This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 30 Mei 2018

Jangan Hanya Menuntut Honor dan Gaji, Tetapi Pelayanan Kepada Masyarakat Tidak Ada


Knpbtimikanews, Jayapura – Masyarakat Paniai meminta agar semua akses di Pemerintahan di Kabupaten Paniai segera Aktif dan berjalan kembali, akibat mogok kerja yang dilakukan semua Aparat Sipil Negara (ASN) sampai dengan saat ini.

Ketua Dewan Adat Paniai Jhon NR Gobay meminta agar semua ASN yang ada di Kab. Paniai Aktif kembali bekerja agar semua pelayan publik kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik agar tidak terbengkalai dalam mengurus sesuatu.

“ASN jangan hanya mau menuntut Honor dan Gaji tetapi pelayanan kepada masyarakat Paniai sama sekali tidak ada, sekarang jangan hanya mau menuntut Upah tetapi hasil kerja sampai dengan saat ini tidak ada,” kata Dewan adat Paniai.

Lanjut Jhon meminta agar tidak ada lagi ASN yang hanya datang ke Kantor dan terima upah tetapi kinerja untuk membangun serta memajukan paniai yang kami butuhkan saat ini.

Lagi Jhon mengatakan agar semua ASN juga tidak ikut terlibat dalam pemilihan Bupati dan Wakil, Karena ASN adalah contoh yang tauladan kepada semua masyarakat paniai.

“Semua ASN harus netral dan tidak ikut campur dalam pemilihan bupati dan juga wakil bupati tetapi fokus dalam melayani masyarakat paniai untuk mengurus kepentingan atau surat-surat yang di butuhkan,” tegas Jhon NR Gobay.
Share:

Selasa, 29 Mei 2018

Sebanyak 30 Pemuda Mabuk dan Menyerang Aparat di Dogiyai

knpbnews- Dogiyai. Tindakan tegas yang dilakukan aparat gabungan TNI dan Polri di Paniai pada 6 april 2018 lalu, sudah sesuai dengan prosedur dalam menangani amuk massa. Hal ini disampaikan oleh Mariana Goo selaku tokoh perempuan Dogiyai.

Adanya kabar permintaan Dewan Adat untuk meminta Kapolri dan Kapolda memecat Kapolres Nabire, menurutnya hal ini tidak perlu dibesarkan karena permintaan itu tidak mewakili masyarakat adat.

Dirinya juga meminta kepada Media untuk tidak membesar-besarkan persoalan ini karena ini sudah diselesaikan, jangan diungkit lagi.

"Sebaliknya kita ini malu, karena akar dari permasalahan adalah sekelompok pemuda yang sedang mabuk melakukan pengrusakan terhadap rumah warga, Polisi bersama TNI mendatangi TKP dan mereka dilempari batu oleh sekelompok pemuda tersebut, bahkan ada yang menggunakan parang dan panah menyerang aparat gabungan," terangnya.

Yohanis melanjutkan bahwa barang siapa yang melawan aparat yang sedang bertugas dia mendapatkan sanksi hukuman, fakta dilapangan menyebutkan kalau pemuda yang melakukan penyerangan terhadap aparat gabungan, jadi jangan memutar balikan fakta, dan jangan memanfaatkan situasi untuk kepentingan kelompok. Warga sudah tidak mempersoalkan kenapa tiba-tiba mengatasnamakan dewan adat meminta untuk memecat aparat.

"Jadi siapapun yang melawan petugas yang sedang bertugas harus diberikan tindakan tegas," katanya.

Saat itu sebanyak 30 pemuda melakukan pelemparan kepada petugas, dan petugas sudah terdesak dan mengeluarkan tembakan peringatan menggunakan peluru karet yang mengenai salah satu pemuda tersebut.

Menurutnya keterangan dari warga bahwa Geri Goo saat itu terkena peluru karet diamankan oleh aparat menggunakan kendaraan patroli paskhas untuk dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan medis.

"Bukan aparat yang disalahkan, tetapi masyarakatlah yang harus memahami aturan dan undang-undang yang berlaku di negeri ini, sekali lagi saya katakan bahwa jangan membesar besarkan masalah yang sudah diselesaikan, danjangan mengatasnamakan adat dengantujuan membuat situasi yang tidak nyaman di Dogiyai," tutup Yohanis.
Share:

Putra Putri Asli Papua Mengaku Kejar Kesuksesan Ketimpang Menyuarakan Papua Merdeka


Knpbtimikanews, Jayapura - Dengan semua Kamajuan serta Pendidikan yang baik di Tanah Papua membuat Putra dan Putri Asli Papua berjuang keras dan bersaing untuk mengejar mimpi dan cita-cita demi mengharumkan nama Papua dan Indonesia di Mata Dunia.


Hal tersebut di ungkapkan oleh Pengamat Pembangunan Papua Jhon Tokoro mengungkapkan bahwa anak-anak papua sekarang mulain bersaing dalam dunia pendidikan dan juga ingin membawah nama baik Papua, saat ini anak-anak Papua yang menyuarakan Papua Merdeka semakin berkurang dikarenakan anak-anak Papua semakin sadar pentingnya pengetahuan dibandingkan harus mengurus kemerdekaan papua yang hanya sia-sia menguras tenaga dan pikiran.

"Kalau mau dilihat sekarang putra dan putri papua sudah banyak yang suskses dalam mengejar cita-cita dan mengharumkan nama Papua dalam dunia Pendidikan serta putra dan putri Papua sekarang Fokus untuk membangun Papua dan mengejar cita-cita dan sukses diTanah Papua. bukan menyuarakan Papua merdeka yang hanya sebuah Isu Bohong,"terang Jhon Tokoro.

Lanjut Jhon sekarang Papua sudah punya putra dan putri yang mampu bersaing di Dunia Internasional dan juga mampu bersaing dengan Provinsi yang lain di Indonesia, mereka sudah tidak pikir dengan merdeka atau lainnya.[JT]
Share:

Jumat, 25 Mei 2018

ULMWP Mencoba Benturkan Kepulauan Solomon Dengan Indonesia


Knpbtimikanews, Jayapura – United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) menuding bahwa Pemerintahan Kepulauan Salomon mengunjungi Negara Indonesia untuk membantu Indonesia untuk menjatuhkan ULMWP di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menanggapi hal tersebut Duta Besar Kepulauan Salomon HE Salana Kalu mengungkapkan bahwa ULMWP tidak punya hak untuk melarang atau ikut campur dalam kunjungan Kepulauan Salomon ke Indonesia, karena ULMWP bukan bagian dari Kepulauan Salomon maupun Indonesia.

“Kunjungan Kami ke Indonesia untuk kerja sama dalam Dunia Pendidikan dan Pertahanan Negara, untuk itu ULMWP tidak boleh ikut campur atau melarang karena ULMWP bukan sebuah Negara tetapi Organisasi yang tidak sah atau ilegal,” kata Salana Kalu

Salana Kalu juga mengatakan bahwa tudingan yang dilakukan oleh Juru Bicara ULMWP Jacob Rumbiak soal biaya yang ditanggung oleh Indonesia adalah hal yang tidak benar dan kunjungan yang dilakukan adalah kerja sama antar negara.

Lagi Kalu menambahkan bahwa ULMWP sudah mulai kehilangan akal untuk menjatuhkan Indonesia di PBB, sehingga sekarag ULMWP mau mengadu domba antara Kepulauan Salomon dan Indonesia, karena semua tudingan soal Indonesia yang di sampaikan ULMWP dalam setiap kampanyenya adalah bohong.

“Kami sudah melihat semua yang terjadi di Papua banyak perubahan mulai dari Infrastruktur, pendidikan dan lainnya sangat baik dan maju, sehingga ULMWP sekarang mencari cara untuk menjatuhkan Indonesia dengan cara mengadu dombakan Kepulauan Salomon dengan Indonesia dan juga Melanesia Spearhead Group (MSG),” pungkas Duta Besar Kepulauan Salomon HE Salana Kalu.
Share:

TPN-OPM Tak Sejalan Dengan ULMWP


Knpbtimikanews, Jayapura - Perjuangan sebagian Orang Asli Papua yang menginginkan kemerdekaan bagi Papua tampaknya menemui jalan buntu, hal ini terlihat setelah beredarnya beberapa tulisan yang menunjukan bahwa ULMWP yang di pimpin oleh Beny Wenda tidak mendapatkan pengakuan dari TPN - OPM dan sebaliknya ULMWP menyangkal keberadaan TPN - OPM.

Seperti diketahui TPN - OPM adalah sebuah organisasi yang sudah lama berjuang demi kemerdekaan bangsa Papua dengan bergerilya di hutan - hutan di daerah Papua untuk melawan pemerintahan yang sah dari NKRI. Rupanya perjuangan yang dilakukan oleh TPN - OPM selama berpuluh - puluh tahun ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan ULMWP yang sekarang dipimpin oleh Beny Wenda karena pihak TPN - OPM menganggap bahwa ULMWP dan Beny Wenda hanyalah sebuah panggung sandiwara yang dimainkan oleh Beny Wenda demi kepentingan dia sendiri bukan demi kepentingan rakyat Papua.

Sedangkan pihak dari ULMWP sendiri membantah tanggapan tersebut dengan mengatakan bahwa TPN - OPM lah yang selama ini membuat ULMWP tidak bisa bergabung ke dalam keangotaan MSG dengan semua tindakan kekerasan yang dilakukan oleh mereka, padahal TPN - OPM bukanlah bagian dari ULMWP, TPN - OPM tidak punya andil sama sekali dalam pembentukan ULMWP dan perjuangan menggapai MSG.

Keributan yang terjadi antara dua organisasi ini tentunya menunjukan kepada kita semua bahwa perjuangan Papua Merdeka yang selama ini di teriakkan hanyalah sebuah panggung sandiwara yang dimainkan oleh orang - orang tertentu demi mencapai tujuan pribadi mereka dan kita rakyat Papua hanya dijadikan boneka sebagai alat untuk mengapai keegoisan mereka masing - masing.

Sungguh sangat tragis apabila semua yang mereka inginkan tercapai, kita rakyat Papua yang tidak tahu apa - apa hanya akan menjadi korban dari Propaganda mereka dan hanya akan menimbulkan perang saudara diantara kita demi memenuhi keegoisan para penipu - penipu yang mengatas namakan diri mereka sebagai ULMWP dan TPN - OPM.
Share:

Kamis, 24 Mei 2018

Memanasnya Hubungan ULMWP dan TPNPB


Jayapura, ketika Organisasi dan Kelompok yang tidak satu pemikiran, itulah yang terjadi oleh United Liberation Movement For West Papua ( ULMWP ) dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat. Bisa di bilang pencari nama atau kelompok yang hanya meresahkan masyarakat Papua.

ULMWP yang di ketuai oleh Beny Wenda dan Oktovianus Mote sebagai wakil ketua ini sedang mengalami permasalahan  internal maupun eksternal, dari ketidak kesepahaman ya kelompok TPNPB dengan organisasi tersebut. Memang ULMWP menjanjikan masyarakat Papua untuk segera referendum dan menuju pembebasan irian barat. 

Namun seiring berjalanya waktu masyarakat Papua mulai tidak percaya dengan perjuangan Organisasi ULMWP sehingga menimbulkan kecaman dari berbagai masyarakat, hanyaa segelintir oknum atau orang yang ingin membuat dirinya lebih besar, mengatasnamakan pribadi bukan golongan. 

Dan dari situlah kelompok TPNPB juga menganggap organisasi ULMWP tidak berpengaruh bagi perjuangan dan pembebasan Papua barat. Hanya organisasi yang jalan di luar negeri dan tidak melihat kondisi di Papua. 

ULMWP sendiri tak tinggal diam dan juga menyalahkan kepada TPNPB sebagai kelompok yang tidak jelas dan tidak ikut memperjuangkan Hak penentuan nasib sendiri atau referendum. 

Sebelumnya aktivis Papua John Kogoya mengungkapkan " mereka - mereka itu yang mengatas namakan perjuangan rakyat Papua untuk referendum hanya omong kosong saja, hanya kepentingan kelompok dan organisasi masing masing untuk mencari nama dan mementingkan pribadi sendiri."

" apa yang mereka perbuat untuk masyarakat Papua saat ini ? Hasilnya saja tidak ada sama sekali, hanya teriak-teriak ingin merdeka saja, sekarang yang lebih jelas membangun hanya NKRI sudah terbukti dengan pembangunan yang ada di Papua, mulai dari Infrastruktur, Kesehatan, dan bahkan memperhatikan pendidikan anak-anak di Papua." Tandas John 

Aktivis Papua tersebut menambahkan "Kita justru sangat berterimakasih kepada Pemerintah Indonesia karena sudah memperhatikan wilayah Papua , sehingga masyarakat Papua semakin percaya dengan Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia."
Share:

Rabu, 23 Mei 2018

KKB selalu menyiksa Masyarakat Kampung di Tembagapura



Knpbtimikanews, Jayapura -  Legislator di DPRD Kabupaten Mimika, Papua, yang juga Ketua Fraksi Hati Nurani Yohanis Wanti mengungkapkan Masyarakat Kampung Banti dan Kimbeli terkendala untuk mendapatkan bahan makanan dikarenakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan aksi pemalangan dan tindakan kekerasan kepada warga kampung.

Menurut Yohanis Wanti, Masyarakat susah mendapatkan bahan makanan dan lainnya karena ulah KKB yang terus menerus melakukan tindakan kekerasan terhadap Masyarakat yang ada di beberapa Kampung yang ada di Distrik Tembagapura Kab. Mimika.

“KKB selalu menyiksa Masyarakat yang ada di Kampung-Kampung dan juga memutuskan akses jalan menuju Kota Timika untk membeli bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari, serta anak-anak yang ada di Kampung dilarang mengikuti Pelajaran di sekolah,” kata Yohanis.

Yohanis mengaku prihatin, bahkan mengutuk keras KKB yang telah melakukan tindakan kekerasan baik secara verbal, fisik termasuk pelecehan seksual terhadap masyarakat Kampung dan guru yang ada di kampung Aroanop.

"Peristiwa kekerasan terhadap Masyarakat, guru dan petugas kesehatan yang bertugas di Kampung-Kampung yang berada di Distrik Tembagapura masih kita dengar dan mungkin masih banyak yang tidak kita ketahui tetapi masih terjadi, Ini tidak boleh dibiarkan dan harus ditangkap kelompok tersebut," ujar Yohanis Wanti.

Lagi Yohanis meminta kepada aparat keamanan, TNI dan Polri untuk mengejar dan menangkap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang telah bertindak tidak manusiawi terhadap Masyarakat Kampung di Tembagapura, Guru dan Tenaga Kesehatan yang bertugas melayani Masyarakat yang ada di Kampung-kampung di Distrik Tembagapura.

Share:

Mathias Wenda : Perjuangan ULMWP Tidak Pernah Berjalan Mulus


Knpbtimikanews, Jayapura - Panglima Tertinggi Komando Revolusi TRWP Mathias Wenda, mengungkapkan penyesalannya terkait dengan kepengurusan United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) yang hanya mempermainkan Masyarakat Papua.

Menurut Mathias Wenda, Perjuangan ULMWP tidak pernah mulus dikarekan Ketua dan Anggota yang duduk dalam kepengurusan tersebut hanya memgutamakan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan Masyarakat Papua.

"Jangan hanya pikir diri sendiri dan juga hanya mau tinggal di Vanuatu untuk merasa mewah sedangkang tidak perjuangkan hak dan aspirasi masyarakat papua untuk mendapatkan hak untuk bebas," kata Mathias

Lanjut Mathias, TRWP hanya selalu memperjuangkan Papua dari dalam hutan dan selalu melawan untuk menyampaikan aspirasi Masyarakat Papua berbeda dengan ULMWP yang selalu meminta uang dari Masyarakat untuk senang-senang dan membayar uang sewa gedung di Vanuatu.

Lagi Mathian menambahkan Papua butuh Pejuan Politik Papua yang benar-benar memperjuangkan Hak dan Aspirasi Masyarakat bukan hanya mau menipu Rakyat Papapu dengan hidup mewah di Luar Negeri.

"Jangan hanya mau uang masyarakat papua saja, dan tidak perjuangkan hak mereka, kalau memang sudah tidak bisa memperjuangkan hak masyarakat papua mendingan kembali ke kampung," tegas Mathias Wenda Panglima Tertinggi Komando Revolusi Gen. TRWP.
Share:

Jumat, 18 Mei 2018

Papua Tanah Damai, Masyarakat Harus Bijak Dalam Menggunakan Media Sosial




Knpbtimikanews, Jayapura – Dengan beredarnya informasi terkait dengan adanya Teroris di Kota Jayapura membuat semua masyarakat Papua khususnya di Kota Jayapura merasa geram dengan informasi pesan singkat yang beredar melalui Media Sosial (Whatsapp) pada (17/05).

Menurut Jhon Tokoro, Masyarakat terlalu cepat percaya dengan pesan atau berita yang dikirimkan melalui media sosial, serta masyarakat kita khusunya yang ada di Tanah Papua pada umumnya belum bijak dalam menggunakan media sosial.

“Masyarakat kita hanya terima pesan terus membagikan kepada yang lain tanpa dicermati lagi, oleh sebab itu banyak berita hoax yang sering berkembang di Papua akibat kurangnya pemahaman masyarakat dalam menggunakan media sosial,” kata Jhon

Lanjut Jhon, Papua adalah Provinsi yang aman dan damai, jangan hanya karena berita bohong atau hoax membuat kerukunan antar umat beragama di Papua menajadi hancur, serta toleransi dan kebersaman harus tetap dijaga untuk membangun Papua yang makin maju.

Lagi Jhon menjelaskan bahwa Permasalahan yang terjadi di Entrop itu hanya salah paham dan sudah diselesaikan oleh Aparat Kepolisian setempat, sehingga tidak adalagi permasalahan yang terjadi di Tanah Papua.

“Papua Tanah yang di berkati Tuhan dan Tanah Perjanjian jadi sebagai Tokoh Masyarakat Papua meminta agar semua elemen masyarakat dapat menjaga toleransi, kerukunan antara umat beragama agar Papua tetap aman dan damai,” tegas Jho Tokoro

Share:

Selasa, 15 Mei 2018

Emus Gwijangge : Masyarakat Papua Tuntut Perppu Terorisme Segerah di Sahkan


Knpbtimikanews, Jayapura - Aksi Bom Bunuh Diri di Surabaya dan Gugurnya 5 Anggota Poliri di Rutan Salemba, membuat semua Masyarakat Papua menyuarakan Aksi Solidaritas dengan membakar Lilin dan Penandatangan Tolak Kelompok Radikal (Teroris). 

Hal tersebut dilihat dari antusias semua Masyarakat Papua yang hadir dalam Aksi Solidaritas yang dilakukan dibeberapa tempat di Papua.

Legislator Papua Emus Gwijangge mengatakatan aksi silidaritas yang dilakukan ini membuktikan bahwa masyarakat Papua tidak diam dengan kejadian yang terjadi di Mako Brimob dan Surabaya.

"Masyarakat Papua ikut berduka atas aksi teror yang dilakukan oleh kelompok teroris di Mako Brimob dan Surabaya yang mengakibatkan banyak korban jiwa yang meninggal maupun luka-luka," kata Emus.

Lagi Emus menambahkan Masyarakat Papua berharap agar Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) segera mengesahkan Perppu Penanggulangan Terorisme agar kedepan tidak ada lagi Masyarakat dan Aparat Kepolisian menjadi Korban dalam Aksi yang dilakukan Terorisme.

"Jangan DPR RI hanya pangku kaki saja dan melihat masyarakat yang tidak berdosa menjadi korban dan Aparat Kepolisian menjadi korban dalam menjalankan tugas untuk melindungi Masyarakat, Bangsa dan Negera Republik Indonesia yang kita cintai," pungkas Emus Gwijangge

Himbau Emus, Dengan kejadian yang terjadi di Mako Brimob dan Surabaya, Sebagai Legislator Papua berharap agar Toleransi yang ada di Tanah Papua jangan sampai Luntur dan Hancur, karena kita semua yang ada di Papua Bersaudara dan Satu Iman dalam kasih tuhan.

Share:

Sabtu, 12 Mei 2018

Pelayanan Mana Yang Diberikan SOCRATEZ Untuk Umat Manusia.

knpbtimikanews -Jayapura. Seorang hamba tuhan telah paham dengan apa yang Tuhan ajarkan kepada umatnya, dan apabila Hamba Tuhan menjadikan ajaran agama sebagai pacuan dalam memanipulasi keadaan yang ada di papua, sampai kapanpun Tuhan tidak akan ijinkan itu terjadi.

Sebagai Hamba Tuhan seharusnya memberikan siraman rohani kepada umatnya, lebih khususnya kepada Masyarakat Papua, sehingga masyarakat memahami akan kasih dan anugerah yang sangat luar bisa di Papua, bangsa indonesia begitu mengasihi kita masyarakat Papua, 

Banyak perubahan yang terjadi di Tanah papua, terutama Pembangunan, Pendidikan bagi putra dan putri asli papua, dan masih banyak lagi yang pemerintah indonesia berikan kepada masyarakat asli papua, contohnya Pembangunan Pasar Mama- Mama Papua, infrastruktur jalan dan lain  sebagainya, menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyrakat papua kepada pemerintah indonesia yang telah memperhatikan Papua yang lebih baik lagi.

Berbeda dengan apa yang Hamba Tuhan Socrates Yoman  berikan, bukan pelayanan, tetapi merusak citra orang papua yang sudah sekian tahun hidup dalam kasih.

Bapak Socrates Yoman, anda harus sadar akan perbuatan yang menyalahi aturan keagamaan. Anda berjanji kepada pemerintah dan kepada Tuhan untuk melayani umat manusia, Tuhan mendengar semua itu.

Nyatanya, anda bukan melayani tetapi anda  merusak pikiran anak-anak papua, anda cuci otak mereka dengan tulisan-tulisan yang anda tulis tanpa dasar yang nyata. Apa yang anda lakukan tidak akan pernah berhasil karena  diberkati oleh Tuhan.

Sadarlah bapak Socratez sebagai putra Papua jangan kotori otak mereka dengan tulisan-tulisan yang anda sebarkan di media sosial.

Penulis: Johan Efraim Rumbino
Share:

Jhon Tokoro : Seorang Gembala Harusnya Mengajarkan Umatnya Bukan Menghasut Untuk Kejalan Yang Salah


Knpbtimikanews, Jayapura - Papua merupakan Tanah yang dijanjikan dan diberkati oleh Tuhan, sampai saat ini Papua Tetap aman dan selalu menjaga Toleransi antar umat beragama.

Hal tersebut diungkapkan oleh Jhon Tokoro saat di Konfirmasi oleh Tim Knpbnews mengungkapkan Papua adalah Tanah yang Damai dan Suci, tidak seperti apa yang diungkapkan oleh Pdt. Socratez S. Yoman disetiap Tulisannya.

Lanjutnya, Socratez selelu muliskan tentang Papua tetapi yang sebenarnya tidak seperti kenyataan yang ada dan Papua sudah sudah banyak perubahan dan kemajuan sehingga tidak ada lagi yang tertinggal di Papua.

"Seorang Gembala harusnya mengajarkan Umatnya untuk selalu dijalan Tuham bukan membuat kekacauan di Tanah yang Tuhan sudah Janjikan dan Damai, seperti yang diajarkan Pdt. Socratez S. Yoman kepada umatnya,"kata Tokoro

Lagi Tokoro membeberkan perlakuan Socratez yang tidak sesuai dengan layaknya sorang pendeta yang selalu mengajarkan umatnya untul saling menjaga satu sama yang lain dan agama yang agar Papua tetap aman dan damai.

Tambahnya, Socratez selama ini belum melihat apa yang ada di Papua dan kemajuan Papua dan Socratez juga selalu salah menilai apa yang sudah dilakukan pemerintah kepada Papua serta Socratez sendiri belum pernah melakukan satu hal yang membuat Papua bangga.

"Jangan hanya protes dan bicara banyak kalo sendiri belum melakukan apapun buat Tanah Papua dan seirang Gembala itu tidak pantas bicara Papua Merdeka melainkan mengajarkan Umatnya dan Menuntun Umatnya kejalan yang benar,"pungkas Jhon Tokoro
Share:

Kamis, 10 Mei 2018

Salona Magal : Dibalik Keterpurukkan, Ada Sebuah Impian dan Cita-Cita yang Kami Kejar


Knpbtimikanews, Timika - Keceriaan dan semangat yang terpancar dari wajah anak-anak Kampung Banti dan Kimbeli untuk menggapai sebuah cita-cita terlihat saat mereka mengikuti Ujian Nasional di SD YPJ Tembagapura, Rabu (09/05/2018).

Salah satu Siswi Kelas VI SD Inpres Wa Banti Salona Magal yang mengikuti Ujian Nasional di SD YPJ Tembagapura mengaku sangat senang dan bahagia karena bisa mengikuti jalannya Ujian Nasional dengan baik di Tembagapura.

"Saya sangat senang bisa mengikuti Ujian Nasional ini, dan saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada PT Freeport Indonesia yang sudah memberikan Saya dan Teman-teman untuk mengikuti Ujian Nasional di SD YPJ Tembagapura," kata Salona Magal dengan Penuh Kegembiraan.

Lanjutnya, Walau sekolah Kami di bakar oleh Kelompok TPN-OPM Tetapi semangat Kami anak-anak Kampung Banti dan Kimbeli tidak pernah putus asa untuk mengerjar cita-cita yang selama ini kita impikan.

Lagi Salona mengatakan, Kami juga mau beterrima kasih kepada Pemerintah, TNI dan Polri yang sudah menjaga serta memberikan bantuan serta perlindungan kepada kami anak-anak Banti dan Kimbeli sampai bisa mengikuti Ujian Nasional.

"Harapan Saya, semoga sekolah kami di Kampung Banti dan Kimbeli bisa dibangun kembali agar Kami dapat bersekolah di Kampung dan juga kami berharap agar TNI fan Polri harus selalu menjaga kami dari Kelompok TPN-OPM yang selalu membuat kekacauan di Kampung Banti dan Kimbeli," pungkas Salona Magal.
Share:

Demianus Alom: Terima Kasih Untuk Semuanya “Kami Bisa Ikut Ujian”


Knpbtimikanews, Timika - Bertempat di Sekolah SD YPJ Tembagapura telah dilakasnakan ujian Nasionaltingkat SD dan SMP yang diikuti oleh siswa dan Siswi SD dan SMP Wa Banti. Kepala Sekolah mengatakan sebanyak 31 siswa SD Inpres Wa Banti telah mengikuti Ujian Nasional yang terbagi di 2 tempat yaitu di Tembagapura dan diKota Timika. 09/05/2018.

Untuk yang melaksanakan ujian di tembagapura sebanyak 4 siswa di SMP YPJ Tembagapura dan 27 siswa melaksanakan ujian di di SD Taruna Papua Kota Timika.

Demianus Alom salah seorang siswa yang mengikuti ujian di Tembagapura menyampaikan terima kasihnya kepada semua yang terlibat membantu sehinggga ia dan temannya yang lain bisa mengikuti ujian nasional.

Saat diwawancarai dirinya sangat senang bisa mengikuti ujian nasional yang difasilitsi oleh PT. Freport dan dibantu oleh aparat kepolisian dari Polsek Tembagapura, Demianus Alom juga menyampaikan doa untuk KKB yang telah membakar sekolahnya, walau demikian dirinya mengaku tidak menghentikan keinginannya untuk melanjutkan sekolah.

“Terima kasih kepada PT. Freeport, Pak Guru, dan Polisi yang membantu saya dan teman-teman bisa mengikuti ujian nasional, kepada om-om yang sudah membakar sekolah, saya berdoa semoga om-om diberi kesadaran atas kejahatan yang sudah om-om lakukan terhadap kami,” ungkap Demianus.

Demianus mengaku walaupun sekolahnya sudah dibakar, dia masih bisa mengikuti ujian nasional, dan bertekad untuk tetap melanjutkan sekolahnya, baginya tidak ada alasan untuk tidak sekolah.
Share:

Rabu, 09 Mei 2018

Erik Omaleng : Terima Kasih Pemerintah Kami Bisa Ujian Nasional


Knpbtimikanews, Jayapura - Walau Sekolah di Bakar oleh Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) atau yang sering disebut dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) tidak menurunkan perjuangan anak-anak di Kampung Kimbeli dan Banti untuk mengikuti Ujian Nasional untuk menggapai Cita-cita mereka yang sudah diimpikan sejak lama.

Erik Omaleng mengungkapkan kepada Tim Knpbtimikanews bahwa dirinya bersama teman-teman yang lain berjuang untuk melaksanakan Ujian Nasional di YPJ Distrik Tembagapura karena ingin meneruskan mimpi orang tuanya untuk menggapai cita-cita dan membahagiakan kedua orang tuanya.

"Kami berjuang untuk masa depan kami, walau sekolah kami dibakar oleh TPN-OPM tetapi kami tetap semangat untuk memperjuangan masa depan kami yang selama ini kami Impikan," kata Erik kepada Tim Knpbtimikanews.

Lanjut Erik, sebagai putra papua kami berterima kasih kepada pemerintah yang sudah memfasilitasi kami anak-anak Kimbeli dan Banti untuk mengikuti Ujian Nasional di YPJ Distrik Tembagapura Kab. Mimika.

"Semoga Ujian ini dapat berjalan lancar tanpa gangguan apapun dan Kami berharap agar TNI dan Polri selalu menjaga kami dari kelompok TPN-OPM yang selalu membuat kekacauan d Kampung Banti dan Kimbeli," tutur Erik Omaleng dengan Nada Sedih.
Share:

Senin, 07 Mei 2018

Socratez Bukan Gembala Tetapi Penghasut Untuk Musnahkan Papua


Knpbtimikanews, Jayapura – Papua yang semakin Maju dan berkembang membuat Masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua mulai menggabungkan diri bersama dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menanggapi hal tersebut Pengamat Pembangunan Papua Jhon Tokoro mengungkapkan bahwa banyak kelompok separatis Papua sudah bergabung ke Indonesia karena selam ini dianggap hanya ditipu dan dibodohi oleh kelompok-kelompok Separatis Papua.

Jhon menambahkan bahwa Masyarakat sudah mulai sadar dan juga ingin merasakan hidup bebas, tidak seperti Pdt. Socratez S. Yoman yang selalu menuliskan berita dan cerita bohong kepada semua masyarakat papua agar dapat diadu dombakan dengan pemerintah.

“Socratez adalah seorang gembala yang harus mengajarkan domba-dombanya kejalan yang benar bukan mau menjatuhkannya dalam lubang maut, karena semua yang ditulis sama Pdt. Socratez S. Yoman adalah kebohongan besar bagi semua masyarakat Papua,” kata Jhon dengan nada keras.

Lanjutnya, Socratez bukanlah Gembala yang baik buat Masyarakat Papua dan Socratez selama ini sudah ditolak oleh semua gereja-gereja yang ada di Tanah Papua, karena dianggap mengajarkan umatnya kejalan kejalan yang salah dan menjerumuskan.

Lagi Jhon menambahkan bahwa Masyarakat Papua membutuhkan seorang Gembala yang benar-benar mengajarkan umatnya untuk berkerja diladang tuhan bukan mau membunuh umatnya dengan mengadu domba antara masrakat dan pemerintah.

“Pdt. Socratez hanya ingin menghacurkan masa depan orang Papua dengan mengadudombakan Pemerintah dan Masyarakat agar terjadi kesalah pahaman dan Papua bisa lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,” Tegas Pengamat Pembangunan Papua jhon Tokoro dengan tegas dan lantang.
Share:

Minggu, 06 Mei 2018

Jhon Tokoro : Socratez Harus Sadar Diri, Papua Sudah Maju


Knpbtimikanews, Jayapura - Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), hal tersebut itu dibuktikan oleh semua Pejuang Papua Pada Tahun 1963, dengan mengusir Belanda dari Papua dan menyatakan Papua adalah Indonesia dan Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi.

Menurut Pengamat Sejarah Jhon Tokoro mengatakan bahwa Papua Pada Tahun 1963 dengan perjuangan yang begitu besar dan kerja keras untuk mengusir Belanda dari Tahan Papua atau duli yang disebut dengan Holandia.

Jhon menambahkan, sekarang di Jaman Pemerintahan Joko Widodo banyak yang ingin membuat kekacauan serta memberikan informasi bohong tentang Papua kepada Negara-Negara yang selama ini mendukung Papua untuk melepaskan diri dari Indonesia, dan salah satunya Pdt. Socratez S. Yoman dengan semua semua tulisan yang mengatas namakan Papua.

"Pdt. Sorcatez S. Yoman selalu menuliskan tentang ketertinggalan Papua dan juga ketidak majuan Papua dalam pembangunan, tetapi yang sekarang harus dipertanyakan apakah Pdt. Socratez ada d Tanah Papua dan melihat semua perubahan serta kesejahteraan Masyarakat Papua pada saat ini,"kata Jhon Tokoro

Lanjutnya, Papua sudah bukan yang dulu lagi, sekarang Papua sudah begitu Maju dengan semua Pembangunan serta kesejahteraan masyarakat membuktikan bahwa Pemerintah berhasil membuat Papua menjadi Provinsi yang terdepan di Indonesia dengan semua kekayaan alam dan budaya yang menyatu.

Tambahnya, Diharapkan Pdt. Socratez S. Yoman tidak membuat Isu yang buruk tentang Papua, dan Socratez harus sadar diri bahwa Papua kini sudah maju serta begitu makmur dari yang dulu.
Share:

Sabtu, 05 Mei 2018

Ramses Ohee : Papua Sah bagian NKRI dari Tahun 1963


Knpbtimikanews, Jayapura - Pada tanggal 1 Mei 1963, United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) menyerahkan pemerintahan Papua bagian barat kepada Indonesia. Hollandia yang tadinya menjadi pusat kekuasaan kerajaan Belanda di Papua, diubah namanya menjadiKota Baru. Momentum 1 Mei ini hingga kini diperingati sebagai Hari Integrasi Papua ke dalam NKRI.

Tokoh Pejuang Papua Ramses Ohee mengatakan tepatnya 4 Mei 1963 Bung Karno menjejakkan kakinya di Tanah Papua. Di hadapan ribuan orang Papua di Kota Baru, Bung Karno dengan semangat membara menyampaikan "Irian Barat sejak 17 Agustus 1945 sudah masuk dalam wilayah Republik Indonesia. Orang kadang-kadang berkata, memasukan Irian Barat ke dalam wilayah Ibu Pertiwi. Salah! Tidak! Irian Barat sejak daripada dulu sudah masuk ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia".

Lanjutnya, Pada 5 September 1963, Papua bagian barat dinyatakan sebagai “daerah karantina”. Pemerintah Indonesia membubarkan Dewan Papua dan melarang bendera Papua dan lagu kebangsaan Papua. Keputusan ini ditentang oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Lagi Ramses menanbahkan Proses persiapan referendum memakan waktu tujuh tahun. Baru pada tahun 1969, referendum (PEPERA) digelar dengan disaksikan oleh dua utusan PBB. Hasilnya, Papua akhirnya kembali ke pangkuan NKRI. Maka jadilah Papua menjadi provinsi ke-26 Indonesia dengan nama Irian Jaya. Namun keputusan ini lagi-lagi ditentang OPM dan sejumlah pengamat independen yang diprovokasi Belanda.

"Sejarah ini membuktikan bahwa Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Papua tidak akan pernah melepaskan diri dari Indonesia karena Papua Maju bersama Indonesia bukan Negara lain," kata Ramses Ohee.

Dengan sejarah panjang perjuangan Papua bergabung dalam Bingkai Negara Kesatuan Repubik Indonesia, sebagai Pejuang Papua berharap agar Generasi Muda Papua harus lebih peduli untuk kemajuan papua dan jangan mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang menentang Kedaulatan Negara Indonesia.
Share:

Support

ad300