali bertambah, kali ini bayi yang masih berusia 5 bulan meninggal dunia akibat kekurangan asupan makanan, Ibu sang bayi sangat kelaparan, ASI yang dihasilkan sangat sedikit bahkan hampir tidak ada sehingga sang bayi tidak mendapatkan asupan makanan selama 2 hari dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya akibat kelaparan.


Sungguh biadab tindakan yang dilakukan oleh kelompok TPN-OPM, mereka tidak mempertimbangkan kondisi perempuan dan anak-anak yang seharusnya mendapat prioritas.


Ketika dihubungi melalui telepon seluler, Hitadipa Megau sebagai kepala kampung, mengaku sulit mendapatkan bahan makanan pokok, seorang bayi berusia 5 bulan, baru saja meninggal dunia akibat Ibu bayi tidak diberikan makanan.


“Kami kelaparan sudah 3 hari tidak makan, kios makanan sudah habis semua, anak kami Yuliance Murip baru meninggal karena kami belum makan dua hari”, ujarnya, Sabtu (11/11/2017).


Kios-kios bahan makanan yang ada di dalam kampung sudah dijarah dan dibakar oleh kelompok TPN-OPM, sehingga masyarakat saat ini hanya mengandalkan tumbuh-tumbuhan disekitar tempat penyanderaan yang masih bisa di makan.


Hitadipa Megau berharap, aparat dan pemerintah segera melakukan tindakan, apapun tindakan yang dilakukan oleh aparat yang penting dapat menyelamatkan warga yang disandera dari perlakuan TPN-OPM yang tidak manusiawi.
Share:

Senin, 13 November 2017

Viktor Yeimo: Kekerasan KKB di Tembagapura Jadi Penghambat ULMWP di PBB

KNPBNEWS-Papua. Peristiwa kekerasan yang terjadi di tembagapura yang dilakukan oleh Kelompok KKB ataupun TPN-OPM tidak akan mendapatkan respon dari PBB terkait upaya yang sudah dilakukan oleh ULMWP.

Lobi-lobi politik selalu dilakukan untuk memerdekan west papua tinggalah sebuah harapan saja, jikalau ancaman dan terror serta kekerasan terus dilakukan oleh kelompok KKB di wilayah Tembagapura yaitu kampung Banti dan Kimbely.

Selagi kekerasan dan pengisolasian warga yang dilakukan oleh Kelompok KKB terhadap 2 kampung yaitu kampung Banti dan Kampung Kimbely masih terus terjadi ini akan menghambat perjuangan Papua di luar negeri (PBB).

Seperti yang kita ketahui bahwa sudah lebih dari 2 minggu masyarakat di kampung Banti dan Kimbely di Isolasi oleh KKB, mereka melarang masyarakat untuk keluar dari kampung.

Bahkan ada kekerasan yang dilakukan oleh KKB yang beredar di media youtube, yang mana terlihat KKB menyiksa warga kampung sampai meningga dunia, serta adanya pemerkosaan terhadap seorang warga kampung.


Hal ini diingatkan oleh Viktor Yeimo kepada Kelompok KKB ataupun TPN-OPM agar tidak melakukan kekerasan lagi terhadap warga kampung, karena ini bisa menjadi penghambat upaya ULMWP di Luar negeri. 
Share:

Jumat, 10 November 2017

Dukung Papua Merdeka, PM Manasseh Sogavare Digulingkan





Knpbtimikanews, Jayapura – PM Solomon Islands Manasseh Sogavare digulingkan akibat keterlibatannya mendukung Kemerdekaan Papua yang selama ini dianggap illegal di PBB.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Douglas Ete kepada Tim Redaksi Knpbnews melalu Telepon seluler, bahwa Manasseh Sogavare sudah tidak pantas lagi memimpin Salomon Islands.

“Solomon Islands seharusnya tidak menyia-nyiakan waktunya untuk masalah Papua mengingat fakta bahwa Papua Nugini yang merupakan tetangga terdekat rumpun Melanesia bahkan tidak mendukung Papua Merdeka,”kata Douglas Ete.

Douglas Ete menambahkan bahwa selain karena alasan dalam negeri, mosi tak percaya terhadap Sogavare juga dipicu oleh dukungannya terhadap Papua dan mosi tidak percaya mengatakan Sogavare seharusnya menarik dukungannya terhadap aspirasi merdeka Papua.

“Solomon Islands seharusnya tidak menyia-nyiakan waktunya untuk masalah Papua mengingat fakta bahwa Papua Nugini yang merupakan tetangga terdekat rumpun Melanesia bahkan tidak membela nasib rakyat Papua,”pungkas Anggota Parlemen Honiara Timur Douglas Ete
Share:

KEKEJAMAN KKB MENYIKSA WARGA KAMPUNG BANTI di TEMBAGAPURA

KNPBNews-Papua. Selain mengisolasi warga di dua kampung di tembagapura, Kelompok Kriminal Bersenjata kembali melakukan penyikasaan terhadap warga kampung di Banti Tembagapura.

Penyiksaan yang mereka lakukan terhadap seorang pemuda yang dikabarkan sampai meninggal dunia itu berawal dari seorang pemuda kedapatan mencoba keluar dari kampung oleh beberapa kelompok KKB di Banti.

Setelah ketahuan Pemuda itu dibawa dan disiksa di suatu tempat yang sulit diketahui lokasi tersebut, terlihat dalam video KKB ini memukul dan menendang pemuda tersebut tanpa rasa kemanusiaan sedikitpun.


Pemuda tersebut mencoba memberikan penjelasan, namun tidak diterima sehingga mereka (KKB) terus memukul dan menendangnya secara bergantian.

Melihat video ini sangat menyedihkan, tidak ada satupun lembaga/komnas ham yang angkat bicara, inikah yang disebut Genosida di Papua yang diisukan oleh Benny Wenda di Luar Negeri?

Kenyataan orang Papua sendiri habis dibunuh oleh Kelompok KKB, di Video terlihat pemuda tersebut mati, tidak diketahui mayatnya dibuang kemana.


Apakah penyiksaan ini juga terjadi kepada warga lainnya yang masih terisolasi di dua Kampung tersebut, karena menurut informasi yang didapat Kelompok KKB menyita hp dan merampas uang milik warga.[adminknpb] 


Share:

Selasa, 07 November 2017

SETELAH TEMBAK BRIMOB, MELAKUKAN PEMERKOSAAN, KALI INI MEMBAKAR KIOS MILIK WARGA

knpbnewstimika-Papua. Setelah melakukan penembakan terhadap Brimob, melakukan pemerkosaan terhadap seorang perempuan, kali ini KKB membakar 5 kios milik warga.

KKB kembali membakar kios milik warga yang ditinggalkan, data yang terhimpun di lapangan KKB mendatangi perkampungan yang ada di Tembagapura, karena tidak menemukan warga, akhirnya KKB ini membakar kios mereka.

Peristiwa yang terjadi ini, membuat Socrates Yoman Sofyan Geram, pasalnya kesalahan warga itu apa? Dia (Socrates) menanyakan apa kesalahan warga setempat sehingga mereka (KKB) membakar kios milik warga.

Informasi yang didapati Socrates bahwa warga meninggalkan perkampungan di Tembagapura karena adanya ancaman perang dari KKB, sehingga mereka pun melakukan terror terhadap warga setempat agar membantu KKB untuk menyiapkan bahan makanan bagi KKB.

Dengan ancaman yang dilakukan oleh KKB, Socrates berpendapat kemungkinan besar warga meninggalkan kampung karena ketakutan dengan ancaman tersebut.

Lanjut Socrates, dari dulu dia mengingatkan kepada KKB ataupun TPN-OPM untuk menghentikan  tindakan kekerasan baik yang dilakukan dengan cara penembakan, pembunuhan maupun pengrusakan, karena tindakan ini tidak akan memerdekaan orang papua, “pengajuan kita ke PBB ditolak dan gagal, karena PBB menemukan banyaknya kekerasan yang dilakukan oleh TPN-OPM serta rekayasa politik,” ungkapnya.


Dengan tindakan-tindakan kekerasan yang dilakukan oleh KKB ataupun TPN-OPM, sampai kapanpun papua tidak akan bisa merdeka.[adminknpb]
Share:

Senin, 06 November 2017

Saling Serang, Rumah Sekrertaris PNWP Dirusak Kelompok KNPB




Knpbtimikanews, Jayapura - Komisariat Militan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) melakukan pengerusakan terhadap rumah dari Sekrertaris Parlemen Nasional West Papua (PNWP) Simion Surabut di Buper Waena, Senin (06/11).

Pengerusakan tersebut dikarenakan ada beberapa hal yang memang kurang sependapat dengan pengurus dari KNPB dan PNWP yang mengakibatkan pengerusakan tersebut terjadi.

“Saya ditangkap dan disiksa oleh kelompok KNPB dan mereka juga menahan barang-barang dan dokumen penting dari NPWP dan langsung membakar semuanya dan tidak dikembalikan,”kata Simion


Pengerusakan tersebut mengakibatkan rumah milik Sekrertaris NPWP mengalami kerusakan yang begitu parah dan sampai saat ini Sekertarin dari NPWP tidak dapat menghuni rumahnya karena selalu diteror oleh kelompok KNPB.

“Sejak kejadian tersebut saya sudah tidak lagi dirumah karena sudah diancam dan apabila saya kembali kerumah mereka akan melakukan hal-hal yang bisa membuat saya tidak hidup lagi,”tutur Simion Surabut.

Lanjut Simion, berdasarkan data yang kami dapat dilapangan bahwa sekarang Kepemimpinan KNPB lagi diguncang karena kepercaan yang diberikan ke Viktor Yeimo sudah tidak ada dan sekarang Viktor Yeimo lebih fokus untuk menjadi ketua ULMWP.
Share:

Kamis, 02 November 2017

Jacinda Arden: Apa yang Dilakukan ULMWP adalah Ilegal

Knpbtimikanews, Jayapura – Jacinda Arden Perdana Menteri Selandia Baru dengan tegas menolak membantu Penentuan Nasip Sendiri Orang Papua karena menganggap semua yang dilakukan oleh ULMWP itu Ilegal, Kamis (02/11).

Jacinda Arden mengaharapkan tidak ada intervensi dari pihak manapun terkait dengan isu di Papua dikarenakan Papua itu bagian dari Indonesia dan setiap permasalahan yang ada di Papua itu tanggung jawab Indonesia bukan Selandia Baru.

“Saya berharap semua yang mengatakan tentang dukungan Selandia Baru terhadap Papua harus dihentikan karena dengan tegas saya menolak untuk mendukung Penentuan Nasib Sendiri Orang Papua,”kata Perdana Menteri Selandia Baru.

Jacinda Arden menambahkan bahwa ULMWP itu hanya mencari sensasi biar dilihat banyak orang, karena apa yang selama ini mereka sampaikan mengatas namakan Selandia Baru itu tidak benar.

Seperti Petisi yang kemarin disampaikan semua di sidang PBB itu hanya berita bohong dan sekarang kami mendengar terjadi aksi terror di Papua oleh kelompok papua merdeka, untuk itu sangat tegas tidak akan mendukung ULMWP Lanjut Jacinda.

“Saya berharap agar ULMWP tidak mengatas namakan selandia baru di setiap media, karena sebagai Perdana Menteri yang baru di Selandia Baru tidak mendukung ULMWP karena  akan membuat hubungan kerja sama Indonesia dan Selandia Baru rusak,”Tutup Jacinda Arden dengan tegas.

Paska ditolaknya Petisi di PBB, kabar yang terdengar Benny Wenda saat ini sedang mencari suaka di Australia. [knpbnews]
Share:

Socrates Yoman Mengutuk Pemerkosaan yang Dilakukan Kelompok Bersenjata di Papua

knpbnewstimika-Papua. Usai melakukan penyerangan Pos Brimob di tembagapura Kelompok Bersenjata Papua melakukan tindakan yang sangat bejat, Setelah menembaki pos Brimob dan menyerang Markas Polsek Tembagapura, mereka diduga juga melakukan pemerkosaan terhadap penduduk setempat.

Hal ini ditanggapi dengan kecaman oleh Pdt. Socrates Sofyan Yoman, Rabu 2/11/17 pagi.

Pendeta Socrates Sofyan Yoman yang sudah tidak lagi memimpin Sinode Gereja Baptis angkat bicara terkait pemerkosaan yang dilakukan kelompok bersenjata di Tembagapura.

“Dari dulu saya tidak setuju dengan pergerakan-pergerakan yang dilakukan oleh kelompok Bersenjata yang menamakan dirinya sebagai TPN-OPM,” Kata Socrates Yoman.

Socrates menjelaskan bahwa tindakan membunuh sangat dilarang oleh semua ajaran agama, kita sudah melakukan perjuangan melalui politik luar negeri, namun yang menjadi hambatan di PBB adalah penembakan-penembakan yang dilakukan oleh TPN-OPM terhadap warga sipil maupun kepada aparat keamanan.

Terkait dengan pemerkosaan yang dilakukan oleh mereka (TPN-OPM) terhadap salah satu warga di Utikini, Socrates mengutuk keras atas perbuatan yang dilakukan oleh mereka, “Mereka sangat bejat dan terkutuk,” kecam Socrates.


Dengan cara dan tindakan yang mereka lakukan Socrates menjamin sampai kapanpun perjuangan untuk mencapai Papua Merdeka takan pernah terwujud, karena Tuhan melihat semua perjuangan yang dilakukan mengorbankan nyawa orang lain, Kata Socrates Yoman.[knpbnews].
Share:

Rabu, 01 November 2017

KISRUH JABATAN KNPB, VICTOR YEIMO TERANCAM DIGULINGKAN

KNPBnews-Jayapura. Semakin memanasnya konflik di tubuh KNPB, kekuasaan pun semakin kisruh, dikabarkan Jabatan Pimpinan KNPB pun menjadi soal, Victor Yeimo yang menjabat sebagai Ketua Umum KNPB terancam digulingkan.

Informasi yang diterima awak media dari lapanagn, Victor Yeimo sudah tidak pro lagi kepada KNPB.

“Victor Yeimo saat ini lebih pro kepada pergerakan diluar negeri yang digawangi oleh Benny Wenda yaitu ULMWP,” kata salah seorang anggota KNPB yang tidak mau disebut namanya.
Lanjutnya, KNPB sudah berkordinasi dengan korwil-korwil yang ada baik Mepago, Saireri, bomberai, Lepago untuk segera melengserkan Victor Yeimo, bermula dari ketidak adilan dalam menjalankan kepengurusan KNPB.

Victor Yeimo sering pilah-pilih dalam beberapa kesempatan rapat di KNPB Pusat, banyak beberapa KNPB wilayah yang tidak diikutsertakan, ini mengundang tanda tanya besar, sehingga KNPB wilayah melakukan pertemuan terpisah membahas tentang kecurigaan mereka kepada Victor Yeimo.

Informasi yang diterima Victor Yeimo sedang berusaha untuk menggantikan Benny Wenda, paska penolakan Petisi ULMWP oleh PBB, dikabarkan Benny Wenda saat ini mencari suaka di Australia, situasi inilah yang dimanfaatkan oleh Viktor Yeimo untuk mendapatkan kekuasaan di ULMWP.


Hal ini juga ditegaskan oleh Ketua 1 KNPB Agus Kossay, ia menghimbau kepada seluruh anggota KNPB untuk tidak mengikuti pergerakan ULMWP lagi dan memutuskan hubungan dengan ULMWP, pergerakan yang dilakukan oleh ULMWP hanya sia-sia, banyak pembohongan-pembohongan yang dilakukan oleh ULMWP terhadap kita orang papua.

“apa yang mereka (ULMWP) sampaikan kepada kita tidak sesuai dengan kenyataan, sudah banyak biaya, tenaga yang terkuras selama ini untuk mendukung ULMWP, ternyata hanya berita bohong saja yang disampaikan, oleh karena saya menegaskan untuk menolak semua pergerakan ULMWP”, tegasnya dengan nada yang kesal.[knpb]
Share:

Arsip Blog

Support

ad300